KOMPAS.com - Pengguna setia Nokia, produsen ponsel yang kini dimiliki Microsoft, banyak yang menyayangkan pemilihan Windows Phone untuk platform ponsel pintar besutan produsen ponsel asal Finlandia tersebut.

Mereka lebih memilih Android yang jadi "otak" dari ponsel-ponsel besutan Nokia. Banyak yang membayangkan betapa kompetitifnya smartphone Nokia Lumia jika menggunakan sistem operasi Android.

Mimpi para pengguna setia Nokia ini sepertinya tak lama lagi segera terwujud. Thomas Zilliacus, mantan CEO Nokia Asia Pasifik akan mendirikan perusahaan bernama Newkia yang akan memproduksi ponsel berbasis Android.

Saat diwawancara Channel News Asia, Thomas mengungkapkan, Newkia berkomitmen meluncurkan ponsel "rasa" Nokia dengan sistem operasi yang diimpikan pengguna setia Nokia, yaitu Android.

Pada kesempatan yang sama, Thomas menceritakan, ia bersama beberapa mantan karyawan Nokia telah memiliki dana, yang berasal dari para investor, untuk mengakuisisi Nokia. Investor mau menggelontorkan dana besar, dengan diyakinkan ponsel Nokia akan sangat laku jika menggunakan Android.

Namun, tak lama Microsoft ikut membuat penawaran. Alhasil, mereka pun tak mampu bersaing dengan Microsoft. Microsoft resmi mengakusisi divisi layanan dan perangkat Nokia, Selasa (3/9/2013).

Meski demikian, Thomas tak patah semangat. Ia tetap yakin investor masih mau mengeluarkan dana. Apalagi sekarang ia hanya membutuhkan dana lebih sedikit, dibanding membeli Nokia, untuk perusahaan barunya, Newkia.

Meski sudah dibeli Microsoft, paten-paten milik Nokia, seperti teknologi kamera Pureview, kemungkinan masih bisa digunakan pihak lain. Karena, Microsoft membeli divisi perangkat Nokia tapi tidak membeli portolio paten-paten Nokia. Microsoft hanya melisensi paten-paten tersebut.

Jadi, keinginan Newkia untuk menghadirkan ponsel Nokia Lumia dengan sistem operasi Android masih terbuka lebar.

Thomas berharap Newkia sudah mulai beroperasi awal tahun depan dan kemungkinan ponsel "Nokia" Android besutannya akan meluncur akhir 2014.