Nama orang tua ini adalah Mak Wati, tiap hari kerjanya ngider di Gedung DPR, dia jualan lontong, di kalangan karyawan DPR Mak Wati terkenal banget, dia selalu rajin tiap pagi dan sore jajain lontong di lorong-lorong gedung DPR dan di parkiran.



Kerja Mak Wati dari keringetnya sendiri, tiap cucuran keringet adalah doa, dia punya anak 10 tapi salah satu anaknya Risca Panca Widowati, sekolah S2 di Jerman ngambil Master di Universitas Konstanz, Risca dulunya lulusan Sastra Jerman di Universitas Negeri Jakarta.

Seorang Penjual Lontong mengajarkan pada ratusan anggota DPR yang sibuk wara wiri studi banding, daripada hura-hura plesir liat tari perut atau jalan-jalan shopping kenapa tidak dana studi banding diakumulir dibentuk dana abadi buat beasiswa pelajar dan mahasiswa kita yang tidak mampu.

Wajah Mak Wati adalah wajah rakyat yang mengitari ruang-ruang DPR untuk mengingatkan bahwa duit negara itu untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk diselipkan ke belahan dada perempuan cantik atau disedot mark-up proyek anggaran, kepada rakyatlah pertanggungjawaban sesungguhnya harus diletakkan.