Dibalik Hal BENAR ada SALAH,Dibalik Hal SALAH ada BENAR
TS
R.Edward.I
Dibalik Hal BENAR ada SALAH,Dibalik Hal SALAH ada BENAR
Agan-agan penghuni kaskus tercinta
Semoga hari ini kita diberikan berkat terbaik dari tuhan kita masing-masing Aamiin
Bukti No REPOST
Spoiler for noREPOST:
Makasih buat Apresiasi nya
Spoiler for makasih:
Pernahkah Agan melihat Pepatah/Peribahasa di bawah ini ?
Quote:
Kejujuran Tetaplah Bernilai Kejujuran dan KeBohongan tetap menjadi Kebohongan
Quote:
Tapi Kita pun harus Arif dan Bijaksana Karena Dibalik Sesuatu Harus memiliki NILAI yang benar didalamnya agar tidak menjadi SALAH
LADIES AND GENTLEMEN, PLEASE ENJOY AND SHARE
Spoiler for Teori1:
Quote:
Sebagai orang tua tentu kita ingin anak tumbuh menjadi pribadi yang baik. Pintar dan dapat dibanggakan. Untuk itulah kita akan menjaga dan mendidiknya dengan cara yang terbaik.
Namun sebagai orang tua sering tanpa menyadari apa yang dianggap yang terbaik itu justru meracuni anak sendiri.
Kita berpikir itu sebagai cara untuk mengungkapkan kasih sayang. Sayangnya hal itu malahan membuat anak-anak tidak bertumbuh.
Quote:
(TERJEMAHAN TS)
1.kita mendoktrin agar belajar dan mendapat nilai yang selalu bagus,sampai suatu hari ketika ia mendapat nilai buruk ia menjadi stress
2.jika agan sadari seorang penemu (einstein,napoleon dsb) adalah mereka yang melanggar aturan yang sudah ada sampai akhirnya mereka membuat aturan mereka sendiri
Spoiler for TEORI#2:
Quote:
Mengucapkan terima kasih memang mudah.
Tapi tidah semudah yang kita kira.
Sebab tidak sedikit yang masih sulit untuk mengucapkannya.
Belum lagi soalnya nilainya. Apakah hanya sekadar mengucapkan atau berasal dari ketulusan hati? Tentu kita yang bisa menilai.
Quote:
TERJEMAH TS
kadang jika kita mencintai seseorang kalimat terimakasih yang kita ucapkan lebih berasal dari hati.. itu yang membuat kita membalas Kebaikan dia
tapi terkadang berbeda cerita jika seseorang asing mengambil uang 5ribu rupiah kita yang terjatuh dan mengembalikannya pada kita
kita hanya mengucapkan terimakasih yang tidak ada nilainya
Tapi bagi dia yang mengucapkan dari hati, kelak suatu saat kita lah yang menjadi PENOLONG orang tersebut
Spoiler for TEORI#3:
Quote:
Kebanyakan dari kita terkondisi untuk menambah penderitaan orang lain dengan menyalahkan atau amarah. Herannya kita justru menganggap itu sebagai kebenaran. Kita lupa, bahwa kebenarannya tidak setiap kesalahan harus disalahkan untuk membenarkannya.
Quote:
Menurut saya ada hal-hal tentang kebenaran yang kita ketahui tidak seharusnya dikatakan. Seperti menyampaikan hal yang benar tentang kejelekan teman misalnya. Kata-kata amarah seorang teman yang ditujukan kepada teman lainnya
Spoiler for TEORI#4:
Quote:
Kita sering tertipu ketika uang yang menjadi standar kebaikan. Padahal uang justru seringkali menjadi sumber kesalahan. Sebab uang membuat kita menjadi tidak obyektif lagi dalam menilai.
Quote:
(Terjemah TS)
TS akui kadang TS pun berbuat baik dengan standar, seperti kadang diminta orang tua membeli barang. TS meminta uang jika memang ingin dikerjakan padahal selama ini TS hidup dari uang OrangTua
Kita bisa lihat Koruptor merajalela tapi apa yang terjadi ? hal ini justru malah mendoktrin generasi bangsa untuk meniru mereka semua
Quote:
Bahwa dalam hidup ini di dalam hal-hal yang benar seringkali terdapat kesalahan. Sebaliknya di dalam hal yang salah kadang-kadang ada kebenarannya. Itulah sebabnya dalam memutuskan segala hal dibutuhkan sikap bijak. Bukan semata logika dan rasional.
Tidak ada pilihan yang terbaik dalam hidup ini, yang ada adalah jalani hidup ini sebaik-baiknya dengan menjadi baik. Baik kepada sesama manusia maupun di hadapan Tuhan.
Kita berpikir bahwa semakin banyak keinginan dan semakin banyak yang tercapai akan membuat hidup kita bahagia. Tanpa kita sadari justru dibaliknya semakin banyak penderitaan.
Ia yang merasa paling benar, bahkan tidak perlu lagi melihat kebenaran yang ada untuk menyalahkan.
Ia yang merasa paling benar, cenderung akan arogan untuk menolak kebenaran dari orang lain.
Ia yang merasa paling benar, menjadi sibuk untuk melihat kesalahan dan menghakimi selain dirinya.
Ia yang merasa paling benar, hidup dalam kebenarannya sendiri, sehingga tak dapat menemukan kesalahannya.
Sungguh kasihan bila demikian. Kebenarannya: Tidak perlu merasa paling benar untuk hidup dalam Hakekat Kebenaran
Spoiler for sumber:
SUMBER 1
[URL="http://katedrarajawen.blogdetik..com/?page_id=340"]SUMBER 2[/URL]