- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah Perjuangan Kakek Tua Mengais Rejeki


TS
chandrap
Inilah Perjuangan Kakek Tua Mengais Rejeki
Quote:
Banyak Kakek/ Nenek Tua yang Tetap Bekerja Keras
Kita pasti pernah bahkan sering melihat kakek tua memeras keringat bekerja keras mengais rejeki dengan berbagai macam jualan keliling yang kalo kita itung-itung keuntungannya tidak seberapa, seperti jualan; makanan, buah, papan gilesan, cowet/ulekan batu, alat kebersihan (sapu lidi, pengki anyaman, kipas bambu), dan berbagai macam jualan alat-alat rumah tangga.
Yang jadi persoalan, kenapa kakek itu mau-maunya melakukannya padahal usianya udah rawan dan rentan terhadap serangan penyakit. Hal ini tentunya jadi bahan renungan kita bersama. salah seorang kakek menjawab: "Jang...klo gak begini kakek mau makan apa?" Miris memang klo kita mendengarnya, apakah ga ada sanak familinya dan anak-anaknya yang mengurusi mereka untuk menikmati masa tua?
Klo kita mau mengkaji keadaan ini ada beberapa hal faktor yang meyebabkan mereka terpaksa membanting tulang.
1. Masih minimnya tangan pemerintah dalam pemerataan kesejahteraan.
Hal ini cukup jelas faktanya, masih banyak masyarakat miskin. Emang si ada upaya serius untuk merentaskan kemiskinan tapi masih belum merata.
2. Tidak Seimbangnya kemajuan tekhnologi.
Ini lebih global lagi. Selain keterbatasan pemerintah dalam penanganan kemiskinan lagi-lagi Kemajuan tekhnologi yang begitu maju ini, alasan mereka tertindas dalam berbagai hal khususnya ekonomi. Dengan kemajuan zaman yang sudah menggila ini, mengharuskan masyarakat memutar otak untuk bersaing dalam berbagai dunia usaha, yang dampaknya terihat sekali bermunculan aneka sektor usaha dari tingkat kecil sampai besar. Maka berlakulah hukum rimba "yang kuatlah yang menang". Nah inilah kesimpulannya kenapa banyak kakek-kakek tua yang tetap terpaksa melakukan kerja keras. Karena anak mereka atau familinya pun susah ngurus keluarganya, apalgi ngurus orang tuanya sendiri.
3. Bobroknya Akhlak Bangsa.
Melanjutkan bahasan diatas, banyak anak-anak mereka pun yang terpaksa melepaskan arah hidup dari orang tua mereka karena faktor-faktor kemiskinan akibat tidak meratanya program kesejahteraan pemerintah dan pesatnya kemajuan zaman, mengharuskan mereka untuk memikirkan diri sendiri dan anak istrinya.
Hal ini tentunya boleh-boleh saja dilakukan, tapikan kalo orang tua yang tak berdaya dan sudah sepuh apa tega kita membiarkan mereka melakukan pekerjaan seperti itu, yang seharusnya mereka duduk dirumah menikmati hari tuanya.
Pesan TS:
Ayo gan, kalau ketemu mereka gak ada salahnya kita beli dagangannya.
Kita pasti pernah bahkan sering melihat kakek tua memeras keringat bekerja keras mengais rejeki dengan berbagai macam jualan keliling yang kalo kita itung-itung keuntungannya tidak seberapa, seperti jualan; makanan, buah, papan gilesan, cowet/ulekan batu, alat kebersihan (sapu lidi, pengki anyaman, kipas bambu), dan berbagai macam jualan alat-alat rumah tangga.
Yang jadi persoalan, kenapa kakek itu mau-maunya melakukannya padahal usianya udah rawan dan rentan terhadap serangan penyakit. Hal ini tentunya jadi bahan renungan kita bersama. salah seorang kakek menjawab: "Jang...klo gak begini kakek mau makan apa?" Miris memang klo kita mendengarnya, apakah ga ada sanak familinya dan anak-anaknya yang mengurusi mereka untuk menikmati masa tua?
Klo kita mau mengkaji keadaan ini ada beberapa hal faktor yang meyebabkan mereka terpaksa membanting tulang.
1. Masih minimnya tangan pemerintah dalam pemerataan kesejahteraan.
Hal ini cukup jelas faktanya, masih banyak masyarakat miskin. Emang si ada upaya serius untuk merentaskan kemiskinan tapi masih belum merata.
2. Tidak Seimbangnya kemajuan tekhnologi.
Ini lebih global lagi. Selain keterbatasan pemerintah dalam penanganan kemiskinan lagi-lagi Kemajuan tekhnologi yang begitu maju ini, alasan mereka tertindas dalam berbagai hal khususnya ekonomi. Dengan kemajuan zaman yang sudah menggila ini, mengharuskan masyarakat memutar otak untuk bersaing dalam berbagai dunia usaha, yang dampaknya terihat sekali bermunculan aneka sektor usaha dari tingkat kecil sampai besar. Maka berlakulah hukum rimba "yang kuatlah yang menang". Nah inilah kesimpulannya kenapa banyak kakek-kakek tua yang tetap terpaksa melakukan kerja keras. Karena anak mereka atau familinya pun susah ngurus keluarganya, apalgi ngurus orang tuanya sendiri.
3. Bobroknya Akhlak Bangsa.
Melanjutkan bahasan diatas, banyak anak-anak mereka pun yang terpaksa melepaskan arah hidup dari orang tua mereka karena faktor-faktor kemiskinan akibat tidak meratanya program kesejahteraan pemerintah dan pesatnya kemajuan zaman, mengharuskan mereka untuk memikirkan diri sendiri dan anak istrinya.
Hal ini tentunya boleh-boleh saja dilakukan, tapikan kalo orang tua yang tak berdaya dan sudah sepuh apa tega kita membiarkan mereka melakukan pekerjaan seperti itu, yang seharusnya mereka duduk dirumah menikmati hari tuanya.
Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:
Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Quote:
Spoiler for Pic:

Pesan TS:
Ayo gan, kalau ketemu mereka gak ada salahnya kita beli dagangannya.
Kalau Berkenan Gan



Quote:
Original Posted By gian#06►
beliau namanya pak Toha, beliau kalo pagi jualan koran kalo siang-sore jualan tali sepatu di kampus UNPAD Jatinangor.
orangnya super baik banget gan, filosofi hidupnya juga bagus.
tapi sayangnya beliau sudah meninggal dunia 2 bulan lalu.
dear pak Toha, we'll always miss you, yang tenang disana ya pak

beliau namanya pak Toha, beliau kalo pagi jualan koran kalo siang-sore jualan tali sepatu di kampus UNPAD Jatinangor.
orangnya super baik banget gan, filosofi hidupnya juga bagus.
tapi sayangnya beliau sudah meninggal dunia 2 bulan lalu.
dear pak Toha, we'll always miss you, yang tenang disana ya pak

Diubah oleh chandrap 08-10-2013 03:28
0
9.6K
Kutip
56
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan