- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Museum Of Broken Relationship


TS
mamenbro
Museum Of Broken Relationship
SEBELUMNYA CEK DULU
Spoiler for Buka aja:
MuseumOf Broken Relationship

Spoiler for Museum Of Broken Relationship:

Spoiler for PENJELASAN:
APAKAH ITU MUSEUM OF BROKEN RELATIONSHIP?
]Kesedihan akan melanda setiap insan yang sedang patah hati, baik karena ditinggal pergi sang kekasih, putus cinta, dikhianati, atau pun ditinggalkan untuk selama-lamanya.
Terkadang melihat barang pemberian sang mantan, justru menggoreskan luka baru di dalam hati. Tak sedikit orang membuang barang-barang pemberian mantan kekasih sebagai upaya melupakan kepedihan. Tapi ada pula yang menyimpan barang tersebut demi menjaga cerita cinta yang pernah terjadi.
Akan berbeda ceritanya jika barang-barang tersebut disimpan dalam sebuah museum khusus barang-barang pemberian mantan kekasih di Kroasia. Cerita cinta di balik barang tersebut tidak hanya disimpan rapi, tetapi menjadi cerita yang mendunia.
Seperti dilansir dari The Sidney Morning Herald, Museum of Broken Relationship didirikan Oktober 2010 di Zagreb, Kroasia. Museum ini dikemas dengan humor, sakit hati, kebencian, dan perasaan. Setiap orang dapat mengirimkan barang pemberian mantan berikut dengan cerita cintanya baik kenangan indah maupun pahit pada museum ini.
Adalah Olinka Vistica dan Drazen Grubisic yang berinisiatif untuk mendirikannya. Hubungan percintaan mereka sempat dihantam batu besar dan mereka memutuskan untuk memamerkan momen-momen penting dalam hubungan mereka beserta barang-barang milik beberapa teman. Pameran ternyata sukses di beberapa negara. Hal inilah yang mendorong pendirian museum pada 2005.
Dalam perjalanan keliling dunia, mereka tidak hanya memamerkan kenangan penting mereka, tetapi juga mengambil beberapa kenangan dari warga setempat. Setiap tempat memiliki tema yang berbeda. Seperti cerita cinta di balik perang Bosnia atau cerita cinta dari orang-orang Filipina yang berkerja di luar negeri. Namun, menurut keduanya emosi yang ditampilkan bersifat universal.
Sampai saat ini, museum ini berhasil mengumpulkan 700 benda dengan cerita menarik di baliknya. Benda-benda tersebut memang biasa, tetapi mereka memiliki arti penting bagi mereka yang gagal dalam hubungan percintaan. Mencoba melepaskan masa lalu adalah motivasi utama dari mereka yang memberikan barang untuk dimuseumkan.
"Ketika memberikan benda dan cerita Anda ke museum ini, hal tersebut bukan lagi menjadi cerita Anda. Itu cerita dunia," ujar Olinka.
Benda-benda yang dimuseumkan seperti peta Frankfurt, catatan bank Swedia, sebuah koper kecil, dan sayap cermin mobil. Namun, setiap benda memiliki cerita masing-masing. Benda-benda tersebut 'berselimutkan' kemarahan, sakit, lega, penyesalan, dan kesedihan.
Museum ini menjadi sebuah perjalanan kehidupan orang asing yang hanya diidentifikasikan dengan kota asal, serta tanggal dimulainya dan diakhirinya hubungan. Setiap pengunjung pun akhirnya akan mereka-reka karakter orang di balik cerita mereka.
Seorang wanita Irlandia telah menyumbangkan atasan sifon biru yang dipakai ketika suaminya mengajaknya makan siang. Ternyata ajakan makan siang suaminya tersebut untuk memberitahu bahwa ia akan pergi. Ada pula seorang pria yang memberikan pisau cukur. Pisau itu ia simpan di rumah mantan kekasihnya sebelum sang mantan menikah dengan orang lain.
"Saya berharap dia tidak mencintaiku lagi. Dan saya berharap dia tidak tahu bahwa dia adalah satu-satunya orang yang pernah saya cintai," kata pria tersebut.
Beberapa cerita juga cukup mengejutkan. Sepasang patung mewakili dua orang anak yang membantu seorang wanita saat dia melarikan diri dari suaminya yang melakukan kekerasan.
Seorang wanita Serbia juga memberikan pahatan payudara berukuran besar yang harus digunakannya saat berhubungan seksual dengan mantan suaminya.
Ada juga sebuah lampu berbentuk anjing milik pasangan yang berpisah setelah 13 tahun bersama diberikan oleh seorang pria. Dia mengijinkan mantannya memilikinya untuk menjaganya, namun mantannya justru ditemukan bunuh diri di kamar hotel.
Satu lagi kisah yang menyedihkan datang dari cincin pembuka botol dari Slovenia. Hubungan yang dijalin dari 23 Januari 1988 hingga 30 Juni 1998 harus berakhir karena sebuah kematian.
Tertulis dalam pembuka botol itu, "Kau bicara tentang cinta dan memberiku hadiah kecil setiap hari, ini hanyalah salah satu dari mereka. Tapi, kau tidak ingin tidur denganku. Aku pun menyadari betapa kau mencintaiku setelah kau meninggal karena AIDS." (pie)
Terkadang melihat barang pemberian sang mantan, justru menggoreskan luka baru di dalam hati. Tak sedikit orang membuang barang-barang pemberian mantan kekasih sebagai upaya melupakan kepedihan. Tapi ada pula yang menyimpan barang tersebut demi menjaga cerita cinta yang pernah terjadi.
Akan berbeda ceritanya jika barang-barang tersebut disimpan dalam sebuah museum khusus barang-barang pemberian mantan kekasih di Kroasia. Cerita cinta di balik barang tersebut tidak hanya disimpan rapi, tetapi menjadi cerita yang mendunia.
Seperti dilansir dari The Sidney Morning Herald, Museum of Broken Relationship didirikan Oktober 2010 di Zagreb, Kroasia. Museum ini dikemas dengan humor, sakit hati, kebencian, dan perasaan. Setiap orang dapat mengirimkan barang pemberian mantan berikut dengan cerita cintanya baik kenangan indah maupun pahit pada museum ini.
Adalah Olinka Vistica dan Drazen Grubisic yang berinisiatif untuk mendirikannya. Hubungan percintaan mereka sempat dihantam batu besar dan mereka memutuskan untuk memamerkan momen-momen penting dalam hubungan mereka beserta barang-barang milik beberapa teman. Pameran ternyata sukses di beberapa negara. Hal inilah yang mendorong pendirian museum pada 2005.
Dalam perjalanan keliling dunia, mereka tidak hanya memamerkan kenangan penting mereka, tetapi juga mengambil beberapa kenangan dari warga setempat. Setiap tempat memiliki tema yang berbeda. Seperti cerita cinta di balik perang Bosnia atau cerita cinta dari orang-orang Filipina yang berkerja di luar negeri. Namun, menurut keduanya emosi yang ditampilkan bersifat universal.
Sampai saat ini, museum ini berhasil mengumpulkan 700 benda dengan cerita menarik di baliknya. Benda-benda tersebut memang biasa, tetapi mereka memiliki arti penting bagi mereka yang gagal dalam hubungan percintaan. Mencoba melepaskan masa lalu adalah motivasi utama dari mereka yang memberikan barang untuk dimuseumkan.
"Ketika memberikan benda dan cerita Anda ke museum ini, hal tersebut bukan lagi menjadi cerita Anda. Itu cerita dunia," ujar Olinka.
Benda-benda yang dimuseumkan seperti peta Frankfurt, catatan bank Swedia, sebuah koper kecil, dan sayap cermin mobil. Namun, setiap benda memiliki cerita masing-masing. Benda-benda tersebut 'berselimutkan' kemarahan, sakit, lega, penyesalan, dan kesedihan.
Museum ini menjadi sebuah perjalanan kehidupan orang asing yang hanya diidentifikasikan dengan kota asal, serta tanggal dimulainya dan diakhirinya hubungan. Setiap pengunjung pun akhirnya akan mereka-reka karakter orang di balik cerita mereka.
Seorang wanita Irlandia telah menyumbangkan atasan sifon biru yang dipakai ketika suaminya mengajaknya makan siang. Ternyata ajakan makan siang suaminya tersebut untuk memberitahu bahwa ia akan pergi. Ada pula seorang pria yang memberikan pisau cukur. Pisau itu ia simpan di rumah mantan kekasihnya sebelum sang mantan menikah dengan orang lain.
"Saya berharap dia tidak mencintaiku lagi. Dan saya berharap dia tidak tahu bahwa dia adalah satu-satunya orang yang pernah saya cintai," kata pria tersebut.
Beberapa cerita juga cukup mengejutkan. Sepasang patung mewakili dua orang anak yang membantu seorang wanita saat dia melarikan diri dari suaminya yang melakukan kekerasan.
Seorang wanita Serbia juga memberikan pahatan payudara berukuran besar yang harus digunakannya saat berhubungan seksual dengan mantan suaminya.
