- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
MERDEKA !! MERDEKA ??


TS
pali
MERDEKA !! MERDEKA ??
MERDEKA !!
sangat sering kita dengar kata itu, terlebih saat memasuki bulan Agustus

yap.. 17 Agustus adalah Hari Peringatan Kemerdekaan negara kita, Indonesia.
hampir semua negara di dunia ini telah menyatakan kemerdekaannya
negara kecil, negara maju, negara besar, bahkan negara adidaya pun mengakutelah merdeka

tapi dari semua itu, kemerdekaan yg paling berarti adalah kemerdekaan yg digenggam sendiri, direbut sendiri, karena gak semua bangsa telah berhasil memerdekakan diri mereka

siapa saja-kah mereka??
Spoiler for silakan disimak:
Quote:
ALJAZAIR


Spoiler for Sejarah:
Aljazair masuk wilayah Turki Utsmani oleh Khair ad-Din dan saudaranya Aruj yang membuat pesisirnya basis corsair; [privateering] mereka yang dicapai puncaknya di Aljir pada 1600an, setelah pusat kegiatan dipindahkan ke Tripoli di Libya. Dengan dalih mengabaikan konsul-konsul mereka, Perancis menyerang Aljir pada 1830; bagaimanapun, perlawanan hebat dari sejumlah tokoh seperti Emir Abdelkader yang dibuat untuk penaklukan pelan-pelan di Aljazair, tak secara teknis selesai sampai awal 1900an saat Tuareg terakhir ditaklukkan.
Sementara itu, bagaimanapun, Perancis telah membuat Aljazair bagian integral metropolitannya, status status yang akan mengakhiri jatuhnya Republik Keempat. Puluhan ribu pemukim dari Perancis, Italia, Spanyol, dan Malta pindah menyeberangi Laut Tengah untuk bertani di Algerian daratan pesisir dan menduduki bagian yang paling berharga dari kota-kota Aljazair, mendapatkan keuntungan dari penyitaan tanah bersama yang dipunyai pemerintah Perancis. Orang-orang Eropa beranak pinak di Aljazair (yang disebut pied-noir), seperti penduduk asli Yahudi Aljazair, merupakan warga negara Perancis penuh yang sedang mulai dari akhir abad ke-19; dengan memperlihatkan perbedaan menyolok, kebanyakan Muslim Aljazair tetap di luar hukum Perancis, dan tak memiliki kewarganegaraan Perancis ataupun hak suara. Susunan sosial Aljazair diperlunak untuk maksud yang berubah selama masa ini: tingkat melek huruf jatuh secara hebat, sedangkan penyerobotan tanah menumbangkan kebanyakan penduduk.
Pada 1954, Front Pembebasan Nasional (FLN) melancarkan perang gerilya; setelah hampir 1 dekade perang di kota dan desa, mereka berhasil memaksa Perancis keluar pada 1962. Pada 25 September 1962, Ferhat Abbas terpilih menjadi presiden dari pemerintahan provinsional, dengan Ahmed Ben Bella sebagai perdana menteri. Kebanyakan 1.025.000 pied-noir, seperti 91.000 harki (Muslimin Aljazair pro-Perancis), atau hampir 10% penduduk Aljazair pada 1962, pergi dari Aljazair ke Perancis hanya sekian bulan dalam pertengahan tahun itu.
Presiden pertama Aljazair, pemimpin FLN Ahmed Ben Bella, didepak oleh mantan sekutunya dan juga PM, Houari Boumédiènne pada 1965. Negara itu kemudian menikmati hampir 25 tahun yang relatif stabil 1 partai sosialis milik Boumedienne dan para penggantinya.
Sementara itu, bagaimanapun, Perancis telah membuat Aljazair bagian integral metropolitannya, status status yang akan mengakhiri jatuhnya Republik Keempat. Puluhan ribu pemukim dari Perancis, Italia, Spanyol, dan Malta pindah menyeberangi Laut Tengah untuk bertani di Algerian daratan pesisir dan menduduki bagian yang paling berharga dari kota-kota Aljazair, mendapatkan keuntungan dari penyitaan tanah bersama yang dipunyai pemerintah Perancis. Orang-orang Eropa beranak pinak di Aljazair (yang disebut pied-noir), seperti penduduk asli Yahudi Aljazair, merupakan warga negara Perancis penuh yang sedang mulai dari akhir abad ke-19; dengan memperlihatkan perbedaan menyolok, kebanyakan Muslim Aljazair tetap di luar hukum Perancis, dan tak memiliki kewarganegaraan Perancis ataupun hak suara. Susunan sosial Aljazair diperlunak untuk maksud yang berubah selama masa ini: tingkat melek huruf jatuh secara hebat, sedangkan penyerobotan tanah menumbangkan kebanyakan penduduk.
Pada 1954, Front Pembebasan Nasional (FLN) melancarkan perang gerilya; setelah hampir 1 dekade perang di kota dan desa, mereka berhasil memaksa Perancis keluar pada 1962. Pada 25 September 1962, Ferhat Abbas terpilih menjadi presiden dari pemerintahan provinsional, dengan Ahmed Ben Bella sebagai perdana menteri. Kebanyakan 1.025.000 pied-noir, seperti 91.000 harki (Muslimin Aljazair pro-Perancis), atau hampir 10% penduduk Aljazair pada 1962, pergi dari Aljazair ke Perancis hanya sekian bulan dalam pertengahan tahun itu.
Presiden pertama Aljazair, pemimpin FLN Ahmed Ben Bella, didepak oleh mantan sekutunya dan juga PM, Houari Boumédiènne pada 1965. Negara itu kemudian menikmati hampir 25 tahun yang relatif stabil 1 partai sosialis milik Boumedienne dan para penggantinya.
Quote:
VIETNAM


Spoiler for Sejarah:
Vietnam di kuasai Perancis setelah melakukan beberapa perang kolonial di Indochina mulai dari tahun 1840-an, sampai tahun 1945 akhirnya Prancis dapat ditaklukan dalam pertempuran Dien Bien Phu, di lembah terpencil di sebelah Barat Laut, pada tahun 1954.
Prancis terpaksa mengakui eksistensi Republik Demokrasi Vietnam, walaupun Vietnam menang telak terhadap militer Prancis, sayangnya perjanjian perang ini dipindah dalam suatu kompromi dalam Konperensi Internasional di Jenewa. Hasil keputusan perundingan ini,Vietnam terpaksa menerima (untuk sementara) dibagi dua negara, Yaitu Vietnam Utara yang dipimpin Ho Chi Min dengan tentara Vietkongnya dan Vietnam Selatan yang didukung AS. Pemerintah boneka AS, Vietnam Selatan dibentuk.
Setelah merdeka dari tangan Prancis, masih lagi harus menghadapi mesin perang dari Negara terkuat di dunia, AS. Pada waktu itu era perang dingin mendorong AS untuk menolak komunisme Vietnam Utara. AS khewatir Vietnam akan jatuh berada dibawah pengaruh Tingkok dan Uni Soviet.
Presiden Dwight D Eisenhower mengambil keputusan untuk mendukung penuh negara Vietnam Selatan dan berupaya untuk melumpuhkan Vietnam Utara. Vietnam Selatan juga mendapatkan dukungan dari Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina. Sedangkan Vietnam Utara dibackup oleh Uni Soviet dan Tiongkok (China).
A.S. mulai meningkatkan kontribusi penasihat militer ke Vietnam Selatan. Serangan kontroversial atas kapal A.S. di Teluk Tonkin memicu serangan militer A.S. terhadap instalasi milter Vietnam Utara dan penempatan lebih dari 500.000 tentara di Vietnam Selatan. Jumlah ini lebih banyak dari tentara AS yang dikirim ke Irak pada saat akan menjatuhkan Sadam Husein.
Dalam berbagai pertempuran yang terjadi pasukan A.S. banyak mengalami kekalahan dalam menghadapi perang gerilya yang sengit dengan Viet Cong, milisi komunis Vietnam Selatan. Tentara AS berjatuhan dimana-mana. Tentara AS banyak mengalami kesulitan dalam perang dipegunungan dan hutan rimba Vietnam yang masih sangat lebat.
Pada tahun 1968 Pasukan Vietnam Utara melakukan penyerangan terhadap Vietnam Selatan yang dikenal sebagai Tet Offensive dan perang dengan segera menyebar ke negara tetangga Laos dan Kamboja. Banyak dari rakyat Laos dan Kamboja juga jadi pendukung Vietnam Utara.
Pertempuran menjadi semakin panjang dan lama, implikasi yang muncul tidak diperkirakan. Jumlah korban tentara AS semakin hari semakin banyak, bahkan dalam jumlah yang diperkirakan sampai 58.209 tentara tewas, dan 153.303 tentara yang terluka, belum lagi terhitung yang hilang dan sampai sekarang tidak pernah diketemukan.
Merasa kesulitan dan kekalahan demi kekalahan, dan kemungkinan jatuhnya Vietnam Selatan semakin jelas, akhirnya Presiden Lyndon Johnson, presiden AS berikutnya setelah Eisenhower memerintahkan menarik pasukan AS dari Vietnam. Hal ini membuahkan Perjanjian Damai Paris (Paris Peace Accords) pada 27 Januari 1973 mengakui kekuasaan tertinggi kedua belah pihak. Di bawah perjanjian, seluruh pasukan perang Amerika ditarik pada 29 Maret 1973.
Setelah perjanjian itu ternyata pertempuran antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan masih berlanjut, tetapi tanpa campur tangan AS lagi. Dalam suatu serangan yang cukup besar, akhirnya Vietnam Selatan jatuh pada 30 April 1975.
Untuk sementara Vietnam Selatan tidak dibubarkan oleh Pemerintah Ho Chi Min, tetapi tetap sebagai sebuah negara boneka di bawah kekuasaan militer oleh Vietnam Utara, sebelum secara resmi pada akhirnya disatukan dengan Utara di bawah pemerintahan Komunis sebagai Republik Sosialis Vietnam pada 2 July 1976.
Prancis terpaksa mengakui eksistensi Republik Demokrasi Vietnam, walaupun Vietnam menang telak terhadap militer Prancis, sayangnya perjanjian perang ini dipindah dalam suatu kompromi dalam Konperensi Internasional di Jenewa. Hasil keputusan perundingan ini,Vietnam terpaksa menerima (untuk sementara) dibagi dua negara, Yaitu Vietnam Utara yang dipimpin Ho Chi Min dengan tentara Vietkongnya dan Vietnam Selatan yang didukung AS. Pemerintah boneka AS, Vietnam Selatan dibentuk.
Setelah merdeka dari tangan Prancis, masih lagi harus menghadapi mesin perang dari Negara terkuat di dunia, AS. Pada waktu itu era perang dingin mendorong AS untuk menolak komunisme Vietnam Utara. AS khewatir Vietnam akan jatuh berada dibawah pengaruh Tingkok dan Uni Soviet.
Presiden Dwight D Eisenhower mengambil keputusan untuk mendukung penuh negara Vietnam Selatan dan berupaya untuk melumpuhkan Vietnam Utara. Vietnam Selatan juga mendapatkan dukungan dari Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina. Sedangkan Vietnam Utara dibackup oleh Uni Soviet dan Tiongkok (China).
A.S. mulai meningkatkan kontribusi penasihat militer ke Vietnam Selatan. Serangan kontroversial atas kapal A.S. di Teluk Tonkin memicu serangan militer A.S. terhadap instalasi milter Vietnam Utara dan penempatan lebih dari 500.000 tentara di Vietnam Selatan. Jumlah ini lebih banyak dari tentara AS yang dikirim ke Irak pada saat akan menjatuhkan Sadam Husein.
Dalam berbagai pertempuran yang terjadi pasukan A.S. banyak mengalami kekalahan dalam menghadapi perang gerilya yang sengit dengan Viet Cong, milisi komunis Vietnam Selatan. Tentara AS berjatuhan dimana-mana. Tentara AS banyak mengalami kesulitan dalam perang dipegunungan dan hutan rimba Vietnam yang masih sangat lebat.
Pada tahun 1968 Pasukan Vietnam Utara melakukan penyerangan terhadap Vietnam Selatan yang dikenal sebagai Tet Offensive dan perang dengan segera menyebar ke negara tetangga Laos dan Kamboja. Banyak dari rakyat Laos dan Kamboja juga jadi pendukung Vietnam Utara.
Pertempuran menjadi semakin panjang dan lama, implikasi yang muncul tidak diperkirakan. Jumlah korban tentara AS semakin hari semakin banyak, bahkan dalam jumlah yang diperkirakan sampai 58.209 tentara tewas, dan 153.303 tentara yang terluka, belum lagi terhitung yang hilang dan sampai sekarang tidak pernah diketemukan.
Merasa kesulitan dan kekalahan demi kekalahan, dan kemungkinan jatuhnya Vietnam Selatan semakin jelas, akhirnya Presiden Lyndon Johnson, presiden AS berikutnya setelah Eisenhower memerintahkan menarik pasukan AS dari Vietnam. Hal ini membuahkan Perjanjian Damai Paris (Paris Peace Accords) pada 27 Januari 1973 mengakui kekuasaan tertinggi kedua belah pihak. Di bawah perjanjian, seluruh pasukan perang Amerika ditarik pada 29 Maret 1973.
Setelah perjanjian itu ternyata pertempuran antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan masih berlanjut, tetapi tanpa campur tangan AS lagi. Dalam suatu serangan yang cukup besar, akhirnya Vietnam Selatan jatuh pada 30 April 1975.
Untuk sementara Vietnam Selatan tidak dibubarkan oleh Pemerintah Ho Chi Min, tetapi tetap sebagai sebuah negara boneka di bawah kekuasaan militer oleh Vietnam Utara, sebelum secara resmi pada akhirnya disatukan dengan Utara di bawah pemerintahan Komunis sebagai Republik Sosialis Vietnam pada 2 July 1976.
Quote:
INDONESIA


Spoiler for Sejarah:
Siapa yg tidak tahu sejarah kemerdekaan bangsa sendiri? 
Berikut sedikit kilas balik sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Selama 3,5 abad lamanya, kekayaan alam kita di renggut paksa dari Indonesia oleh Belanda dan Portugis, puluhan tahun lamanya Kolonial Belanda menancapkan kuku-nya dan mengoyak lemah daging pendahulu kita, 3,5 tahun lamanya Jepang mengerus tenaga dan harta rakyat Indonesia. Praktek adu domba dan kerja rodi menghabisi rakyat Indonesia.
Tapi tidak ada satupun yg mereka lakukan tanpa perlawanan dari para pejuang kita. Para pahlawan mengajarkan kepada penjajah betapa bangsa satu ini tak akan tinggal diam melihat saudara-nya ditindas. Hingga akhirnya detik-detik Proklamasi menghampiri negara ini.
Agustus 1945, adalah masa yang sangat menegangkan untuk bangsa kita. Jatuhnya bom atom di kedua kota Jepang pada saat itu membawa angin segar bagi rakyat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kaisar Hirohito menganggap Jepang sudah tidak mungkin lagi meneruskan peperangan dan kemudian memaklumatkan kekalahannya “menyerah tanpa syarat kepada sekutu". Menyerahnya Jepang hampir tidak diketahui rakyat di Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, rakyat buta terhadap berita-berita luar negeri. Semua radio disegel. Mereka yang ketahuan mendengarkan siaran radio musuh sangat besar risikonya: ditangkap Kempetai (polisi milter Jepang) dan dituduh mata-mata musuh. Tuduhan yang bisa membawa kematian orang bersangkutan. Catatan dari seorang pimpinan Barisan Pelopor (Korps Pionir) tentang situasi akhir 1944. Setiap hari tampak hilir mudik mayat-mayat berjalan (tinggal kulit pembungkus tulang). Tubuh mayit berjalan itu penuh kutu di bajunya yang compang-camping. Baju yang terbuat dari bahan karung goni, tali rami, atau karet. Mayit-mayit manusia itu ada di mana-mana, di lubang perlindungan, di kuburan Cina, juga di tempat-tempat pembuangan sampah. Tergolek lemah tanpa daya.
Ketika Jepang bertekuk lutut, yang mendengar kekalahan itu antara lain Sutan Sjahrir. Ia dikenal sebagai tokoh anti-Jepang yang bekerja di bawah tanah dan selalu mendengarkan siaran radio gelap. Pemuda Minang bertubuh kecil ini kemudian menyebarkan berita kekalahan Jepang itu kepada para pemuda. Para pemuda pun mendesak Bung Karno agar segera memproklamasikan kemerdekaan.
Begitulah isi pidato singkat Soekarno pada saat memproklamirkan kemerdekaan bangsa kita

