Sindonews.com - Korban bentrok antarsuporter Persis Solo versi LPIS dan PSS Sleman di Stadion Manahan berjatuhan. Sedikitnya lima korban dilarikan ke RS Brayat Minulyo, Solo, Jawa Tengah dengan mayoritas menderita luka luar.

Eka, 15, korban rusuh saat ditemui di IGD RS Brayat Minulyo, mengaku hanya berniat menyaksikan laga pertandingan. Saat rusuh berlangsung, warga asal Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten ini berada di deretan tribun Suporter Pasopati.

“Pada awalnya saya ditanyai dari mana? Belum sempat menjelaskan, tiba-tiba langsung dihajar beramai-ramai,” kata Nico, petang tadi, Rabu (04/09/2013).

Remaja ini menderita luka di bagian wajah dan beberapa giginya tanggal. Nico sempat menjelaskan kepada massa, bahwa dirinya bukan suporter dari dua klub sepakbola. Sayangnya alasan tersebut tak menyurutkan hasrat massa untuk menghadiahinya bogem mentah.

Hingga pukul 18.00 WIB, jumlah korban rusuh suporter di RS Brayat Minulyo sebanyak lima orang dan masih kemungkinan terus bertambah. Kondisi korban rata-rata mengalami luka luar akibat pukulan benda tumpul. Selain dihajar, satu korban rawat jalan mengaku terkena tembakan nyasar gas air mata dari petugas.

Menteri Sosial DPP Pasoepati Muhammad Badres mengatakan dirinya menyesalkan terjadinya rusuh suporter yang mengakibatkan jatuh korban, baik itu dari kedua kubu suporter maupun penonton biasa.

“Mungkin masih ada korban di luar perawatan medis di RS. Ini kami sedang mendatanya. Sementara dari RS Brayat Munulyo, terindentifikasi satu korban adalah penonton biasa,” jelasnya.