- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Roy Suryo | menemukan Rekaman 'INDONESIA RAYA' Versi Asli |


TS
gunturwibowo
Roy Suryo | menemukan Rekaman 'INDONESIA RAYA' Versi Asli |
Cuma sebagai pengingat, masih ingatkah anda dengan berita ini tanggal 04 Agustus 2007
Rekaman Lagu Indonesia Raya Temuan Roy Suryo Bukan yang Asli
Medan (ANTARA News) - Rekaman lagu kebangsaan "Indonesia Raya" karya WR Supratman yang ditemukan pakar telematika Roy Suryo Notodiprojo di Perpustakaan Leiden Belanda diragukan sebagai lagu yang asli.
"Saya tidak yakin rekaman itu merupakan lagu Indonesia Raya versi asli gubahan WR Supratman karena rekaman itu diproduksi pada tahun 1944 atau pada saat pendudukan Jepang," ujar pemerhati sejarah Drs. H.Muhammad TWH kepada ANTARA di Medan, Senin.
Menurut dia, rekaman produksi Chuuoo Sangi In itu diduga telah diubah oleh Jepang yang pada saat itu tengah berkuasa. Jepang telah memerintahkan agar kata-kata dan irama lagu itu disesuaikan dengan keinginannya untuk mendukung situasi dan kondisi pada masa itu.
Melalui rekaman itu, katanya, dapat diketahui lagu Indonesia Raya dinyanyikan dengan penuh semangat dalam kegiatan baris-berbaris anggota Pembela Tanah Air (PETA), pemuda rekrutan Jepang untuk membantu pasukannya menghadapi perang di Asia Timur Raya yang pada masa itu tengah berlangsung.
"Karena itu kata-kata pada lagu tersebut ada yang berbeda dengan aslinya. Ada tiga stanza dan irama cobravura bukannya irama mars," katanya.
Lebih jauh wartawan senior itu mengatakan, sekiranya piringan hitam yang diproduksi Perusahaan Piringan Hitam Populer di Pasar Baru milik Yo Kim Chan ditemukan, maka didapat versi asli lagu Indonesia Raya karya WR Supratman.
Piringan hitam itu diproduksi Singapura pada tahun 1929, tetapi tidak dibenarkan masuk ke Indonesia oleh pemerintah hindia Belanda karena memuat kata-kata "merdeka", ujarnya.
Menurut hemat Muhammad TWH, rekaman lagu Indonesia Raya yang diproduksi pada zaman Jepang merupakan lagu Indonesia Raya versi Jepang, sementara lagu Indonesia Raya yang asli secara lengkap dapat dibaca dalam buku "Tragedi Kehidupan Seorang Komponis" karya Subagio IN.
Ketika lagu itu diperdengarkan di depan Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928 di Gedung Kramat Raya No 106 Jakarta masih digunakan kata-kata "Indones, Indones, mulia tanahku negeriku yang kucinta".
"Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan oleh gadis tanggung bernama Dolly puteri Haji Agus Salim di depan Kongres Pemuda 1928," katanya.
Berikut lagu Indonesia Raya versi asli menurut Muhammad TWH sebagaimana termuat dalam buku "Tragedi Kehidupan Seorang Komponis" karya Subagio IN:
Indonesia tanah airku/tanah tumpah darahku/Di sanalah aku berdiri/menjadi pandu ibuku Indonesia kebangsaanku/kebangsaan tanah airku/Marilah kita berseru/Indonesia bersatu
Refrein : Hiduplah tanahku/hiduplah negriku
Bangsaku, jiwaku semua
Bangunlah rakyatnya/bangunlah bangsanya/Untuk Indonesia Raya
Indones, Indones, mulia, mulia/Tanahku, negriku yang kucinta
Indones, Indones, mulia, mulia/Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia tanah yang mulia/Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku hidup/Untuk s`lama-lamanya
Indonesia tanah pusaka/Pusaka kita sem`wanya
Marilah kita berseru/"Indonesia Bersatu"!
Refrein : Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya/Bangsanya rakyatnya sem`wanya
Sadarlah hatinya, sadarlah budinya/Untuk Indonesia Raya
Indones, Indones,mulia, mulia/Tanahku, negriku yang kucinta
Indones, Indones, mulia, mulia/Hiduplah Indonesia mulia.
TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Setelah berhasil menemukan rekaman klip film lagu Indonesia Raya versi asli tiga stanza di server Belanda, pakar telematika, Roy Suryo dan tim Air Putih mengaku masih mencari rekaman lagu Indonesia Raya yang diproduksi tahun 1932.
Roy menyatakan menurut keluarga WR Soepratman dan beberapa ahli sejarah, lagu Indonesia Raya pernah direkam pada 1932 dengan piringan hitam. Isinya juga masih utuh tiga stanza. "Di kantor Arsip Nasional, rekaman itu juga tidak ada sehingga ini menjadi tantang kami untuk melacaknya," katanya saat menunjukkan film lagu Indonesia Raya yang diproduksi September 1944.
Dijelaskan, lagu Indonesia Raya yang direkam pada 1932 dengan piringan hitam hanya berupa rekaman suara. Menurut Oerip Soedarman, keponakan WR Soepratman, kata Roy, rekaman lagu tersebut juga utuh sesuai aslinya sepanjang tiga stanza atau tiga bagian.
Jika rekaman itu ditemukan, kata Roy, maka akan semakin melengkapi arsip lagu Indonesia Raya yang asli. Pasalnya, lanjut Roy, dokumen yang baru saja ditemukan berupa klip video yang diproduksi tahun 1944 atau 11 bulan sebelum proklamasi 17 Agustus 1945.
Seperti diberitakan, Roy Suryo dan tim Air Putih berhasil menemukan rekaman klip video Indonesia Raya versi asli tiga stanza. Dalam dokumen yang belum dimiliki Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) itu, lagu Indonesia masih utuh sepanjang tiga bagian. Sementara lagu Indonesia Raya yang ada sekarang ini, kata Roy, hanya sepertiganya ataunhanya satu stanza.
Sebenarnya dia itu orang Indonesia atau bukan ya ? kok sampe gak hafal
Lebih baik turun Pak, malu dengan generasi penerus
Sumber
http://www.antaranews.com/print/72929/
http://www.tempo.co/read/news/2007/0...2-Masih-Dicari
Spoiler for Indonesia raya versi asli:
Quote:
Rekaman Lagu Indonesia Raya Temuan Roy Suryo Bukan yang Asli
Medan (ANTARA News) - Rekaman lagu kebangsaan "Indonesia Raya" karya WR Supratman yang ditemukan pakar telematika Roy Suryo Notodiprojo di Perpustakaan Leiden Belanda diragukan sebagai lagu yang asli.
"Saya tidak yakin rekaman itu merupakan lagu Indonesia Raya versi asli gubahan WR Supratman karena rekaman itu diproduksi pada tahun 1944 atau pada saat pendudukan Jepang," ujar pemerhati sejarah Drs. H.Muhammad TWH kepada ANTARA di Medan, Senin.
Menurut dia, rekaman produksi Chuuoo Sangi In itu diduga telah diubah oleh Jepang yang pada saat itu tengah berkuasa. Jepang telah memerintahkan agar kata-kata dan irama lagu itu disesuaikan dengan keinginannya untuk mendukung situasi dan kondisi pada masa itu.
Melalui rekaman itu, katanya, dapat diketahui lagu Indonesia Raya dinyanyikan dengan penuh semangat dalam kegiatan baris-berbaris anggota Pembela Tanah Air (PETA), pemuda rekrutan Jepang untuk membantu pasukannya menghadapi perang di Asia Timur Raya yang pada masa itu tengah berlangsung.
"Karena itu kata-kata pada lagu tersebut ada yang berbeda dengan aslinya. Ada tiga stanza dan irama cobravura bukannya irama mars," katanya.
Lebih jauh wartawan senior itu mengatakan, sekiranya piringan hitam yang diproduksi Perusahaan Piringan Hitam Populer di Pasar Baru milik Yo Kim Chan ditemukan, maka didapat versi asli lagu Indonesia Raya karya WR Supratman.
Piringan hitam itu diproduksi Singapura pada tahun 1929, tetapi tidak dibenarkan masuk ke Indonesia oleh pemerintah hindia Belanda karena memuat kata-kata "merdeka", ujarnya.
Menurut hemat Muhammad TWH, rekaman lagu Indonesia Raya yang diproduksi pada zaman Jepang merupakan lagu Indonesia Raya versi Jepang, sementara lagu Indonesia Raya yang asli secara lengkap dapat dibaca dalam buku "Tragedi Kehidupan Seorang Komponis" karya Subagio IN.
Ketika lagu itu diperdengarkan di depan Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928 di Gedung Kramat Raya No 106 Jakarta masih digunakan kata-kata "Indones, Indones, mulia tanahku negeriku yang kucinta".
"Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan oleh gadis tanggung bernama Dolly puteri Haji Agus Salim di depan Kongres Pemuda 1928," katanya.
Berikut lagu Indonesia Raya versi asli menurut Muhammad TWH sebagaimana termuat dalam buku "Tragedi Kehidupan Seorang Komponis" karya Subagio IN:
Indonesia tanah airku/tanah tumpah darahku/Di sanalah aku berdiri/menjadi pandu ibuku Indonesia kebangsaanku/kebangsaan tanah airku/Marilah kita berseru/Indonesia bersatu
Refrein : Hiduplah tanahku/hiduplah negriku
Bangsaku, jiwaku semua
Bangunlah rakyatnya/bangunlah bangsanya/Untuk Indonesia Raya
Indones, Indones, mulia, mulia/Tanahku, negriku yang kucinta
Indones, Indones, mulia, mulia/Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia tanah yang mulia/Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku hidup/Untuk s`lama-lamanya
Indonesia tanah pusaka/Pusaka kita sem`wanya
Marilah kita berseru/"Indonesia Bersatu"!
Refrein : Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya/Bangsanya rakyatnya sem`wanya
Sadarlah hatinya, sadarlah budinya/Untuk Indonesia Raya
Indones, Indones,mulia, mulia/Tanahku, negriku yang kucinta
Indones, Indones, mulia, mulia/Hiduplah Indonesia mulia.
Quote:
TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Setelah berhasil menemukan rekaman klip film lagu Indonesia Raya versi asli tiga stanza di server Belanda, pakar telematika, Roy Suryo dan tim Air Putih mengaku masih mencari rekaman lagu Indonesia Raya yang diproduksi tahun 1932.
Roy menyatakan menurut keluarga WR Soepratman dan beberapa ahli sejarah, lagu Indonesia Raya pernah direkam pada 1932 dengan piringan hitam. Isinya juga masih utuh tiga stanza. "Di kantor Arsip Nasional, rekaman itu juga tidak ada sehingga ini menjadi tantang kami untuk melacaknya," katanya saat menunjukkan film lagu Indonesia Raya yang diproduksi September 1944.
Dijelaskan, lagu Indonesia Raya yang direkam pada 1932 dengan piringan hitam hanya berupa rekaman suara. Menurut Oerip Soedarman, keponakan WR Soepratman, kata Roy, rekaman lagu tersebut juga utuh sesuai aslinya sepanjang tiga stanza atau tiga bagian.
Jika rekaman itu ditemukan, kata Roy, maka akan semakin melengkapi arsip lagu Indonesia Raya yang asli. Pasalnya, lanjut Roy, dokumen yang baru saja ditemukan berupa klip video yang diproduksi tahun 1944 atau 11 bulan sebelum proklamasi 17 Agustus 1945.
Seperti diberitakan, Roy Suryo dan tim Air Putih berhasil menemukan rekaman klip video Indonesia Raya versi asli tiga stanza. Dalam dokumen yang belum dimiliki Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) itu, lagu Indonesia masih utuh sepanjang tiga bagian. Sementara lagu Indonesia Raya yang ada sekarang ini, kata Roy, hanya sepertiganya ataunhanya satu stanza.
Sebenarnya dia itu orang Indonesia atau bukan ya ? kok sampe gak hafal

Lebih baik turun Pak, malu dengan generasi penerus
Sumber
http://www.antaranews.com/print/72929/
http://www.tempo.co/read/news/2007/0...2-Masih-Dicari
0
2.2K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan