Setidaknya 59 orang tewas dan 175 terluka dalam serangan hari Sabtu (21/9/2013) di pusat perbelanjaan mewah di Nairobi, Kenya. Demikian dikonfirmasi pemerintah setempat.

Joe Lenku mengatakan, sebanyak 1.000 orang berhasil melarikan diri dari mal Westgate setelah sekelompok orang bersenjata yang diduga sebagai militan al-Shabab menyerang.

Belum diketahui seberapa banyak warga sipil yang masih ada di dalam gedung—apakah sebagai sandera atau bersembunyi dari penyerang. Pasukan keamanan masih mencoba menangkap militan dan baku tembak terdengar dari luar.

Ada beberapa laporan yang menyatakan bahwa kelompok bersenjata kini membuat barikade di sebuah supermarket.

Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, sebelumnya berjanji untuk "memburu pelaku kejahatan ke mana pun mereka lari".

Al-Shabab mengatakan kepada BBC bahwa mereka yang melakukan serangan sebagai respons operasi militer Kenya di Somalia.

Operasi besar

Ada sekitar 4.000 pasukan Kenya yang dikirim ke bagian selatan Somalia, wilayah konflik militan sejak 2011. Para pejabat Kenya mengatakan "operasi besar" sedang dijalankan bersama polisi dan tentara untuk mempersiapkan upaya nyata mengakhiri kebuntuan.

Mereka mengatakan, pasukan keamanan akhirnya "menembaki" orang-orang bersenjata yang masih hidup. "Pekerjaan itu terus dilakukan, tetapi Anda tidak bisa terburu-buru," kata seorang perwira tentara kepada kantor berita AFP. "Tim kami di sana, kami mengamati dan memantau, kami akan menyelesaikan ini secepat kami bisa."

Al-Shabab telah mengklaim setidaknya ada 36 sandera. Namun, jumlah ini tidak dapat secara independen dikonfirmasi dan ada juga kemungkinan orang-orang bersembunyi dari para penyerang.

Penyanderaan Maut Belum Usai, Suara Ledakan Terdengar dari Dalam Mal Kenya

Nairobi - Aksi penyanderaan yang terjadi di sebuah mal di Nairobi, Kenya, belum juga berakhir. Kembali terdengar suara tembakan diikuti suara ledakan dari dalam mal yang telah dikepung polisi dan tentara Kenya ini.

Seorang pejabat keamanan Kenya menyatakan aparat setempat tengah berusaha melumpuhkan kelompok pria bersenjata asal Somalia yang ada di di dalam mal. Sedangkan, koresponden AFP menuturkan, suara tembakan terdengar keras selama 15 menit dan kemudian mereda.

Seperti dilansir AFP, Senin (23/9/2013), fotografer AFP menambahkan mal bernama Westgate yang ada di ibukota Nairobi tersebut dalam keadaan dikepung oleh kepolisian dan tentara setempat.

"Tampaknya suara tembakan tersebut berasal dari salah satu lokasi di sekitar mal, atau ditembakkan dari lokasi yang menguntungkan di dalam mal," ucap fotografer yang terus meliput penyanderaan ini.

Saksi mata yang ada di lokasi kejadian menambahkan, suara ledakan keras terdengar setelah suara tembakan mereda. Menurut saksi mata ini, terdengar tiga kali suara ledakan dari dalam mal dengan empat lantai ini.

Secara terpisah, militer Kenya menyatakan pihaknya tengah berusaha mengamankan bagian lantai atas mal yang separuhnya dimiliki investor Israel ini. Masih ada sejumlah sandera di dalam mal, sehingga operasi pengamanan dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

"Fokus kami adalah menyelamatkan seluruh sandera dalam keadaan hidup-hidup, itulah kenapa operasi ini dilakukan secara halus," demikian pernyataan Angkatan Bersenjata Kenya.

Pelaku penembakan ini merupakan kelompok militan asal Somalia, Shebab. Dalam pernyataannya, mereka mengklaim melakukan aksi keji ini sebagai bentuk balas dendam atas intervensi militer Kenya di wilayah Somalia.

Sejauh ini dilaporkan 68 orang tewas dalam insiden yang terjadi sejak Sabtu (21/9) waktu setempat. Sekitar 200 orang lainnya dilaporkan luka-luka karena para pelaku melepas tembakan secara brutal terhadap orang-orang yang ada di dalam mal. Sejumlah orang masih disandera pelaku, namun tidak diketahui jumlah pastinya.