- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jokowi Disebut Man of People oleh New York Times, Jokowi: Nggak Tahu


TS
denychips
Jokowi Disebut Man of People oleh New York Times, Jokowi: Nggak Tahu

DI TRIT denychips



Quote:
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta menjadi sorotan dan disebut sebagai 'Man of The People' oleh media asing ternama, New York Times. Namun Jokowi mengaku tak tahu soal pemberitaan itu. "Saya belum tahu," ucap Jokowi usai menghadiri Harlah ke-9 The Wahid Institute, Jl Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013). Dalam artikel New York Times tersebut, Rabu (25/9) Jokowi diberitakan karena kegiatan blusukannya.
New York Times menyebutnya 'A Governor at Home on the Streets'. "Orang Indonesia shock melihat pemimpinnya keluar dari kantor mereka," tulis New York Times. Di tulisan itu, ditulis juga komentar Jokowi soal aksi blusukannya. Menurut Jokowi di artikel itu, dia menemui orang-orang di jalan, sebagai demokrasi di jalanan. "Saya menjelaskan program, kemudian saya mendapatkan masukan," terang Jokowi di artikel itu. New York Times juga menggambarkan bagaimana Jokowi merupakan sebuah harapan di mana dia tidak menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri.
Jokowi dipuji sebagai politisi yang bersih. Jokowi juga dinilai sukses membereskan Tanah Abang dan Waduk Pluit. Media AS ini juga menyebut Jokowi sebagai 'man of the people'.
Jokowi calon paling kuat menjadi presiden menggantikan SBY di 2014. Tapi keputusan masih menunggu Mrs Megawati yang mengendalikan PDIP, partai di mana Jokowi bernaung.
New York Times menyebutnya 'A Governor at Home on the Streets'. "Orang Indonesia shock melihat pemimpinnya keluar dari kantor mereka," tulis New York Times. Di tulisan itu, ditulis juga komentar Jokowi soal aksi blusukannya. Menurut Jokowi di artikel itu, dia menemui orang-orang di jalan, sebagai demokrasi di jalanan. "Saya menjelaskan program, kemudian saya mendapatkan masukan," terang Jokowi di artikel itu. New York Times juga menggambarkan bagaimana Jokowi merupakan sebuah harapan di mana dia tidak menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri.
Jokowi dipuji sebagai politisi yang bersih. Jokowi juga dinilai sukses membereskan Tanah Abang dan Waduk Pluit. Media AS ini juga menyebut Jokowi sebagai 'man of the people'.
Jokowi calon paling kuat menjadi presiden menggantikan SBY di 2014. Tapi keputusan masih menunggu Mrs Megawati yang mengendalikan PDIP, partai di mana Jokowi bernaung.
[URL=m.detik..com/news/read/2013/09/26/194039/2370715/10/disebut-man-of-people-oleh-new-york-times-jokowi-nggak-tahu]Sumber[/URL]
Quote:
KBR68H – Gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta - Joko Widodo - atau yang biasa disapa Jokowi - yang kerap blusukan ternyata menarik perhatian mediA internasional. Salah satunya adalah harian New York Times, koran yang terbit di Amerika Serikat. Dalam edisi Rabu 25 September, New York Times menulis artikel tentag Jokowi dengan judul “In Indonesia, a Governor at Home on the Streets”.
Dalam artikel tersebut, Jokowi digambarkan sebagai seorang pemimpin yang kerap menemui warganya di jalanan. Tidak jarang, warga berebut hanya untuk sekadar memegang tangan sang Gubernur.
Kebiasaan Jokowi tersebut sempat membuat warga Jakarta terkejut. Karena, tidak banyak pejabat yang mau bertemu langsung dengan rakyat dan bertanya tentang masalah tertentu. “Orang bilang yang saya lakukan itu adalah demokrasi jalanan, karena saya bertemu langsung dengan mereka. Saya menjelaskan program saya dan mereka juga bisa memberikan masukan,”kata Jokowi. Rutinitas menemui warga secara langsung atau dikenal dengan istilah blusukan itu membuat figur Jokowi selalu menempati posisi teratas dalam jajak pendapat yang dilakukan seputar calon Presiden 2014. Pada Agustus lalu, harian Kompas yang merupakan salah satu media berpengaruh di Indonesia menampilkan foto Jokowi di halaman depan selama tiga hari berturut-turut. Mereka menampilkan hasil jajak pendapat yang menyebut Jokowi sebagai kandidat terkuat untuk menjadi capres, setelah itu disusul Prabowo Subianto, bekas komandan Kopassus yang menjadi pendiri Partai Gerindra. Popularitasnya sudah melampaui Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, yang merupakan partai politik Jokowi. Jokowi dianggap sebagai kebalikan dari pemimpin Indonesia saat ini. Karena, dia tidak pernah sungkan untuk bertanya langsung kepada warganya. Bukan itu saja, Jokowi juga kerap mendekati warga apabila ada programnya yang akan segera dijalankan. Ada dua kebijakan Jokowi di DKI Jakarta yang memerlukan upaya khusus yaitu pemindahan pedagang kaki lima di Tanah Abang dan relokasi warga di bendungan Pluit. Dua masalah itu sangat krusuial karena terkait dengan kemacetan dan juga pencegahan banjir. Jokowi secara rutin berkunjung ke dua daerah tersebut untuk memastikan kebijakannya itu berjalan dengan benar. Dia juga meyakinkan warga yang tinggal di bendungan Pluit bahwa lahan yang mereka tempati tidak akan diubah menjadi bangunan mal. Jokowi adalah man of the people, kata sejumlah analis. Bekas pengusaha furnitur ini berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta mengalahkan Gubernur sebelumnya Fauzi Bowo, yang didukung Partai Demokrat – yang mengusung SBY sebagai Presiden.
Meski lembaga survei menempatkan dirinya sebagai posisi paling atas dalam kandidat capres, Jokowi belum memutuskan apakah akan ikut bersaing dalam pemilu presiden tahun depan. Megawai Soekarnoputri sudah memberikan isyarat dia tidak akan maju dalalm pemilu presiden 2014. Di usia 66 tahun, Megawati menyebut dirinya sebagai perempuan tua dan nenek-nenek. Mega juga duduk berdampingan dengan Jokowi dalam Rapimnas PDI Perjuangan beberapa waktu lalu sekaligus memperkuat spekulasi bahwa partai oposisi itu akan memajukan nama Jokowi sebagai capres. (New York Times)
Dalam artikel tersebut, Jokowi digambarkan sebagai seorang pemimpin yang kerap menemui warganya di jalanan. Tidak jarang, warga berebut hanya untuk sekadar memegang tangan sang Gubernur.
Kebiasaan Jokowi tersebut sempat membuat warga Jakarta terkejut. Karena, tidak banyak pejabat yang mau bertemu langsung dengan rakyat dan bertanya tentang masalah tertentu. “Orang bilang yang saya lakukan itu adalah demokrasi jalanan, karena saya bertemu langsung dengan mereka. Saya menjelaskan program saya dan mereka juga bisa memberikan masukan,”kata Jokowi. Rutinitas menemui warga secara langsung atau dikenal dengan istilah blusukan itu membuat figur Jokowi selalu menempati posisi teratas dalam jajak pendapat yang dilakukan seputar calon Presiden 2014. Pada Agustus lalu, harian Kompas yang merupakan salah satu media berpengaruh di Indonesia menampilkan foto Jokowi di halaman depan selama tiga hari berturut-turut. Mereka menampilkan hasil jajak pendapat yang menyebut Jokowi sebagai kandidat terkuat untuk menjadi capres, setelah itu disusul Prabowo Subianto, bekas komandan Kopassus yang menjadi pendiri Partai Gerindra. Popularitasnya sudah melampaui Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, yang merupakan partai politik Jokowi. Jokowi dianggap sebagai kebalikan dari pemimpin Indonesia saat ini. Karena, dia tidak pernah sungkan untuk bertanya langsung kepada warganya. Bukan itu saja, Jokowi juga kerap mendekati warga apabila ada programnya yang akan segera dijalankan. Ada dua kebijakan Jokowi di DKI Jakarta yang memerlukan upaya khusus yaitu pemindahan pedagang kaki lima di Tanah Abang dan relokasi warga di bendungan Pluit. Dua masalah itu sangat krusuial karena terkait dengan kemacetan dan juga pencegahan banjir. Jokowi secara rutin berkunjung ke dua daerah tersebut untuk memastikan kebijakannya itu berjalan dengan benar. Dia juga meyakinkan warga yang tinggal di bendungan Pluit bahwa lahan yang mereka tempati tidak akan diubah menjadi bangunan mal. Jokowi adalah man of the people, kata sejumlah analis. Bekas pengusaha furnitur ini berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta mengalahkan Gubernur sebelumnya Fauzi Bowo, yang didukung Partai Demokrat – yang mengusung SBY sebagai Presiden.
Meski lembaga survei menempatkan dirinya sebagai posisi paling atas dalam kandidat capres, Jokowi belum memutuskan apakah akan ikut bersaing dalam pemilu presiden tahun depan. Megawai Soekarnoputri sudah memberikan isyarat dia tidak akan maju dalalm pemilu presiden 2014. Di usia 66 tahun, Megawati menyebut dirinya sebagai perempuan tua dan nenek-nenek. Mega juga duduk berdampingan dengan Jokowi dalam Rapimnas PDI Perjuangan beberapa waktu lalu sekaligus memperkuat spekulasi bahwa partai oposisi itu akan memajukan nama Jokowi sebagai capres. (New York Times)
Sumber
BAPAK JOKOWI 
Tp entah kenapa TS kurang setuju tentang beliau menjadi CaPres
Mungkin karena TS warga Jakarta

Tp entah kenapa TS kurang setuju tentang beliau menjadi CaPres

Mungkin karena TS warga Jakarta
Diubah oleh denychips 26-09-2013 21:25
0
5.1K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan