Nganjuk (beritajatim.com) - Seorang oknum guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Nganjuk tega menyodomi enam orang siswanya. Akibat perbuatannya, Eko Setiono (28) kini berurusan dengan pihak yang berwajib.

Eko Setiono telah diamankan petugas Polres Nganjuk. Oknum Guru Tidak Tetap (GTT) itu dibekuk dari rumahnya di Dusun Gedong, Desa Tanjungtani RT 33 RW 10 Kecamatan Prambon. Kini yang yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan intensif.

Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Anton Prastyo mengatakan, penangkapan Eko Setiono setelah menerima laporan resmi dari para wali murid korban tindak asusila. Ada enam orang siswa yang telah melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak ( PPA ) di Mapolres Nganjuk.

"Tersangka sudah kita amankan. Saat ini masih menjalani pemeriksaan,” ujar AKP Anton Prastyo, Selasa (17/9/2013).

Informasi yang diperoleh dari kepolisian menyebutkan, enam orang korban antara lain, berinisial KOR siswa kelas 4, ABF siswa kelas 2, FYA siswa kelas 5, AP siswa kelas 5, PKA siswa kelas 5, DK siswa kelas 2, MAM siswa kelas 5, dan DRA siswa kelas 3.

Perbuatan bejat Eko terbongkar setelah beberapa murid secara tidak sengaja mendengar celoteh anaknya yang saat belajar kelompok. Para orang tua siswa kemudian mendesak anak-anaknya. Akhirnya mereka mengaku telah diperlakukan tidak senonoh oleh tersangka.

Beberapa orang tua siswa kemudian sepakat melapor ke Polres Nganjuk. Mereka bercerita berdasarkan pengakuan anak-anaknya, jika tersangka selalu membujuk korban saat akan melampiaskan hasrat seksualnya.


Tersangka mengiming-imingi makanan dan mendapat nilai bagus. Namun setelah berhasil melampiaskan nafsunya, tersangka selalu berpesan agar tidak menceritakan pada teman ataupun orang lain. Tersangka mengancam akan memberikan nilai jelek, jika korban buka mulut.

Sementara informasi yang diperoleh dari pihak sekolah, Eko Setiono mengajar sebagai guru olah raga. Dia telah bekerja selama beberapa tahun. Tetapi, masih berstatus sebagai GTT.

Terpisah, Kepala Sekolah SDN 3 Tanjungtani Prambon, Muktarom saat dikonfermasi melalui telepon selularnya membenarkan kejadian itu. Kini pihak sekolah tengah memprosesnya. [nng/but]

ember : http://beritajatim.com/hukum_krimina...l#.UjhSitLwacU


comment : sayang si EKO cuma guru SD , coba dia guru SMA ,
pasti laen lagi kasusnya