Menperin Janji "Sikat" NGO yang Melakukan Kampanye Hitam
Penulis : Estu Suryowati Rabu, 11 September 2013 | 20:19 WIB
Quote:

ilustrasi aktivitas perkebunan Kelapa Sawit
JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan pengusaha berkeluh kesah di hadapan Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, dan Menteri Keuangan terkait aktivitas ekspor.
Dalam "Forum Peningkatan Ekspor Industri Manufkatur", salah satu yang menjadi kendala ekspor adalah kampanye-kampanye oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau Non Governement Organization (NGO).
"Termasuk gangguan oleh NGO. Seperti ekspor kelapa sawit, oleh NGO itu dibilang jangan beli barang kita dengan berbagai alasan," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi dalam konferensi pers usai forum, di kantor Kementerian Perindustrian, di Jakarta, Rabu (11/9/2013).
"Ini juga pakai NGO dalam negeri. Jadi, saya harap NGO dalam negeri jangan ganggu eksportir-eksportir kita," imbuhnya.
Menanggapi keluhan dari kalangan pengusaha itu, Menteri Perindustrian, MS Hidayat, mengatakan pemerintah akan mendukung untuk melawan isu yang menghambat para eksportir, seperti isu soal anti environment.
"Black campaign harus dilawan. Pemerintah akan support itu. Kita bersatu dalam Indonesia Incorporated melawan black campaign," ungkap Hidayat ketika diminta tanggapan soal gangguan NGO.
Selain gangguan dari NGO, Sofjan juga menuturkan aktivitas ekpor pengusaha juga terkendala pungutan liar oleh sejumlah oknum. "Kita minta bantuan aparat-aparat termasuk di daerah, agar memperlancar, jangan pungli," pungkasnya.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Kompas.com