Gawat! Mau Hadapi Hajatan APEC, Sertifikasi Mobil Listrik "Tersandera" Birokrasi
TS
LoE_Seifer
Gawat! Mau Hadapi Hajatan APEC, Sertifikasi Mobil Listrik "Tersandera" Birokrasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Sertifikasi mobil listrik dari Kementerian Perindustrian diharapkan keluar pada pekan depan. Lamanya proses sertifikasi karena birokrasi yang berbelit.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan hingga saat ini surat dari Kementerian BUMN masih menyangkut di staf Kementerian Perindustrian, dan belum sampai di tangan MS. Hidayat, selaku menteri.
"Iyah, kan masih di anak buahnya," kata Dahlan kepada wartawan, Jumat (13/9/20013). Soal apakah mobil itu nantinya bisa dipamerkan dalam hajatan besar APEC, Dahlan tidak terlalu yakin. "Tergantung sertifikasinya," kata dia.
Beberapa waktu lalu, Dahlan menengok dealer mobil listrik Tesla di Seattle, Amerika Serikat (AS). Dalam studi bandingnya itu, mantan Dirut PT PLN itu, memastikan apakah benar mobil listrik keluaran AS, tidak menggunakan gearbox, seperti Ferrari jenis Tucuxi yang ditabrakkannya ke tebing di daerah Sarangan, Magetan.
Sebagai informasi, mobil listrik digadang-gadang menjadi mobil nasional. Oleh karenanya, sertifikasi menjadi penting. Sertifikasi ini menjadi tanda kendaraan tersebut layak dikendarai.
coba liat... ada hubungannya ga yaaa sama berita uinihh ??
Quote:
Original Posted By Jatafest►AKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi berlebihan dalam menyikapi produksi low cost green car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungan. Hidayat meminta Jokowi juga memikirkan rakyatnya yang berpenghasilan menengah ke bawah.
"Kasih tahu Pak Jokowi, ini juga ditujukan kepada rakyat yang berpenghasilan kecil dan menengah, rakyat yang mencintai dia juga. Harus diberikan kesempatan kepada rakyat kecil yang mencintai Pak Jokowi untuk bisa membeli mobil murah," kata Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/9/2013 ).
KOMPAS.COM/Sandro Gatra Kemacetan di TB Simatupang
Hidayat mengatakan, tidak ada salahnya jika rakyat yang memiliki kemampuan lalu membeli mobil murah. Ia berseloroh, Indonesia sudah 68 tahun merdeka, masa rakyat miskin tidak boleh membeli mobil murah.
Politisi Partai Golkar itu menambahkan, LCGC itu tidak hanya ditujukan untuk wilayah Jakarta atau kota sekitarnya. Namun, LCGC bakal juga didistribusikan untuk 500 kota di Indonesia.
"Penjualannya saya minta supaya merata, di-launching di semua tempat. Jadi, ketakutan untuk kemacetan di Jakarta dan Bodetabek bisa saya mengerti, tapi agak berlebihan. Kaya saya dulu lima tahun naik sepeda motor waktu mahasiswa, lalu punya kemampuan beli mobil, yah beli mobil," pungkas Hidayat.
Seperti diberitakan, Jokowi tidak mendukung kebijakan pemerintah tentang Regulasi Mobil Murah dan Ramah Lingkungan lantaran bakal membebani arus lalu lintas Jakarta yang sudah padat. Meski demikian, Pemprov DKI Jakarta akan berusaha mengantisipasi efek negatif dari kebijakan itu.
Editor : Caroline Damanik