Ada juga sebuah lampu berbentuk anjing milik pasangan yang berpisah setelah 13 tahun bersama diberikan oleh seorang pria. Dia mengijinkan mantannya memilikinya untuk menjaganya, namun mantannya justru ditemukan bunuh diri di kamar hotel.
Satu lagi kisah yang menyedihkan datang dari cincin pembuka botol dari Slovenia. Hubungan yang dijalin dari 23 Januari 1988 hingga 30 Juni 1998 harus berakhir karena sebuah kematian.
Tertulis dalam pembuka botol itu, "Kau bicara tentang cinta dan memberiku hadiah kecil setiap hari, ini hanyalah salah satu dari mereka. Tapi, kau tidak ingin tidur denganku. Aku pun menyadari betapa kau mencintaiku setelah kau meninggal karena AIDS." (pie)
Spoiler for LANJUTAN:
Saat putus cinta, biasanya orang akan membuang semua barang-barang kenangan atau hadiah pemberian kekasihnya. Namun ada pula sebagian orang yang memilih menyimpannya, sebagai pelajaran hidup yang berharga.
Di Inggris, barang-barang kenangan mantan kekasih justru bisa menjadi sesuatu yang menarik bagi orang banyak. Kenapa hal-hal yang memiliki kenangan pahit bisa disebut menarik?
Di sebuah tempat bernama Museum Patah Hati, Anda akan menemukan jawabannya. Berbagai barang kenangan dari hubungan asmara yang putus di tengah jalan berkumpul di tempat ini, dan semua orang pun bebas melihatnya.
Museum 'ajaib' tersebut bertempat di Tristan Bates Theatre, London, dan akan dibuka untuk umum awal Agustus 2011. Dikutip dari Female First, selama tiga minggu, para pengunjung bisa melihat objek-objek dari pengalaman cinta para pasangan --yang sayangnya, tidak berjalan baik.
Masing-masing benda punya cerita menyedihkan. Mulai dari gaun pernikahan (yang berakhir perceraian), boneka Teddy Bear bertuliskan 'I Love You' dari mantan kekasih yang berselingkuh sampai benda-benda yang sudah tidak jelas lagi bentuknya --karena sempat dibuang, dirusak atau usang karena terlalu lama disimpan.
Barang-barang yang akan dipajang di museum, merupakan pemberian sukarela dari ratusan orang yang patah hati dari seluruh dunia. Setiap orang dapat mengirimkan barang pemberian mantan kekasih, lengkap dengan kisah cinta di baliknya. Meskipun terkesan sebagai ajang 'lucu-lucuan', proyek unik ini tidak main-main diselenggarakan.
Untuk menciptakan Museum Patah Hati, The Tristan Bates Theatre menggandeng sejumlah orang yang ahli di bidangnya. Mulai dari seniman, sutradara teater, penyanyi, penulis puisi, komposer, kelompok tari bahkan novelis ikut terlibat dalam pembuatan 'proyek patah hati' ini.
Pameran akan dibagi menjadi dua tempat. Koleksi utama akan dipamerkan di The Tristan Theatre di Tower Street, sementara koleksi yang lebih kecil ditempatkan di 38 Earlham Street.
Sebelumnya, pameran serupa pernah diadakan 2010 silam di Kroasia. Pemrakarsanya adalah Olinka Vistica dan Drazen Grubisic, pasangan yang sempat putus cinta dan memutuskan untuk membagi kesedihan mereka ke khalayak ramai. Sampai saat ini, museum yang bernama Museum of Broken Relationship itu berhasil mengumpulkan 700 benda berisi kenangan menyedihkan.
Di Inggris, barang-barang kenangan mantan kekasih justru bisa menjadi sesuatu yang menarik bagi orang banyak. Kenapa hal-hal yang memiliki kenangan pahit bisa disebut menarik?
Di sebuah tempat bernama Museum Patah Hati, Anda akan menemukan jawabannya. Berbagai barang kenangan dari hubungan asmara yang putus di tengah jalan berkumpul di tempat ini, dan semua orang pun bebas melihatnya.
Museum 'ajaib' tersebut bertempat di Tristan Bates Theatre, London, dan akan dibuka untuk umum awal Agustus 2011. Dikutip dari Female First, selama tiga minggu, para pengunjung bisa melihat objek-objek dari pengalaman cinta para pasangan --yang sayangnya, tidak berjalan baik.
Masing-masing benda punya cerita menyedihkan. Mulai dari gaun pernikahan (yang berakhir perceraian), boneka Teddy Bear bertuliskan 'I Love You' dari mantan kekasih yang berselingkuh sampai benda-benda yang sudah tidak jelas lagi bentuknya --karena sempat dibuang, dirusak atau usang karena terlalu lama disimpan.
Barang-barang yang akan dipajang di museum, merupakan pemberian sukarela dari ratusan orang yang patah hati dari seluruh dunia. Setiap orang dapat mengirimkan barang pemberian mantan kekasih, lengkap dengan kisah cinta di baliknya. Meskipun terkesan sebagai ajang 'lucu-lucuan', proyek unik ini tidak main-main diselenggarakan.
Untuk menciptakan Museum Patah Hati, The Tristan Bates Theatre menggandeng sejumlah orang yang ahli di bidangnya. Mulai dari seniman, sutradara teater, penyanyi, penulis puisi, komposer, kelompok tari bahkan novelis ikut terlibat dalam pembuatan 'proyek patah hati' ini.
Pameran akan dibagi menjadi dua tempat. Koleksi utama akan dipamerkan di The Tristan Theatre di Tower Street, sementara koleksi yang lebih kecil ditempatkan di 38 Earlham Street.
Sebelumnya, pameran serupa pernah diadakan 2010 silam di Kroasia. Pemrakarsanya adalah Olinka Vistica dan Drazen Grubisic, pasangan yang sempat putus cinta dan memutuskan untuk membagi kesedihan mereka ke khalayak ramai. Sampai saat ini, museum yang bernama Museum of Broken Relationship itu berhasil mengumpulkan 700 benda berisi kenangan menyedihkan.
Spoiler for Museum:
SAAT VALENTINE DIMINATI BANYAK PENGUNJUNG
]Saat Valentine tiba banyak pasangan yang merencanakan untuk menghabiskan malam romantis di kafe atau sekedar berjalan-jalan. Museum Patah Hati ini bisa dijadikan sebagai tempat tujuan untuk merayakannya. Uniknya, museum ini terletak di seberang Balai Kota Zagreb, Kroasia, tempat pasangan di kota itu menikah.
Museum yang didirikan 2010 lalu ini didatangi pengunjung dua kali lipat dari hari biasa saat Valentine tiba. Saat ini museum tersebut memajang 100 "peninggalan" dari seribu benda yang telah dikumpulkan dari seluruh dunia. Mulai dari sabuk, patung rusak hingga kapak ada di sana.
"Semua benda yang ada di sini mewakili tahapan putus cinta dan bagaimana orang melaluinya," ujar Drazen Grubisic, seniman yang ikut mendirikan museum ini. "Sebenarnya ini museum cinta tapi kami memandangnya secara terbalik."
Semua benda yang dipajang di sini disertai dengan kesaksian tertulis mengenai cerita dibaliknya. Salah satunya, sebuah kaki palsu hasil sumbangan veteran perang yang jatuh cinta dengan terapisnya. Catatannya bertuliskan, "Kaki ini bertahan lebih lama dari hubungan kami karena terbuat dari bahan yang bagus".
Ide membuat museum ini lahir dari sisi sentimentil perpisahan antara Drazen dan Olinka Vistica. Saat itu mereka tidak tega membuang barang-barang kenangan selama menjalin kasih. Lalu Drazen dan Olinka memutuskan menyimpannya di museum.
Museum yang didirikan 2010 lalu ini didatangi pengunjung dua kali lipat dari hari biasa saat Valentine tiba. Saat ini museum tersebut memajang 100 "peninggalan" dari seribu benda yang telah dikumpulkan dari seluruh dunia. Mulai dari sabuk, patung rusak hingga kapak ada di sana.
"Semua benda yang ada di sini mewakili tahapan putus cinta dan bagaimana orang melaluinya," ujar Drazen Grubisic, seniman yang ikut mendirikan museum ini. "Sebenarnya ini museum cinta tapi kami memandangnya secara terbalik."
Semua benda yang dipajang di sini disertai dengan kesaksian tertulis mengenai cerita dibaliknya. Salah satunya, sebuah kaki palsu hasil sumbangan veteran perang yang jatuh cinta dengan terapisnya. Catatannya bertuliskan, "Kaki ini bertahan lebih lama dari hubungan kami karena terbuat dari bahan yang bagus".
Ide membuat museum ini lahir dari sisi sentimentil perpisahan antara Drazen dan Olinka Vistica. Saat itu mereka tidak tega membuang barang-barang kenangan selama menjalin kasih. Lalu Drazen dan Olinka memutuskan menyimpannya di museum.
Spoiler for Koleksi:
Koleksi DI Museum
]








Terimakasih Atas Perhatiannya
Semoga Berkenan Dengan Apa Yang Ane Sajikan

Diubah oleh mamenbro 27-09-2013 13:32
0
1.7K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan