- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pria Berkulit Biru Ini Meninggal


TS
ujang.eri
Pria Berkulit Biru Ini Meninggal

Quote:
Washington, Beberapa tahun lalu, pria ini sempat menghebohkan dunia karena kondisi kulitnya yang berubah warna menjadi biru secara permanen. Namun pada hari Senin (23/9) lalu, pria asal Amerika ini dikabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung dan stroke.
Paul Karason diketahui meninggal dunia pada usia 62 tahun di sebuah rumah sakit di Washington, setelah sempat diopname selama seminggu akibat serangan jantung yang dialaminya.
"Ia juga mengidap pneumonia dan stroke parah. Sebenarnya penyebab kematiannya juga belum diketahui, tapi Paul memang punya masalah jantung selama bertahun-tahun," tutur sang istri, Jo Anna Karason seperti dikutip dari Today.com, Kamis (26/9/2013).
Kulit Paul mulai berubah menjadi biru sekitar 15 tahun yang lalu. Saat itu, untuk pertama kalinya Paul menggunakan obat khusus berbahan perak untuk mengatasi dermatitis atau iritasi kulit parah yang menyebar hingga ke wajahnya.
Dalam waktu yang bersamaan, Paul juga mengonsumsi koloid perak, sebuah produk berbahan partikel perak yang dimampatkan dalam bentuk cairan. Koloid ini Paul ciptakan sendiri dengan menggunakan elektrolisis.
Pada tahun 2006, Paul akhirnya berkenan muncul di hadapan publik dalam sebuah acara bincang-bincang untuk mendiskusikan kondisi yang dialaminya. Apa yang dialami Paul itu kemudian disebut dengan argyria atau gangguan akibat penggunaan suplemen diet tertentu. Ia sempat muncul di acara yang sama setahun kemudian.
Janda Paul pun mengisahkan jika sebagian orang memanggil suaminya dengan sebutan 'Papa Smurf' karena warna kulitnya itu. Apalagi Paul mempunyai rambut putih penuh uban serta jambang yang lebat.
"Namun tak semua orang bisa memanggilnya begitu. Jika anak-anak yang berlarian di depannya dan memanggilnya 'Papa Smurf', maka ia akan tersenyum lebar. Lain halnya jika orang dewasa yang melakukannya," imbuhnya.
Perak sendiri sebenarnya telah diketahui memiliki kandungan antibakteri dan digunakan untuk melawan infeksi selama ribuan tahun. Tapi bahan ini mulai jarang digunakan sejak penisilin dikembangkan pada tahun 1930-an. Penisilin memang terbukti jauh lebih efektif mengobati infeksi ketimbang perak.
Sebenarnya perak masih dijadikan komposisi sejumlah obat yang dijual bebas di apotek hingga tahun 1999. Di tahun itu, Food and Drugs Administration AS mengeluarkan larangan penggunaan perak untuk bahan campura obat karena menyebabkan argyria. Dalam kasus Paul, perak yang dikonsumsinya menumpuk di kulit dan organ-organ lainnya, dan warna biru yang ditimbulkannya seperti menempel pada kulit Paul.
Lalu bagaimana Paul bisa terkena serangan jantung? "Disamping mengidap argyria, Paul punya riwayat panjang dengan gangguan kesehatan lainnya, terutama pada jantungnya. Paul juga perokok berat, meski pernah menjalani tiga kali operasi bypass sekitar lima tahun yang lalu," ujar Jo Anna.
Jo Anna menambahkan Paul tak lagi bekerja karena komplikasi penyakitnya itu. Keluar rumah pun juga terbilang sangat jarang, kecuali jika memang urgent, seperti ke bank atau membeli rokok. Tapi bagi Jo Anna, apa yang terjadi pada suaminya merupakan akumulasi dari gaya hidupnya yang buruk, bukan semata konsumsi perak yang dilakukannya di masa lalu.
(vit/mer)
Paul Karason diketahui meninggal dunia pada usia 62 tahun di sebuah rumah sakit di Washington, setelah sempat diopname selama seminggu akibat serangan jantung yang dialaminya.
"Ia juga mengidap pneumonia dan stroke parah. Sebenarnya penyebab kematiannya juga belum diketahui, tapi Paul memang punya masalah jantung selama bertahun-tahun," tutur sang istri, Jo Anna Karason seperti dikutip dari Today.com, Kamis (26/9/2013).
Kulit Paul mulai berubah menjadi biru sekitar 15 tahun yang lalu. Saat itu, untuk pertama kalinya Paul menggunakan obat khusus berbahan perak untuk mengatasi dermatitis atau iritasi kulit parah yang menyebar hingga ke wajahnya.
Dalam waktu yang bersamaan, Paul juga mengonsumsi koloid perak, sebuah produk berbahan partikel perak yang dimampatkan dalam bentuk cairan. Koloid ini Paul ciptakan sendiri dengan menggunakan elektrolisis.
Pada tahun 2006, Paul akhirnya berkenan muncul di hadapan publik dalam sebuah acara bincang-bincang untuk mendiskusikan kondisi yang dialaminya. Apa yang dialami Paul itu kemudian disebut dengan argyria atau gangguan akibat penggunaan suplemen diet tertentu. Ia sempat muncul di acara yang sama setahun kemudian.
Janda Paul pun mengisahkan jika sebagian orang memanggil suaminya dengan sebutan 'Papa Smurf' karena warna kulitnya itu. Apalagi Paul mempunyai rambut putih penuh uban serta jambang yang lebat.
"Namun tak semua orang bisa memanggilnya begitu. Jika anak-anak yang berlarian di depannya dan memanggilnya 'Papa Smurf', maka ia akan tersenyum lebar. Lain halnya jika orang dewasa yang melakukannya," imbuhnya.
Perak sendiri sebenarnya telah diketahui memiliki kandungan antibakteri dan digunakan untuk melawan infeksi selama ribuan tahun. Tapi bahan ini mulai jarang digunakan sejak penisilin dikembangkan pada tahun 1930-an. Penisilin memang terbukti jauh lebih efektif mengobati infeksi ketimbang perak.
Sebenarnya perak masih dijadikan komposisi sejumlah obat yang dijual bebas di apotek hingga tahun 1999. Di tahun itu, Food and Drugs Administration AS mengeluarkan larangan penggunaan perak untuk bahan campura obat karena menyebabkan argyria. Dalam kasus Paul, perak yang dikonsumsinya menumpuk di kulit dan organ-organ lainnya, dan warna biru yang ditimbulkannya seperti menempel pada kulit Paul.
Lalu bagaimana Paul bisa terkena serangan jantung? "Disamping mengidap argyria, Paul punya riwayat panjang dengan gangguan kesehatan lainnya, terutama pada jantungnya. Paul juga perokok berat, meski pernah menjalani tiga kali operasi bypass sekitar lima tahun yang lalu," ujar Jo Anna.
Jo Anna menambahkan Paul tak lagi bekerja karena komplikasi penyakitnya itu. Keluar rumah pun juga terbilang sangat jarang, kecuali jika memang urgent, seperti ke bank atau membeli rokok. Tapi bagi Jo Anna, apa yang terjadi pada suaminya merupakan akumulasi dari gaya hidupnya yang buruk, bukan semata konsumsi perak yang dilakukannya di masa lalu.
(vit/mer)
Spoiler for sumber:
http://health.detik..com/read/2013/09/26/091430/2369715/763/pria-berkulit-biru-ini-meninggal-karena-serangan-jantung-dan-stroke?l992205755
0
1.3K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan