KEPADA SELURUH PRAJURIT TNI DAN RAKYAT INDONESIA
KASUS CEBONGAN, BUKANLAH HANYA MASALAH KOPASSUS

TAPI UPAYA MELUCUTI TNI SECARA SISTEMATIS
DAN MENGEBIRI SATU PERSATU PRAJURIT TNI, DAN UPAYA MERUSAK JIWA DAN RAGA GENERASI MUDA BANGSA INDONESIA SERTA MENGACAK ACAK HUKUM WARISAN BELANDA NEGARA INI

1. Kasus pemukulan seorang Perwira Angkatan Udara terhadap, Farid Faiqh yang mencuri Bantuan kemanusiaan di Aceh, di Blow Up besar besar, Kasus pencuriannya Hilang, tapi yang dibahas hanya kasus Pemukulan.

2. Kasus pemukulan Wartawan yang dilakukan oleh Perwira AU terhadap Wartawan yang meliput jatuhnya pesawat, Masalah yang diblow Up adalah Pemukulan, tapi kasus Wartawan memasuki Teritorial Pangkalan Militer Tanpa Ijin dan meliput tanpa ijin, tidak dipermasalahkan.

3. Kasus Penusukan 3 Marinir di Gudang Arang, Kepulauan Lease oleh Brimobda Maluku, dan mengambil senjata Prajurit Marinir, kemudian Yon Gab melakukan upaya pengambilan 3 pucuk senjata tersebut malah ditembak, dan mereka menembak mati 42 orang Brimob termasuk Danki dan Dantonya. kasus ini membuat Komnas HAM berangkat ke Ambon melakukan Investigasi, Munir tidak berani Turun karena diancam warga dengan Parang, kemudian yang datang adalah Asmara Nababan... hanya membahas mati gerombolan Brimob tersebut, tapi kasus penusukan 3 Marinir diabaikan sampai sekarang... ujung ujungnya anggota Komnas HAM ini minta Burung Kakak Tua dan Nuri...

Dari awal kami sudah sampaikan masalah ini berkaitan dengan Kartel Narkoba yang di backingi oleh Jenderal Kepolisian.
kejadian ini dimulai dari Hugos Cafe, Kartel Narkoba Meraja Lela, Aktr Utamanya adalah Bripka Juan, mereka memasok dan menguasai seluruh jaringan Narkoba di tempat Hiburan di Yogyakarta. premanpun dipelihara bersembunyi di belakang Topeng berkedok Kotikam Versi Harun. Kotikam awalnya dibentuk sebagai Ormas pengawal Negara tapi kemudian di Pecah dan Diambil alih. Orang Kuat dibelakangnya adalah Pangeran Angling Kusumo, yang selalu memnggunakan kelompok Decky CS.
Angling Kusumo adalah kerabat Keraton Jogja dari Selir, Anglingkusumo inilah yang ingin menghilangkan Keistimewaan Jogja dan melakukan Lobi ke Pusat untuk menurunkan Hamengkubuwuno sebagai Gubernur dan Sultan. (Idjon Djanbi Team sangat mengetahui, mengapa Hamengkubuwono jarang berkomentar dan Keluar dari Nasdem).

Peredaran Narkoba di Jogja sangat pesat, semuanya bermuara dari dalam Lapas diseluruh Indonesia dengan Bandar Besarnya adalah Fredy Budiman. Fredy Budiman melakukan kejahatan Narkoba sudah berulang kali tapi selalu lolos dari jeratan Hukuman Berat karena di Backingi oleh Gories Mere dan Petrus Golose serta BNN. ketika terjadi Kasus Cebongan, secara mengejutkan saksi Kunci Sipir LP Wirogunan, Yogyakarta, Agus Susatyo (43) ditembak. Agus ini ditembak oleh orang tidak dikenal (pernyataan Polisi) Polisi hanya memeriksa Selongsong Peluru dan Pelor tapi tidak memeriksa Handphone Korban, siapa yang terakhir dihubungi oleh Korban. Sipir LP Agus Susatyo (43) adalah Renakan Bripka Juan dan Decky CS ketika mereka ditahan di LP Wirogunan, penahanan di LP Wirogunan ini bukan secara kebetulan, tujuannya adalah agar mereka bisa mengendalikan peredaran Narkoba dari Balik Lapas. karena sudah ada pemain seperti Sipir Agus Susatyo.

Sudah bukan menjadi Rahasia Umum jika Lapas adalah Basisnya produksi dan peredaran Narkoba, Kemenkum dan HAM dibuat seolah tidak berdaya atau Pura pura Tutup Mata, sebelumnya kasus Kalapas Nusa Kambangan yang menjadi Bandar Narkoba. dia sudah berhubungan lama dengan Fredy Budiman.

Kemudian muncul Kasus Penangkapan Fredy Budiman Raja Kartel Narkoba di Indonesia, dalam jangka waktu 1 bulan kasus ini selesai dengan Vonis Hukuman Mati, Fredy Budiman di tahan di LP Nusa Kambangan, Proses Hukum yang sangat Cepat berbeda dengan kasus Cosby Bali Nine. ketika kami melakukan Survei keadaan sosial di seluruh Indonesia, sangat mengejutkan hampir seluruh daerah Konflik beredar berbagai jenis Narkoba yang dipasuk oleh Bandar yang merupakan anggota kepolisian. sungguh suatu kejahatan yang sistematis pemiskinan Rakyat Indonesia dan mempertahankan Konflik

ketika ada keterangan dari Fredy Budiman yang disembunyikan, karena takut akan terungkap, Fredy di panggil kembali dangan alasan membawa masuk Narkba ke dalam Lapas yang disembunyikan di dalam Celana dalam... kemudian Fredy dimintai keterangan, maka diketahui masih ada jarirngan Fredy di LP Cipinang. Polda Metro dan Lapas Cipinang saling membantah satu sama Lain. Saksi Kunci Jerry Jordan tewas karena sakit demikian juga dengan Ahmat Arifin bin Sadeli mati karena mengidap HIV, bagaimana mungkin seorang pengidap HIV Aids dicampur dengan tahanan lain ? kedua orang ini meninggal di Klinik Narkoba, Jerry Jordan mati tanggal 2 September, Baru tanggal 5 September Jenazahnya di bawa ke RS Polri. kuat dugaan ini Upaya untuk melindungi Biang Kartel Narkoba di LP dan Kepolisian, hanya 2 Institusi ini yang bebas keluar masuk LP dan memiliki akses penuh serta Pihak Kum CAN ham, Jerry didiagnosi sakit tapi jketerangan ini sangatlah janggal, dia disuntik dengan Morvin dan Sakaw berhari hari kemudian jasadnya dibiarkan selama 3 hari, karena berdasarkan teoriotopsi, dalam waktu 3 Jam jasad manusia mulai mengurai dan dalam 3 hari organ dalam mulai mengurai sehingga jika di cek dan di otopsi ulang makan akan sangat susah, satu satunya alasan adalah Over Dosis karena cairan Morvin sudah mengurai dengan jasad Korban...

Jerry Jordan di Vonis tahun 2009 tapi di Tahan di LP Cipinang tahun 2011, sebuah skenario dan permaianan yang sudah dirancang demikian Rapi dan hampir sempurna. dengan cepat pihak Polri dan Lapas mengembalikan Jasad Jerry ke keluarganya tanpa melakukan otopsi kepada Jenazah.
Tidak hanya itu Dirjen Lapas juga mengeluarkan Surat Edaran yang melarang Wartawan Meliput di Lapas dengan surat : Surat Edaran Dirjen Pemasyarakatan bernomor PAS.HM.01.02.16

"Jerry Jordan Tuankota merupakan saksi kunci untuk kasus salah satu napi gembong narkoba. Kematian Jerry akan membawa spekulasi adanya upaya untuk mengubur perkara tersebut, dan ini tidak boleh terjadi," kata anggota Komisi III DPR Aboe Bakar.

Equality before the law buat para gembong narkoba kalau hukuman mati dikatakan inkonstitusional namun buat yang lain tidak. demikian pernyataan Aboebakar Anggota Komisi 3 DPR RI, berkaitan dengan MA membatalkan vonis mati 3 gembong narkoba.

Deni Setia Maharwa alias Rapi Mohammed Majid sebelumnya dikenal sebagai bagian dari sindikat gembong narkoba internasional. Deni dibekuk di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta 12 Januari 2012 sebelum hendak menyelundupkan narkoba ke London.Menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Tangerang 22 Agustus 2012 Deni divonis hukuman mati yang dikuatkan dengan putusan kasasi MA yang dijatuhkan pada 18 April 2001.

Namun Deni mengajukan Peninjauan Kembali ke MA untuk meminta hukuman matinya dibatalkan. MA pun mengabulkan PK-nya.
Sebelumnya MA juga telah membatalkan hukuman mati bagi pemilik pabrik ekstasi Hengky Kurniawan. Pemilik pabrik ekstasi Hengky Kurniawan ditangkap 23 Mei 2006 laly di Surabaya.Hengky dijatuhi hukuman 15 tahun penjara oleh PN Surabaya.
Di tingkat banding, Pengadilan Tinggi Surabaya memperberat hukuman jadi 18 tahun penjara.Di tingkat kasasi hukuman jadi hukuman mati namun MA menganulir dan mengubah hukuman mati Hengky menjadi 15 tahun penjara
Dan yang Paling mengejutkan adalah Peryataan MA : Bebasnya anggota gembong narkoba sindikat internasional Deni Setia Maharwa alias Rapi Mohammed Majid lolos dari vonis hukuman mati dan dihukum penjara seumur hidup, menurut Mahkamah Agung (MA) bukanlah hasil putusan MA tetapi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Perkara grasi yaitu No: 21 SUS/MA/2011,”

Tidak menutup kemungkinan Fredy Budiman akan mendapatkan Grasi dan Kasus Hugos Cafe akan ditutup dan dipendam ini adalah Upaya dari sistem yang melindungi Pejabat dan aparat Hukum yang terlibat Kartel Narkoba serta memutus mata Rantai jaringannya.

Deny Indrayanapun berusaha melakukan Intefensi kasus Cebongan ditengah kebobrokan Hukum dinegeri ini, mulai dari Lapas dijadikan Pabrik Narkoba, Mengamuknya Tahanan Lapas, ini menandakan Bobroknya Pengambuil kebijkakan dan betapa Brengseknya mereka, TIDAK MUNGKIN PEJABAT-PEJABAT INI TIDAK MENGETAHUI KEJADIAN INI, Selama ini belum ada Dirjen Lapas yang diperiksaa dan disadap oleh KPK, Mereka memiliki kekayaan yang sangat Luar Biasa dan tidak pernah di deteksi oleh BPK dan KPK... Dari mana mereka mendapatkanya ? Silahkan Rakyat menjawabnya sendiri.

Kita sangat setuju dengan Pernyataan Pak Mahfud MD. "mafia narkoba sudah masuk ke istana" membuat pejabat Kum dan HAM, meradang tapi mnereka tidak berani menuntut.

Kasus Cebongan awalnya tidak ada yang tahu, tapi dipaksa Mengaku untuk mendongkrak Politik calon Presiden 2014 agar mendapatkan dukungan Rakyat, sampai hari ini Oditur Militer tidak bisa menghadirkan Barang Bukti tekaman CCTV Hugos Cafe yang lain, Rekaman penyerangan di Lapas Cebongan, Bukti pembicaraan di Handphone.

KASUS CEBONGAN BUKAN HANYA BERKAITAN DENGAN PENYERANGAN PELAKU KRIMINAL DI LAPAS CEBONGAN, TAPI MENJUNGKALKAN HUKUM YANG DIMAINKAN DINEGERI INI YANG DILAKUKAN SECARA SISTEMATIS DAN TEROGANISIR OLEH KARTEL NARKOBA UNTUK DANA KAMPANYE 2014.

Kami tidak bisa membayangkan jika Hidup di negeri yang dikuasai Preman, Preman Berdasi, Kartel Narkoba yang teroganisir demikian Rupa, hingga Mexico Meradang dengan Membubarkan Kepolisian di Negaranya karena banyak yang terlibat. demikian Pula dengan Rusia, menurunkan Spercnaz untuk memberantas mereka, di Argentina Polisi yang terlibat Kartel Narkoba Membentuk Kartel Narkoba Bernama BARRA BRAVAS

Dikalangan Pejabat yang berakal pun Batinya akan mempertanyakan Hal ini, Masih ada di sana yang memiliki Hati Nurani. di DPR RI, Kejaksaan, Mahkamah Agung, KY dll... tanyakan hati Nurani and semuanya... pantaskan teman kami di Hukum sedemikian Rupa hanya karena tekanan Ormas Ejakulasi Mental bernama Komnas HAM ?

BUAT BAPAK BAPAK DI ATAS SAYA YANG MASIH MEMILIKI HATI NURANI !
KAMI TIDAK AKAN PERNAH TAKUT BERHADAPAN DENGAN SIAPAPUN
TAPI KAMI MASIH MENGHORMATI ORANG - ORANG TERTENTU
MEREKA MEMBUAT KAMI MALU DENGAN KEBAIKANNYA

TAPI PAK, ADA MASANYA DAN SEMUANYA AKAN BERLALU
KITA SEMUANYA HANYA AKAN MENINGGALKAN NAMA
KESELAMATAN NEGARA, KEDAULATAN BANGSA DAN GENERASI BERIKUTNYA ADALAH PRIORITAS UTAMA
TANPA RESTUMU PUN KAMI AKAN MELAKUKANYA.. !!!

SANGATLAH TIDAK ADIL JIKA KAMI DIKEBIRI
DILUCUTI PERLAHAN-LAHAN
REKAN KAMI DIBAWA KEMEJA PESAKITAN SEPERTI PECUDANG
TAPI MALING BERDASI DILINDUNGI...