Rabu, 18 September 2013
Bisnis.com, MAKASSAR--PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) melebarkan sayap ke Indonesia timur dengan membuka kantor cabang Makassar yang disremikan Rabu (18/9).

Menurut Direktur Keuangan Bank DKI Benny Santoso cabang Makassar ini adalah cabang ke 26 dari total 213 outlet yang dimiliki. "Makassar dipilih kerena menjadi pusat perkembangan ekonomi di wilayah Indonesia timur," katanya dalam soft opening, Rabu (18/9/2013).

Sejak 2012 lalu, tambahnya, Bank DKI aktif ke luar Jakarta dengan membuka 4 cabang yakni di Surabaya, Bandung, Solo, dan Makassar. Dua cabang lagi akan dibuka dalam waktu dekat yakni Pekanbaru dan Palembang.

Rencananya, bank yang dimiliki oleh Pemda DKI ini akan mengundang Gubernur Jakarta Jokowi ketika grand opening pada 4 Oktober di Kota Anging Mamiri.

Benny menjelaskan, Bank DKI Cabang Makassar ini akan menggarap sektor komersial dan konsumer. "Kami di sini bukan cari dana, karena dananya dari Jakarta. Di sini kami jual kreditnya, baik untuk komersial, korporat, dan konsumer" tambahnya.

Hal itu sejalan dengan tingkat loan to deposit ratio (LDR) Bank DKI yang saat ini di kisaran 72% dan akan dinaikkan hingga 78%. Target tahun ini, kata Benny, LDR bisa berada di angka 76% dengan pertumbuhan kredit yang berada di atas 30% dalam setahun.

Oleh karena itu, selain tingkat suku bunga yang bersaing, pihaknya juga menekankan pada ketepatan pemberian kredit, ketepatan besaran pinjaman, dan pelayanana yang cepat dalam strateginya.

Dijelaskannya bahwa tingkat suku bunga pinjaman di Bank DKI hanya dinaikkan 50 basis poin setelah bank sentral menaikkan BI rate sebanyak hingga ke 7,25% dalam beberapa bulan terakhir.

Penyaluran kredit Bank DKI per Agustus 2013 tercata 17,28 triliun atau meningkat 29,49% (year on year). Adapun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp23,53 triliun, meningkat 14,83% (yoy).

Tahun ini Bank DKI telah mencetak laba sebelum pajak Rp524 miliar per Agustus 2013, atau meningkat 64,26% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Total aset BPD itu Rp29,29 triliun per Agustus 2013, atau meningkat 15,94%.

Editor : Bambang Supriyanto

Sumber