Jet jet tempur Indonesia [Part 1] - The Eastern Fighter

The Western Fighter

Lockheed Martin F-16 A/B Fighting Falcon


Spesifikasi
Jumlah awak : 1 / 2
Panjang : 49 ft 5 in (14.8 m)
Bentang sayap: 32 ft 8 in (9.8 m)
Tinggi: 16 ft (4.8 m)
Luas sayap: 300 ft² (27.87 m²)
Berat kosong: 18,900 lb (8,670 kg)
Berat terisi: 26,500 lb (12,000 kg)
Berat maksimum untuk lepas landas: 42,300 lb (19,200 kg)
Mesin: 1× F110-GE-100 afterburning turbofan
Tenaga bersih: 17,155 lbf (76.3 kN)
Tenaga dengan pembakaran lanjut: 28,600 lbf (128.9 kN)
Kecepatan maksimum: Mach 1.2 (di permukaan laut), Mach 2+ (di ketinggian)
Jangkauan tempur: 340 mi (295 nm, 550 km)
Jarak tempuh maksimum : 2,280 NM (2,620 mi, 4,220 km) dengan tanki ekstra
Ketinggian operasional: 60,000+ ft (18,000+ m)
Kecepatan naik: 50,000 ft/min (254 m/s)
Daya angkut sayap: 194.9 kg/m²


Sejarah
F-16 adalah jet tempur generasi IV yang dapat dikategorikan sebagai multirole fighter. Pesawat ini tergolong jet tempur kelas ringan, dengan bobot kurang lebih 25,000 lbs (bandingkan dengan Su-27 / Su-30 yang berbobot lebih dari 50,000 lbs). Kemampuan F-16 yang cukup lengkap serta kelincahannya telah menjadikan pesawat ini sebagai pesawat tempur barat yang paling banyak diproduksi sejak pertama kali dibuat di tahun 1976. Pesawat ini masih digunakan aktif di 25 negara, termasuk USAF dan TNI AU. Secara historis, pesawat ini lahir sebagai efek dari Perang Vietnam. F-16 sengaja didesain untuk menandingi superioritas jet legendaris Sovyet, Mikoyan MiG-21 Fishbed, yang sedang merajai udara di saat itu.

Pesawat ini menggunakan mesin tunggal, yang menjadikan ukuran pesawat ini lebih kecil dari jet-jet tempur kelas berat. Pesawat ini juga tergolong pesawat dengan biaya operasional yang relatif murah, sehingga banyak negara yang menjadikan pesawat ini sebagai tulang punggung kekuatan udaranya. F-16 cukup unik dari segi desain, karena secara aerodinamika, pesawat ini tidaklah stabil. Oleh karena itu, US menambahkan teknologi fly by wire dan relaxed static stability, menjadikan pesawat ini sebagai pesawat yang pertama kali menerapkan teknologi tersebut.

F-16 Fighting Falcon adalah pesawat yang kenyang pengalaman perang dan selalu jadi bagian dari misi tempur US sejak pertama kali bertugas. Pesawat ini punya prestasi cukup baik di perang-perang besar seperti Perang Teluk, Perang AS-Irak jilid 2, Perang Afghanistan, Perang Israel-banyak negara, dan Perang Balkan.

Varian dari pesawat ini sangat banyak. Indonesia sendiri memiliki beberapa unit pesawat ini. Varian yang memperkuat jajaran TNI AU adalah varian F-16 A/B. Varian tersebut tergolong dua varian yang pertama kali diproduksi massal. F-16 A diawaki oleh satu orang dan F-16 B diawaki oleh dua orang.

Fakta Menarik
Pesawat ini adalah salah satu pesawat yang pertama dibeli untuk mengganti pesawat-pesawat Sovyet di Indonesia. Retaknya hubungan Sovyet-RI pasca pemberontakan PKI membuat Indo mesti cari sumber senjata lain. Ketika RI udah percaya penuh sama si Falcon ini, eh, yang punyanya embargo suku cadang ke Indo, jadi pas masa-masa itu, hanya sedikit F-16 yang bisa terbang, sisanya terpasa dikorbankan untuk dijadikan sumber suku cadang bagi F-16 lain. Kanibalisme dalam dunia dirgantara. Namun two thumbs up buat para mekanik TNI. Dengan embargo 10 tahun, kita masih bisa menerbangkan beberapa F-16 yang siap tempur.

F-16 Indonesia juga pernah dipakai untuk mencegat pesawat F/A-18 Hornet milik US Navy yang masuk ke wilayah Indonesia tanpa izin. Setelah berhasil menyergap, si Hornet ini manggil temen-temennya hingga kekuatan di atas menjadi tidak seimbang, 3 lawan 1. Namun pilot Indo ga mundur, setelah melewati negosiasi, akhirnya Hornet2 kampret ini mau juga pergi dari wilayah RI.


Northrop F-5 E/F Tiger II



Spesifikasi
Jumlah awak: 1
Panjang: 47 ft 4¾ in (14.45 m)
Bentang sayap: 26 ft 8 in (8.13 m)
Tinggi: 13 ft 4½ in (4.08 m)
Luas sayap: 186 ft² (17.28 m²)
Berat kosong: 9,558 lb (4,349 kg)
Berat maksimum untuk lepas landas: 24,664 lb (11,187 kg)
Mesin: 2× General Electric J85-GE-21B turbojet
Tenaga murni: 3,500 lbf (15.5 kN) /mesin
Tenaga dengan pembakaran lanjut: 5,000 lbf (22.2 kN) /mesin
Kapasitas tanki: 677 US gal (2,563 L)
Kapasitas tanki luar: 275 US gal (1,040 L) tiap tanki, dapat membawa 3 tanki
Kecepatan maksimum: 917 kn (1,060 mph, 1,700 km/h, mach 1.6)
Jangkauan tempur: 760 nmi (870 mi, 1,405 km)
Jarak tempuh maksimum: 2,010 nmi (2,310 mi, 3,700 km)
Ketinggian operasional: 51,800 ft (15,800 m)
Kecepatan naik: 34,400 ft/min (175 m/s)

Sejarah
US mendesain pesawat ini sebagai petarung udara kelas ringan dengan biaya perawatan yang rendah. Ditandai dengan seri F, pesawat ini didesain sebagai petarung murni. Pesawat ini peratama kali bertugas di Perang Vietnam, dan pesawat ini dinilai cukup sukses menjalankan tugasnya oleh US, meskipun US tidak bisa memenangkan perang tersebut. Selain di Vietnam, F-5 juga turut andil dalam beberapa perang, diantaranya perang Iran-Irak, perang Ethiopia-Somalia, dan perang Teluk. Pada perang-perang tersebut F-5 dipaksa berhadapan dengan jet-jet tangguh Sovyet seperti MiG-17, MiG-21, MiG-23, MiG-25 ataupun Su-22/25. Adu teknologi US-Sovyet ini pun berlangsung hampir seimbang. F-5 kerap menuai kemenangan namun sering pula tertembak jatuh.

Indonesia sendiri mengoperasikan varian F-5 E/F Tiger II, varian dari F-5 yang telah diperbesar ukurannya, dan ditambahkan radar (F-5 yang pertama diproduksi tidak memiliki radar). F-5 E diawaki oleh satu orang, dan kembarannya F-5 F, diawaki oleh dua orang.

Fakta Menarik
Di negara pembuatnya, US, pesawat ini sudah pensiun saejak tahun 1990. Bahkan ada pesawat ini yang dijual ke masyarakat umum. Sementara di Indonesia???