- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemerintah Singapura tertarik dengan Program Rumah Susun " JOKOWI "


TS
wongsodijoyo
Pemerintah Singapura tertarik dengan Program Rumah Susun " JOKOWI "

Quote:
Permisi agan agan ane mau bagi info tentang program Jokowi

Quote:
Pemerintah Singapura tertarik dengan Program Rumah Susun " JOKOWI "
Spoiler for Berita nya:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ternyata tidak hanya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang ingin mencontoh Singapura, namun juga Wali Kota Singapura melirik program rumah susun yang digulirkan Joko Widodo.
"Bukan kami saja yang belajar, mereka pun juga mau belajar. Seperti Wali Kota Singapura, kemarin juga ingin belajar ke kita mengenai Rusun di Marunda," ujar Joko Widodo usai membuka acara Meeting of The Governors/Mayors of The Capitals of ASEAN yang digelar di Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013).
Pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini menceritakan bahwa Wali Kota Singapura bertanya bagaimana Jokowi menjadikan rusun sebagai solusi mengatasi kawasan kumuh atau slump area yang ada di Jakarta.
"Jadi kami disini saling belajar satu sama lain," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Jokowi juga menjelaskan diskusi dengan Walikota Singapura juga meliputi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Jakarta, bagaimana memberdayakan Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Mereka pun juga bisa belajar mengenai usaha mikro, usaha kecil, bagaimana upaya yang kami lakukan untuk membangun pedagang kecil (PKL) disini," ucap Jokowi.
"Bukan kami saja yang belajar, mereka pun juga mau belajar. Seperti Wali Kota Singapura, kemarin juga ingin belajar ke kita mengenai Rusun di Marunda," ujar Joko Widodo usai membuka acara Meeting of The Governors/Mayors of The Capitals of ASEAN yang digelar di Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013).
Pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini menceritakan bahwa Wali Kota Singapura bertanya bagaimana Jokowi menjadikan rusun sebagai solusi mengatasi kawasan kumuh atau slump area yang ada di Jakarta.
"Jadi kami disini saling belajar satu sama lain," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Jokowi juga menjelaskan diskusi dengan Walikota Singapura juga meliputi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Jakarta, bagaimana memberdayakan Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Mereka pun juga bisa belajar mengenai usaha mikro, usaha kecil, bagaimana upaya yang kami lakukan untuk membangun pedagang kecil (PKL) disini," ucap Jokowi.
Spoiler for berita lainnya :
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pamer soal program kerjanya, yaitu rumah susun, di hadapan gubernur se-Asia Tenggara. Menurut Jokowi, sapaan akrabnya, negara-negara di ASEAN bisa belajar bagaimana memindahkan penduduk dari kawasan kumuh ke rumah susun.
"Nanti kalau ada yang mau bisa main ke Rusun Marunda," kata Jokowi seusai membuka acara "Meeting of The Governors and Mayors of the Capitals ASEAN" di JW Mariot Hotel pada Rabu, 18 September 2013. Jokowi mengaku akan menyambut setiap tawaran bagi yang akan bekerja sama dalam menata kawasan kumuh.
Mantan Wali Kota Solo tersebut mengatakan, pertemuan ini merupakan pintu bagi negara-negara ASEAN dalam menghadapi arus pasar global 2015. Apa lagi, dia melanjutkan, banyak negara maju yang membidik ASEAN untuk memasarkan produk mereka.
Jadi, koordinasi antarnegara ASEAN perlu dilakukan. Menurut Jokowi, tujuan utama dari acara ini adalah menyolidkan ide "Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015". "Ide ini sebenarnya sudah lama, hanya belum konkrit," katanya.
Jokowi menuturkan, terbentuknya masyarakat ASEAN harus didukung oleh penduduk di masing-masing negara. Namun berdasarkan hasil survey pada 2011, tiga dari empat reponden ternyata tidak mengenal ASEAN, apa lagi konsep masyarakat ekonomi ASEAN.
Parahnya, kata Jokowi, konsep ini pun belum diterima oleh masyarakat Jakarta. Padahal, sekretariat organisasi ini ada di Jakarta. "Selain hanya para pejabat pemerintah dan pebisnis yg paham dan tertarik secara politik dengan konsep masyarakat ekonomi ASEAN," katanya.
Jokowi melanjutkan, tantangan pasar bebas sangat berarti dalam mengambil keputusan bagi pemerintah. Menurut dia, kerja sama dalam segala bidang bisa menguatkan sendi ekonomi dan politik negara ASEAN.
"Nanti kalau ada yang mau bisa main ke Rusun Marunda," kata Jokowi seusai membuka acara "Meeting of The Governors and Mayors of the Capitals ASEAN" di JW Mariot Hotel pada Rabu, 18 September 2013. Jokowi mengaku akan menyambut setiap tawaran bagi yang akan bekerja sama dalam menata kawasan kumuh.
Mantan Wali Kota Solo tersebut mengatakan, pertemuan ini merupakan pintu bagi negara-negara ASEAN dalam menghadapi arus pasar global 2015. Apa lagi, dia melanjutkan, banyak negara maju yang membidik ASEAN untuk memasarkan produk mereka.
Jadi, koordinasi antarnegara ASEAN perlu dilakukan. Menurut Jokowi, tujuan utama dari acara ini adalah menyolidkan ide "Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015". "Ide ini sebenarnya sudah lama, hanya belum konkrit," katanya.
Jokowi menuturkan, terbentuknya masyarakat ASEAN harus didukung oleh penduduk di masing-masing negara. Namun berdasarkan hasil survey pada 2011, tiga dari empat reponden ternyata tidak mengenal ASEAN, apa lagi konsep masyarakat ekonomi ASEAN.
Parahnya, kata Jokowi, konsep ini pun belum diterima oleh masyarakat Jakarta. Padahal, sekretariat organisasi ini ada di Jakarta. "Selain hanya para pejabat pemerintah dan pebisnis yg paham dan tertarik secara politik dengan konsep masyarakat ekonomi ASEAN," katanya.
Jokowi melanjutkan, tantangan pasar bebas sangat berarti dalam mengambil keputusan bagi pemerintah. Menurut dia, kerja sama dalam segala bidang bisa menguatkan sendi ekonomi dan politik negara ASEAN.
Spoiler for Gubernur Bangkok Kagumi Jokowi:
TEMPO.CO, Jakarta -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kedatangan tamu Gubernur Bangkok, Sukhumband, Selasa, 17 September 2013. Sukhumband dan gubernur-gubernur ibu kota negara anggota ASEAN akan menggelar pertemuan untuk menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 pada besok, 18-19 September 2013, di Jakarta.
Gubernur Bangkok, Sukhumband, mengatakan kedatangannya lebih awal ke Jakarta karena memang ingin meluangkan waktu khusus untuk bertemu dengan Jokowi. "Kagum dengan inisiatifnya mengumpulkan gubernur-gubernur di ASEAN untuk saling kumpul, bekerja sama, tukar pengalaman, dan tukar pikiran," kata dia di Balai Kota, Selasa, 17 September 2013.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini ia bercerita banyak hal karena dia menganggap kotanya dengan Jakarta memiliki banyak permasalahan yang sama. "Jakarta dan Bangkok seperti kakak-adik," kata dia. Seperti permasalahan di bidang transportasi, koperasi, pendidikan, perkampungan kumuh.
Joko Widodo mengakui kedatangan Sukhumband lebih awal dari yang lain karena memang ada pembicaraan khusus di antara keduanya. Mereka saling memberi masukan satu sama lain mengenai penanganan berbagai permasalahan di kedua ibu kota negara tersebut.
"Kita tadi hanya diskusi mengenai Bangkok-Jakarta. Bisa belajar banyak mengenai kemacetan di Bangkok, transportasi di Bangkok seperti apa, penanganan banjir seperti apa," tuturnya.
Jokowi menjelaskan, dalam menyambut MEA 2015, setiap gubernur harus bersiap-siap mengenai apa yang akan mereka kerjakan nanti. Selain itu, MEA 2015 ini membuka peluang kerja sama di antara mereka, termasuk dengan Bangkok, ibu kota Thailand. "Untuk jenis kerja samanya, ya mungkin besok. Intinya kita ingin saling belajar," tuturnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memprakarsai pertemuan multilateral antara gubernur dan wali kota di kota-kota yang berada dalam negara yang menjadi anggota ASEAN. Rencananya akan ada 110 delegasi dari 10 ibu kota negara anggota ASEAN. Pertemuan ini mengambil tema "ASEAN Goes Local: Contributing to ASEAN Community 2015."
Gubernur Bangkok, Sukhumband, mengatakan kedatangannya lebih awal ke Jakarta karena memang ingin meluangkan waktu khusus untuk bertemu dengan Jokowi. "Kagum dengan inisiatifnya mengumpulkan gubernur-gubernur di ASEAN untuk saling kumpul, bekerja sama, tukar pengalaman, dan tukar pikiran," kata dia di Balai Kota, Selasa, 17 September 2013.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini ia bercerita banyak hal karena dia menganggap kotanya dengan Jakarta memiliki banyak permasalahan yang sama. "Jakarta dan Bangkok seperti kakak-adik," kata dia. Seperti permasalahan di bidang transportasi, koperasi, pendidikan, perkampungan kumuh.
Joko Widodo mengakui kedatangan Sukhumband lebih awal dari yang lain karena memang ada pembicaraan khusus di antara keduanya. Mereka saling memberi masukan satu sama lain mengenai penanganan berbagai permasalahan di kedua ibu kota negara tersebut.
"Kita tadi hanya diskusi mengenai Bangkok-Jakarta. Bisa belajar banyak mengenai kemacetan di Bangkok, transportasi di Bangkok seperti apa, penanganan banjir seperti apa," tuturnya.
Jokowi menjelaskan, dalam menyambut MEA 2015, setiap gubernur harus bersiap-siap mengenai apa yang akan mereka kerjakan nanti. Selain itu, MEA 2015 ini membuka peluang kerja sama di antara mereka, termasuk dengan Bangkok, ibu kota Thailand. "Untuk jenis kerja samanya, ya mungkin besok. Intinya kita ingin saling belajar," tuturnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memprakarsai pertemuan multilateral antara gubernur dan wali kota di kota-kota yang berada dalam negara yang menjadi anggota ASEAN. Rencananya akan ada 110 delegasi dari 10 ibu kota negara anggota ASEAN. Pertemuan ini mengambil tema "ASEAN Goes Local: Contributing to ASEAN Community 2015."
Spoiler for sumber:
http://id.berita.yahoo.com/jokowi-pamer-rusun-ke-gubernur-negara-asean-071956273.html
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...-Kagumi-Jokowi
http://id.berita.yahoo.com/wali-kota...060015100.html
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...-Kagumi-Jokowi
http://id.berita.yahoo.com/wali-kota...060015100.html
Spoiler for tanggapan ane :
#Tanggapan ane : inilah yang harus di lestarikan kayak bapak Jokowi ini pemikiran yang bagus , lebih memikirkan rakyat , langsung tepat sasaran , sungguh jakarta beruntung memiliki mu Pak Jokowi - Ahok ! 




0
3.8K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan