Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ragahariawanAvatar border
TS
ragahariawan
Bertuahnya Ajakan Makan Siang Jokowi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruangan di sebelah kiri gedung utama Balai Kota, yang ukurannya sekitar 30x40 meter, menjadi tempat 'keramat' Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

Bagaimana tidak? Setiap warga yang diundang, sebagian besar keluar ruangan dengan mengatakan 'Ya'.

Banyaknya persoalan yang tidak bisa diselesaikan di lapangan, membuat Jokowi harus mengundang warga di lingkaran persoalan, untuk masuk ke dalam ruangan 'keramat' tersebut.

Tempo hari, ketika waduk Pluit, Jakarta Utara mulai dinormalisasi, banyak warga yang menolak. Namun, ketika diajak masuk ke ruangan itu dua kali saat siang hari, belasan warga keluar sambil mengungkapkan setuju bila direlokasi ke rumah susun.

Begitu juga warga Waduk Ria Rio, Jakarta Timur dan pedagang kaki lima pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat. Setali tiga uang, mereka keluar dengan sikap menerima masukan dari pria yang gemar 'blusukan'.

Jika dilihat ke dalam, ruangan tersebut memiliki cat berwarna krem, dan dilapisi kayu di keempat sudutnya. Di sisi kiri ruangan, ada jendela dengan kaca buram.

Di tengah ruangan ada meja bundar dari kayu yang dilapisi cat cokelat, berdiameter kurang lebih 3-5 meter. Lalu, apa yang membuat warga yang keras, ketika masuk ke ruangan ini menjadi lunak hatinya? Jawabannya, terletak pada apa yang disajikan Jokowi.

Terhitung, sudah enam kali dalam setahun, Jokowi mengajak warga makan siang bersama di kantornya. Februari lalu, warga Waduk Pluit menjadi teman makan siangnya.

Kemudian, warga Petukangan sebanyak dua kali di Bulan April, pemilik Metromini di Bulan Agustus, warga waduk Ria Rio pada September, dan PKL Pasar Tanah Abang di Bulan September.

Heru Budi Hartono, Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov DKI Jakarta, adalah pejabat yang senantiasa menemani Jokowi saat menjamu warga untuk makan siang.

Heru mengungkapkan, biasanya sambil makan siang, Jokowi meminta keluhan warga lebih dulu, baru kemudian menjelaskan duduk persoalan dan solusinya.

"Biasanya sih Pak Gubernur sudah tahu semua persoalannya, baru didiskusikan," kata Heru di Balai Kota, Selasa (1/10/2013).

Suasana makan siang juga tidak terkesan ada jarak antara warga dan pemimpinnya. Sesekali, obrolan ringan terlontar, bahkan Jokowi pernah mengambilkan nasi untuk warga yang diundang.

"Pak Gubernur ngobrol saja dari hati ke hati. Bahkan, beliau juga pernah sampai ambilin nasi buat warga. Mempersilakan mereka makan bareng," ungkap Heru.

Ajakan makan siang Jokowi dinilai cukup berhasil. Setelah makan siang, warga menuruti keinginan Jokowi untuk direlokasi. Seperti halnya warga Waduk Ria Rio yang sebelumnya masih ingin bertahan. Setelah makan siang, tidak lama kemudian warga bersedia pindah ke Rusunawa Pinus Elok.

Jokowi mengakui, cara makan siang ini adalah langkah tepat untuk merebut hati warga. Dengan perut yang terisi penuh, kepala yang tadinya panas pun bisa dingin, sehingga bisa diajak bicara dengan mudah.

"Ajak saja makan siang. Sudah diberi makan yang enak-enak, saya langsung tanya, mau tidak? Mereka langsung jawab iya," tutur Jokowi.

Baru-baru ini, muncul lagi persoalan pelik di Jakarta Selatan. Warga kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, berulang kali mendemo lurah mereka, Susan Jasmine Zulkifli, agar digeser dari jabatannya.

Jokowi telah meminta Heru untuk mengundang warga yang menolak keberadaan Lurah Susan. Meski belum diketahui kapan, namun diharapkan dengan jurus Jokowi, persoalan di Lenteng Agung dapat diselesaikan.

Quote:


Ane nerima emoticon-Blue Guy Cendol (L) nya gan emoticon-Ngakak

Quote:
Setuju ane ama agan iniii
Diubah oleh ragahariawan 03-10-2013 01:52
0
5.4K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan