Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sky.crawlerAvatar border
TS
sky.crawler
Korelasi Prasangka, Iman, Percaya, Nyaman, dan Tentram
Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku." [HR.Turmudzi].
Dalil tersebut saya rasa tidak hanya bersifat vertikal (Tuhan dan makhluk-Nya), namun juga bersifat secara horizontal, bersifat sosial (makhluk dan makhluk).

Memang, diprasangkai buruk oleh seseorang itu tak mengenakkan. Dan akan sebaliknya bila orang berprasangka baik pada kita. Prasangka buruk biasanya timbul karena kadar kepercayaan atau keimanan akan sesuatu itu telah turun.
Saya katakan, iman atau kepercayaan itu berkorelasi besar pada rasa aman, nyaman, dan tentram.

Contoh mudah dan konkrit : anda tak akan mau menyantap makanan anda bila anda memiliki rasa kepercayaan yang rendah pada tukang masak masakan serta bahan makanan tersebut. Terkadang kita tidak sadar akan hal itu. Karena kepercayaan itu seringnya bersifat tak disadari..
Anda secara tidak sadar telah mempercayai para tukang bangunan dan bahan materiil yang telah membangun rumah anda sedemikian rupa hingga anda bisa duduk santai sambil membaca catatan kecil saya ini. Bila anda tidak percaya, anda tak akan bisa duduk santai seperti yang anda lakukan layaknya sekarang. Anda akan terbelenggu oleh prasangka-prasangka, dan hidup penuh dengan kecemasan sehingga anda tak mau menempati rumah anda tersebut. ATAU, anda akan kembali merasakan aman dan tentram setelah anda menganalisa, menyelidiki tentang keabsahan rumah anda. Haha.. Itu contoh kecil.

Beberapa pakar psikologi menyebutkan tentang konsep kesadaran manusia. Biasanya mereka membagi kesadaran manusia menjadi 3. Tidak sadar, kesadaran, dan super sadar. Mereka mengatakan, ketidaksadaran manusia biasanya bersifat destruktif, dipenuhi dengan nafsu, pikiran kotor, bersifat instinktif. Sedangkan super sadar bersifat mengekang, penuh dengan hukum, norma, adat. Kesadaran terletak di tengah-tengah antara tidak sadar dan super sadar.

Oke, mudahnya, bila kepercayaan yang bersifat tidak sadar saja sudah mempunyai dampak sebesar itu, maka apa yang terjadi bila kepercayaan tersebut dijalani dan dipahami dengan penuh kesadaran ? Ini berhubungan erat dengan ketuhanan sebenarnya. Atau juga bisa berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat (sosial).

Pesan terakhir, "Beragamalah secara SADAR ! Hiduplah secara SADAR ! Sadar akan kondisi diri sendiri, orang lain, bangsa, dan global". (Sewwangar, hahaa)
Oh iya, tak lupa. Jangan terlalu banyak berburuk sangka. Percayalah dengan sadar (menyelidiki, berusaha mencari tahu akan kebenarannya), maka anda akan menemukan keamanan, kenyamanan, dan ketentraman.
Sekian. Terima Kasih. Haha..
0
796
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan