Soal siapa-siap saja pemain sepakbola Eropa yang beragama Islam, sudah banyak sekali yang membahas. Kita jadi sering lupa, barangkali ada juga pelatih atau manajer tim asal Eropa yang beragama Islam dan, memiliki reputasi yang tidak kalah mentereng dibanding para pemain tadi. Ini dia berikut 5 pelatih sepakbola yang beragama Islam.
1. Kurban Berdyev (Rusia/Turkmenistan)]
Sempat membuat heboh ketika berhasil membawa timnya, Rubin Kazan (klub Rusia yang tidak terkenal), menang 2-1 atas Barcelona (yang disebut timterbaik dunia saat ini) di Camp Nou pada fase grup Liga Champions Eropa 2009/2010 yang lalu. Pelatih kelahiran Asghabat, 25 Agustus 1952 ini melatih Rubin Kazan sejak 2001 ketika tim itu masih di divisi satu. Berdyev kemudian membawa Rubin promosi ke Divisi Utama musim berikutnya dan memberi gelar liga pertama dalam sejarah klub tersebut pada 2008. Berdyev yang saat ini juga menjabat sebagai wakil presiden di klub tersebut, memiliki kebiasaan selalu membawa tasbih setiap kali melatuh dan nampak berdzikir di pinggir lapangan. "Ini bukan semacam tradisi atau ritual, ini adalah kebutuhan.Saya pernah lupa tidak membawa tasbih, dan sepanjang pertandingan saya begitu gelisah, seperti kehilangan sesuatu. Jadi ini adalha sebuah kebutuhan bagi saya, dan Muslim akan mengerti itu," ujar Berdyev suatu ketika.
2. Fatih Terim (Turki)
Satu-satunya pelatih beragama Islam yang pernag menangani klub serie A Italia. Terim melatih Fiorentina pada musim 200/2001 dan AC Milan pada musim berikutnya, Meski berhasil membawa Fiorentina melaju ke final Coppa Italia, namun karirnya di tanah Spaghetti hanya berjalan 1,5 musim, sebelum kembali ke Galatasaray. Galatasaray sendiri sebelumnya pernah dia bawa menjadi klub Turki pertama dan satu-satunya yang pernah menjuarai kejuaraan antar klub Eropa, tepatnya ketika mengalahkan Arsenal melalui adu penalti di final piala UEFA 1999/2000. Pelatih yang sempat diisukan akan melatih timnas Indonesia

ini juga sukses dua kali membawa Turki ke putaran final Piala Eropa 1996 dan 2008. Pada Euro 2008 itu, Turki dibuatnya menjadi tim yang bermental juara yang berkali-kali melakukan comeback (membalikkan keadaan setelah sempat tertinggal), dalam perjalanan menuju semifinal.
3. Philippe Troussier (Prancis)
Manta pelati timnas Qatar di Piala Asia 2004 ketika dikalahkan Indonesia

1-2 ini masuk Islam pada 2006, disaat dia melatiah timnas Maroko. Phlippe bersyahadat bersama dengan istrinya, Dominique, dan kemudian pasangan ini mengadopsi 2 anak dari Maroko, Selam dan Mariam. Troussier sendiri memberi nama 'omar' di tengah namanya. Pria kelahiran Perancis yang kini melatih Shenzen Ruby di League One China ini pernah membawa Afrika Selatan lolos ke Paial Dunia untuk pertama kalinya pada 1998. Dia dijuluki ' White Whitch Doctor' karena kesuksesannya ketika menangani sejumlah klub dan timnas di Afrika. Selain itu juga sempat membawa Jepang menjuarai Piala Asia 2000.
4. Bruno Metsu (Prancis)
Pelatih yang sukses membawa Senegal membuat kejutan dengan melaju ke perempat final Piala Dunia 2002 in masu Islam pada 24 Maret 2002, dan mengganti namanya menjadi Abdul Karim. Metsu tak pernah mempublikasikan alasannya masuk Islam, karena baginya itu adalah privasi. Mengawali karir di sejumlah klub di Liga Prancis, pelatih kelahiran 1954 ini kemudian malang melintang di berbagai liga di Timur Tengah hingga sekarang. Prestasinya antara lain adalah membawa klub UEA, Al Ain menjuarai Liga Champions Asia 2002/2003.
5. Seno Gunes (Turki)
Namanya mulai dikenal ketika membawa timnas Turki menjadi juara 3 Piala Dunia 2002. Belum lama di juga membawa klubnya, Trabzonspor mempermalukan raksasa Italia, Inter Milan 2-1 di San Siro pada matchday 1 Liga Champions Eropa 2011/2012. Selain melatih di Turki, Gunes juga pernah menangani FC seoul di liga Korea, dan sempat bersua Sriwijaya FC pada Liga Champions Asia tahun 2009. Saat menjadi pemain, Gunes dikenal sebagai kiper andalan timnas Turki dan sempat 6 kali meraih juara Super Lig Turki. Sementara sebagai pelatih, dia pernah menjuarai Piala Turki 2 kali bersama Trabzonspor pada 1995 dan 2010.