[CENTER]Dari yang Nakal Jual Diri, Mencopet, sampai yang Bau Ketek [/CENTER]



Jakarta - Joki 3 in 1 atau orang yang menyediakan jasa jadi penumpang bayaran sangat jamak ditemui di jalan-jalan protokol Ibu Kota. Jasa mereka banyak digunakan oleh pengendara roda empat. Meski umumnya mengaku aman dan nyaman, acapkali pengemudi yang memakai jasa joki juga punya pengalaman tak menyenangkan.

Jul Khaerudin, 40 tahun, seorang wiraswasta mengatakan ia terbilang sering memakai jasa joki saat harus ketemu kliennya. Pria yang sehari-hari menunggangi BMW 530i itu mengungkapkan banyak pengalaman buruk terkait tingkah laku para joki, baik yang dialaminya sendiri maupun oleh rekannya.

"Ada teman saya menaikkan joki perempuan dari Senopati, eh si cewek malah ngejual dirinya sambil ngobrol," ungkap Jul mengisahkan kepada detikcom, Senin (26/8).
"Ada yang suka jual diri, istilahnya joki plus-plus," kata Jul meneruskan.

Jul lantas menuturkan pengalaman buruk lainnya dialaminya temannya. Saat itu ia duduk bersama salah seorang rekannya, lalu menaikkan joki pria berumur sekitar 25 tahun di daerah Senayan.

“Handphone teman saya di taruh di kantong, nah waktu itu jatuh, dia enggak ngeh. Joki di belakang lihat terus dicolek-colek HP-nya turun ke belakang dan diambil sama dia. Pas dia keluar di Blora, teman saya mau nelepon tapi dia rogoh-rogoh kantongnya sudah enggak ada, di cek ke bawah juga enggak ada, yaudah siapa lagi kan.”

Kejadian kedua, saat joki duduk di bangku belakang dan Jul bersama temannya di bangku depan. “Saya naruh kaus di belakang, saya lagi ngobrol saya teman. Pas dia turun kita nengok ke belakang lagi kausnya sudah enggak ada, kayaknya diselipin ke perutnya,” ujar dia. “Kalau kita lengah mereka suka jahil, nakal dan mengutil."

Selain soal wanita nakal dan copet, masalah aroma badan ternyata juga kerap dikeluhkan para pengemudi yang biasa menggunakan jasa joki. Jul, yang sering mengambil joki laki-laki dari kawasan TVRI Senayan dan Senopati, Jakarta Selatan, punya cerita sendiri soal bau-bauan ini.

“Ada joki yang kelihatannya rapi, kita kan mau mengambil yang rapi, tampilannya necis pakai jins, rambut klimis. Tapi pas masuk, bukannya harum semerbak wangi bunga tapi malah bau ketiak, kan tercium dari semburan putaran AC tuh. Salah ngambil lagi nih,” ujar Jul sembari nyengar-nyengir.

Joki dengan bau badan sangat menyengat adalah pengalaman buruk yang tak jarang dialami Irwan Yulianto, 36 tahun, karyawan swasta.

“Orangnya bau banget sampai nusuk hidung, hadeh, sampai pusing. Pengen gua usir tapi sudah di dalam mobil, ya sudah deh tabah sampai doi turun,” kata Irwan dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (28/8).