Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengaku memiliki setidaknya tiga cita-cita untuk Indonesia selama lima tahun ke depan. Dahlan mengungkapkannya setelah melakukan proses wawancara dengan Komite Konvensi Partai Demokrat di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, Kamis 29 Agustus 2013.

"Pertama, saya ingin Indonesia menjadi negara besar dalam waktu lima tahun dengan PDB (produk domestik bruto), paling tidak US$2.000 miliar," kata Dahlan.

Dahlan mengatakan, jika itu terwujud maka Indonesia bisa menjadi negara terbesar ke-9 di dunia, mengalahkan ekonomi Meksiko dan Spanyol. Meskipun demikian, ia menegaskan posisi itu pun belumlah cukup.

"Saya mau nanti indeks yang sekarang memburuk dan menjadi ciri khas negara berkembang, kalau bisa turun dari 4,2 menjadi 3,7 atau sampai 3,5. Itu nanti, pemerataan akan terlihat dengan baik," ujarnya.

Keinginan Dahlan yang ketiga adalah memperbaiki MDG's (Millenium Development Goals), yang saat ini di bawah Vietnam. Ia menuturkan, dahulu Indonesia pernah di atas Viernam, tetapi sekarang melorot di urutan ke-122, sedangkan Vietnam 75.

"Saya sudah kontak beberapa pihak di bidang MDG's bahwa kita harus meningkatkan kualitas manusia kita. Sehingga kita sudah kembali di urutan 70, 75 sampai 80. Ini sesuatu yang ingin dicapai Indonesia," tuturnya.

Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 62 tahun), adalah mantan CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group yang bermarkas di Surabaya posisinya tersebut kemudian digantikan oleh putranya, Azrul Ananda,.

Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009.

Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar.

Kontroversi antara baik atau buruk beliau:



1.Dahlan Iskan berusaha mengalihkan fokus masalah, dari inefisiensi di tubuh PLN selama 2009-2010 yang merugikan keuangan BUMN hingga 37,6 triliun, ke isu pemerasan anggota oleh anggota DPR. Dan sampai sekarang masalah itu juga gak pernah diusut. Lagi lagi saya pribadi merasa kecewa karena beliau bukan bertanggung-jawab secara gentle, tetapi malah sibuk melakukan pencitraan

2. Dahlan Iskan tidak segera melaporkan kasus pemerasan ke aparat hukum. Dalam kasus ini mungkin agan agan bisa melihat adanya proses ancam mengancam antara beliau dan DPR, namun hingga detik ini, gak ada perkembangan atau pengusutan atas masalah yang disampaikan beliau. Dahlan Iskan katanya mengetahui ada tindak pemerasan, mengapa dia tidak segera melapor ke aparat hukum (kepolisian)? Mengapa justru melapor ke BK DPR? Padahal lembaga itu hanya mengurusi masalah etika ke-DPR-an. Jika warga negara tahu ada kejahatan, dia wajib lapor ke aparat, yang lebih disayangkan hingga detik ini mengapa beliau tidak menunjukan bukti materiil terkait tuduhan pemerasan BUMN oleh anggota DPR

3. Beliau begitu mengempar mengumandangkan mobil listrik premium ciptaan anak bangsa, namun dalam penyelenggarannya juga tak lepas dari kontroversi semisal ijin mobil jalan, plat palsu, tabrakan dan menghancurkan mobil, yang lucu kenapa pembuat plat sempat ditangkap, sementara pemesan plat sampai sekarang tidak tau siapa tuh? Selepas dari masalah itu juga beliau kembali menunjukan siakp dengan sempat menghilang, walau diakhir perjalanan beliau meminta maaf.

4. Nah yang terakhir terkait ke datangan beliau ke Istana Presiden, memang sangat mengharukan bila seoran menteri blusukan dan merakyat menuju Istana Presiden, tapi mengapa ya wartawan pada tau, sepertinya direncanakan, malah sempat makan soto bareng lagi.



Terlepas dari opini ane gan mungkin ada kebaikan nya juga: ini dia gan:



1. Sosok Dahlan Iskan memang dikenal dengan kesederhanaannya, orangnya spontan, tidak terlihat sombong, cukup murah senyum walau gayanya agak “ndeso”. Dengan figur semacam itu membuatnya mudah diterima dengan hangat oleh publik. Karena itu pulalah buku-buku biografi Dahlan Iskan banyak ditulis untuk memberikan inspirasi kepada banyak orang, begitu juga novel dan cerita-cerita fiksi lainnya ditulis dan menghiasi banyak toko buku di tanah air.

2. Sosok yang independen. Tidak masuk partai apapun. Dengan bekal inilah, ideologinya adalah (barangkali) ideologi untuk kemajuan bangsa. Bukan ideologi untuk kemajuan dan kepentingan partainya. Walaupun begitu, karena sosoknya yang cukup unik tentu saja tak lepas dari lirikan partai-partai politik untuk mendukungnya. Sebagai presiden Indonesia 2014 misalnya konvensi demokrat baru baru ini memanggil beliau untuk ikut pemilihan.

3. Bergerak cepat sewaktu menjabat Menteri BUMN, dengan menganti orang orang didalamnya, walaupun hingga detik ini belum ada perubahan signifikan yang sangat berarti. Dan tak jarang pula beliau turun tangan langsung ke lapangan dalam pemantauan tugas anggotanya, bahkan beliau tak segan untuk mengerjakannya sendiri.

http://politik.news.viva.co.id/news/...-jadi-presiden
http://abisyakir.wordpress.com/2012/...-dahlan-iskan/