- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Amien Rais Samakan Jokowi dengan Estrada, PDIP Berang


TS
gampangmewek
Amien Rais Samakan Jokowi dengan Estrada, PDIP Berang
langsung aja gan
ah elahh amin rois ditanggepin
uda makin gak jelas ****tikus satu ni
, makin deket pemilu makin banyak bacot
SUMBER

Quote:
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memprotes pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais yang menyamakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan mantan Presiden Filipina Joseph Estrada. Sebelum jadi presiden, Estrada dikenal sebagai bintang film yang kerap mabuk-mabukan.
Dalam kuliah umum di hadapan mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang, Selasa kemarin, Amien Rais mengatakan Jokowi dan Estrada sama-sama dipilih rakyat karena populer. Amien berharap rakyat Indonesia tak memilih Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014 hanya karena popularitasnya. “Jokowi memang tak separah Joseph Estrada,” kata Amien.
PDIP langsung menyatakan, sangat tidak tepat membandikan Jokowi dengan Joseph Estrada. “Amien memiliki pandangan yang sangat sempit. Menjadi seorang presiden adalah urusan orang per orang dan itu hanya dapat diukur dari basis elektabilitas,” kata Wasekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Kamis 26 September 2013.
Untuk maju menjadi calon presiden, kata Hasto, butuh tanggung jawab partai politik. “PDIP ikut bertanggung jawab terhadap baik-buruknya kepemimpinan Jokowi. Atas dasar hal tersebut, persepsi positif rakyat terhadap Jokowi harus dilihat tidak hanya karena kinerja dan karakter kepemimpinan Jokowi yang menyatu dengan rakyat,” ujar dia.
Kepemimpinan Jokowi saat ini, menurut Hasto, juga adalah buah dari sikap politik PDIP yang membumi. Hal itu terlihat pada kebijakan-kebijakan Jokowi dalam menata pedagang kaki lima, memberikan Kartu Jakarta Sehat dan kartu pintar, serta menata Waduk Pluit.
“Di tangan Pak Jokowi, kekuasaan berarti keberpihakan dan pembebasan bagi yang lemah. Oleh karena itu juga Pak Jokowi lebih memilih transportasi publik daripada sekedar mobil murah,” kata Hasto.
“Berbagai kritik Amien Rais tidak akan mengubah kebijakan partai dan tidak akan mengubah Jokowi. Partai tetap akan terus konsisten dalam menyiapkan calon pemimpin bangsa dan negara,” kata Hasto.
Menurutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak menanggapi secara khusus pernyataan Amien Rais. “Kami paham bagaimana logika berpikir dan disiplin bicara Pak Amien,” kata Hasto.
Sementara Wasekjen PDIP lainnya, Erico Sotarduga, justru menganggap pernyataan Amien Rais sangat lucu. “Kenapa kok tiba-tiba sangat perhatian dan mempersoalkan Pak Jokowi. Sebaiknya beliau lebih mempersiapkan kadernya sendiri di internal partai untuk bisa diketengahkan menjadi calon-calon pemimpin masa depan,” kata Erico.
Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, tak mau ambil pusing soal pernyataan Amien Rais. Menurutnya, saat ditemui di Gedung DPR, Kamis 26 September 2013, elit partai politik bebas berbicara apa saja, tetapi tetap rakyat yang akan menilai.
"Sekarang ini elit bisa ngomong apa saja seperti apa yang disampaikan Pak Amien Rais. Sah-sah saja tetapi rakyat memiliki pandangan persepsi kecintaan, kegemaran, fanatisme tersendiri," kata Pramono.
Pramono mengatakan, apapun yang disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional itu, tak akan mempengaruhi Pemilu 2014 mendatang.
"Ini pemilunya kan bukan pemilu para elit yang dilakukan melalui sidang MPR, tetapi rakyat yang menentukan. Maka menjadi penilaian rakyat yang memilih siapa yang akan dipilih pada pemilu 2014," ujar dia.
Dalam kuliah umum di hadapan mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang, Selasa kemarin, Amien Rais mengatakan Jokowi dan Estrada sama-sama dipilih rakyat karena populer. Amien berharap rakyat Indonesia tak memilih Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014 hanya karena popularitasnya. “Jokowi memang tak separah Joseph Estrada,” kata Amien.
PDIP langsung menyatakan, sangat tidak tepat membandikan Jokowi dengan Joseph Estrada. “Amien memiliki pandangan yang sangat sempit. Menjadi seorang presiden adalah urusan orang per orang dan itu hanya dapat diukur dari basis elektabilitas,” kata Wasekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Kamis 26 September 2013.
Untuk maju menjadi calon presiden, kata Hasto, butuh tanggung jawab partai politik. “PDIP ikut bertanggung jawab terhadap baik-buruknya kepemimpinan Jokowi. Atas dasar hal tersebut, persepsi positif rakyat terhadap Jokowi harus dilihat tidak hanya karena kinerja dan karakter kepemimpinan Jokowi yang menyatu dengan rakyat,” ujar dia.
Kepemimpinan Jokowi saat ini, menurut Hasto, juga adalah buah dari sikap politik PDIP yang membumi. Hal itu terlihat pada kebijakan-kebijakan Jokowi dalam menata pedagang kaki lima, memberikan Kartu Jakarta Sehat dan kartu pintar, serta menata Waduk Pluit.
“Di tangan Pak Jokowi, kekuasaan berarti keberpihakan dan pembebasan bagi yang lemah. Oleh karena itu juga Pak Jokowi lebih memilih transportasi publik daripada sekedar mobil murah,” kata Hasto.
“Berbagai kritik Amien Rais tidak akan mengubah kebijakan partai dan tidak akan mengubah Jokowi. Partai tetap akan terus konsisten dalam menyiapkan calon pemimpin bangsa dan negara,” kata Hasto.
Menurutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak menanggapi secara khusus pernyataan Amien Rais. “Kami paham bagaimana logika berpikir dan disiplin bicara Pak Amien,” kata Hasto.
Sementara Wasekjen PDIP lainnya, Erico Sotarduga, justru menganggap pernyataan Amien Rais sangat lucu. “Kenapa kok tiba-tiba sangat perhatian dan mempersoalkan Pak Jokowi. Sebaiknya beliau lebih mempersiapkan kadernya sendiri di internal partai untuk bisa diketengahkan menjadi calon-calon pemimpin masa depan,” kata Erico.
Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, tak mau ambil pusing soal pernyataan Amien Rais. Menurutnya, saat ditemui di Gedung DPR, Kamis 26 September 2013, elit partai politik bebas berbicara apa saja, tetapi tetap rakyat yang akan menilai.
"Sekarang ini elit bisa ngomong apa saja seperti apa yang disampaikan Pak Amien Rais. Sah-sah saja tetapi rakyat memiliki pandangan persepsi kecintaan, kegemaran, fanatisme tersendiri," kata Pramono.
Pramono mengatakan, apapun yang disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional itu, tak akan mempengaruhi Pemilu 2014 mendatang.
"Ini pemilunya kan bukan pemilu para elit yang dilakukan melalui sidang MPR, tetapi rakyat yang menentukan. Maka menjadi penilaian rakyat yang memilih siapa yang akan dipilih pada pemilu 2014," ujar dia.
ah elahh amin rois ditanggepin

uda makin gak jelas ****tikus satu ni


SUMBER
Diubah oleh gampangmewek 26-09-2013 21:59
0
5.8K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan