VIVAnews - Akibat nekat menodongkan pisau ke anggota Polsek Beji Unit Sabhara Birgadir Djoko Suarso, seorang pemuda yang sehari-harinya berprofesi sebagai penagih utang atau debt collector harus berurusan dengan hukum. Junaidi (26 tahun) mengancam polisi karena tak terima ditegur saat melanggar lalu lintas.

"Karena perbuatannya mengancam keselamatan jiwa orang lain, apalagi ini aparat penegak hukum yang jadi korbannya, pelaku bakal terancam pasal Undang-undang Darurat karena membawa senjata tajam dan pasal 351 tentang kekerasan," kata Kepala Bagian Operasional Polresta Depok Komisaris Suratno, Sabtu 24 Agustus 2013.

Kejadian bermula ketika Brigadir Djoko yang patroli di Jalan Juanda menegur Junaidi yang mengendarai motor nekat melawan arus. Junaidi rupanya tak terima.

Tanpa banyak basa-basi, dia langsung menghardik dan mengancam Brigadir Djoko dengan pisau yang dibawanya di dalam tas. Melihat itu, Brigadir Djoko tak tinggal diam. Ia langsung memukul tangan pelaku hingga akhirnya pisau tersebut jatuh. Keduanya sempat duel. Pelaku akhirnya berhasil dibekuk sesaat kemudian.

Saat ini, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, Junaidi yang mengaku baru beberapa hari jadi penagih utang itu menjalani pemeriksaan di Mapolresta Depok. Selain senjata tajam, polisi juga mengamankan motor Yamaha Mio warna hijau B 3233 NPW miliknya. (umi)


[URL] http://metro.news.viva.co.id/news/read/438819-ditegur-polisi--debt-collector-todongkan-pisau[/URL]

gak terima kok sama polisi
tuh akhirnya terima2 aja kan diamankan polisi