Seluruh dunia tahu bahwa celengan selalu diidentikkan berbentuk babi. Tapi, mengapa bentuknya bukan gajah, buaya, atau benda lain? Kalau mengingat pepatah lama, “hemat pangkal kaya”, sama sekali tidak berkaitan dengan babi. Namun, bentuk ini ternyata dimulai dari salah pengucapan orang di abad ke-18, ketika warga Eropa terbiasa mengatakan “pygg” menjadi “pig” (babi).
Dalam bahasa Inggris di abad ke-18, kata “pygg” sendiri berarti benda yang terbuat dari tanah liat. Pada waktu itu, masyarakat terbiasa menyimpan peralatan rumah tangga dalam benda-benda berbahan pygg, tak terkecuali uang. Selanjutnya, dalam lafal aslinya, “pygg” juga berarti “(hidung) pesek”. Nah, tentu bukan hal sulit untuk mengaitkan “babi pesek” yang berfungsi sebagai celengan.Namun, menurut buku Charles Panati yang berjudul Extraordinary Origins of Everyday Things, versi yang paling mungkin adalah dalam hal pelafalan. Terbiasanya orang Eropa pada waktu itu menyebut “pygg” dalam lafal “pig”, dan menambahi akhiran menjadi “piggy” . Sehingga, artinya menjadi tempat menyimpan uang dari tanah liat yang berbentuk babi.
Sejarah yang Lebih Tua
Uniknya, warga Asia Kecil yang saat ini termasuk dalam wilayah negara Turki, sudah mengenal bentuk babi yang terbuat dari tanah liat. Bedanya, bentuk babi di sini digunakan sebagai bidak dalam permainan catur tradisional. Penggunaan itu bahkan sudah dilakukan sejak 4.000 tahun lalu, dan dibawa ke seluruh dunia sesuai perjalanan warga Anatolia tersebut.
Nah, dari
Indonesiasendiri, sebenarnya terdapat sejarah tak kalah unik, bahkan (mungkin) lebih cocok digunakan. MDers tentu sudah ingat, bahwa kata “celeng” dalam masyarakat pulau Jawa berarti “babi hutan”. Tentu tidak sulit mengaitkan kata “celeng” menjadi “celengan”, ketimbang “pygg” menjadi “piggybank” bukan?
Namun, dalam sebuah bentara budaya di Jakarta pada Februari lalu, muncul hasil kerajinan keramik yang berasal dari abad ke-13. Benda-benda ini diyakini berasal dari wilayah Trowulan, Jawa Timur yang merupakan ibukota kerajaan Majapahit pada waktu itu. Salah satu koleksi yang diminati pengunjung adalah babi dari tanah liat pada gambar di atas. Piggybank ini dipamerkan satu set, dalam empat buah rupa yang seluruhnya berwarna cokelat. Menurut sejarawan, celengan ini dulunya digunakan untuk mengisi uang kepeng China, mata uang yang digunakan pada waktu itu.[/FONT]
Berikut nama-nama celengan di beberapa belahan dunia :
Belanda = spaarvarken
Italia =porcellino salvadanaio
Jepang =buta-san chokinbako
Malaysia=tabung babi