Haloha calon inovator-inovator se-Kaskus Raya!
Masih sama ane yang bakalan mengulas tentang seluk beluk sebuah inovasi! Kalo di thread sebelumnya ane ngebahas tentang “Inspirasi sebuah inovasi nggak harus yang muluk-muluk” , nah di Thread kali ini ane mau ngebahas tentang dampak dari sebuah inovasi. Yang namanya inovasi, tentu harus memiliki dampak yang berguna bagi orang banyak. Masalahnya, gimana cara hasil inovasi Kita bisa memiliki dampak dan laku di pasaran? Tentunya dampak yang positif ya, Gan!
Lewat thread ini, ane bakal bahas gimana caranya membuat sebuah inovasi memiliki dampak berdasarkan ketiga juri Djarum Black Innovation Award (BIA): Leonard Theosabrata, Sigi Wimala, Yoris Sebastian. Mereka sepakat bahwa “kreativitas itu sebenarnya simple, intinya bisa berdampak pada kehidupan sosial atau lingkungan sekitar dan sampai membuat orang lain mengucapkan “Kok gue gak kepikiran hal ini ya?!” Sebuah Inovasi bisa dimulai dari hal yang terdekat dalam hidup Agan. Dan untuk mewujudkannya Agan perlu menjadi seorang “Manajer IDE!”
Quote:
“Manajer Ide”
Hah? Apaan tuh Manajer Ide?
Pakar periklanan David M. Ogilvy pernah mengatakan,“ide terbaik itu datang sebagai lelucon, maka buatlah pikiran Agan selucu mungkin.” Agan pasti setuju kalo saat lagi becanda ama orang-orang terdekat suka menghasilkan gurauan atau hal-hal yang kreatif! Nah, berpikiri inovatif terkadang membutuhkan bantuan orang lain, entah sekadar berargumen atao bercanda sebagai stimulus.
Setelah nggak sengaja ketemu ide-ide koplak alias kreatif, buruan dicatet, gan! Pokoknya Ide kreatif yang tiba-tiba muncul harus segera dikelola untuk menjadi sebuah inovasi. Untuk mewujudkan inovasi itulah kita harus menjadi manajer ide! Untuk menjadi Manajer Ide nggak sesusah yang dibayangkan kok, Gan! Agan cukup melakukan beberapa hal sbb:
1. Segera Diskusikan
Apa ide yang Agan miliki? Apakah tentang bisnis, cerita, atau konsep desain. Diskusikan dengan seseorang yang memiliki kemampuan terkait. Usahakan agar pembicaraan berjalan dua arah dan bersifat terbuka terhadap kritik dan saran. Jika cara ini berhasil, ide yang Agan miliki sebelumnya akan menjadi lebih matang dan kaya!
2. Bikin Bank Ide
Terkadang ide kreatif muncul di saat yang tidak tepat, salah satunya saat berkendara atau saat kita lagi asyik ‘nongkrong’ di toilet! . Karena itu penting banget untuk membuat Bank Ide! Bank ide menjadi salah satu solusi untuk menampung ide yang muncul tiba-tiba. Bentuknya bisa berupa catatan di buku atau disimpan dalam notes dalam gadget Agan. Bank ideini bisa menjadi tabungan ide untuk disalurkan pada waktu yang tepat di masa depan.
3. Uji Ide Sendiri
Sebelum menjual ide kepada orang lain, sebaiknya uji ide Agan sendiri. Caranya bisa dengan menulis dan mengajukan beberapa pertanyaan. Apa keuntungannya jika ide ini diwujudkan? Apa kerugiannya jika tidak segera dilakukan? Dan kenapa harus dilakukan sekarang? Jika sudah terjawab, maka ide tersebut sudah siap dipresentasikan lebih lanjut.
4. Bangun Aspek Orisinalitas
Sebuah inovasi akan diakui banyak kalangan jika sudah dibuktikan keasliannya. Menurut Rizky Adiwilaga, Konsultan HAKI, “salah satu cara untuk aman jualan inovasi di pasaran adalah dengan mendapatkan paten, yaitu Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).” Sistem HAKI melindungi inovasi-inovasi yang dihasilkan inovator. Hal ini berguna jika inovasi atau ide Agan dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar!
Spoiler for Contoh Produk Inovatif dari Manajer IDE, Ivan Hermawan:
Produk inovatif Irvan Hermawan bisa dibilang adalah hasil dari Manajer IDE. Karya inovatif Irvan Hermawan berupa STAPACK – pemenang BIA 2011. Irvan terinspirasi dari sebuah rantang dan keinginan untuk mengurangi pemakaian plastik.
Dengan semangat “Go Green” yang diusungnya, khususnya dari sektor bisnis kuliner. Irvan menciptakan sebuah invovasi untuk packaging makanan yang mirip rantang tapi terbuat dari kertas daur ulang.
Menurut Sigi Wimala, konsep StaPack yang mirip seperti rantang memiliki poin plus berupa local value di dalamnya. Bagi Leonard Theosabrata, StaPack sangat matang dalam hal desain produk. Seperti diketahui, StaPack diaplikasikan dalam bentuk stacking layers (maksimal hingga 5 tingkat) yang kekuatannya terjamin. Yoris Sebastian yakin jika perusahaan-perusahaan yang menggunakan StaPack bisa lebih “go green” karena mengurangi penggunaan kantong plastik sekaligus menghemat pengeluaran mereka!
Gimana? Gampang kan untuk jadi Manajer Ide untuk diri Agan sendiri? Contohlah Irvan Hermawan bisa dengan mudah menemukan inovasi dari hal sederhana yang ada disekitar kita.
Agan punya segudang ide yang ingin diwujudkan? Tunggu apalagi? Buruan jadi “MANAJER IDE” yang bisa membuat inovasi Agan memiliki dampak dan berguna bagi orang banyak!