Berikut sedikit kilas balik sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Selama 3,5 abad lamanya, kekayaan alam kita di renggut paksa dari Indonesia oleh Belanda dan Portugis, puluhan tahun lamanya Kolonial Belanda menancapkan kuku-nya dan mengoyak lemah daging pendahulu kita, 3,5 tahun lamanya Jepang mengerus tenaga dan harta rakyat Indonesia. Praktek adu domba dan kerja rodi menghabisi rakyat Indonesia.
Tapi tidak ada satupun yg mereka lakukan tanpa perlawanan dari para pejuang kita. Para pahlawan mengajarkan kepada penjajah betapa bangsa satu ini tak akan tinggal diam melihat saudara-nya ditindas. Hingga akhirnya detik-detik Proklamasi menghampiri negara ini.
Agustus 1945, adalah masa yang sangat menegangkan untuk bangsa kita. Jatuhnya bom atom di kedua kota Jepang pada saat itu membawa angin segar bagi rakyat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kaisar Hirohito menganggap Jepang sudah tidak mungkin lagi meneruskan peperangan dan kemudian memaklumatkan kekalahannya “menyerah tanpa syarat kepada sekutu". Menyerahnya Jepang hampir tidak diketahui rakyat di Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, rakyat buta terhadap berita-berita luar negeri. Semua radio disegel. Mereka yang ketahuan mendengarkan siaran radio musuh sangat besar risikonya: ditangkap Kempetai (polisi milter Jepang) dan dituduh mata-mata musuh. Tuduhan yang bisa membawa kematian orang bersangkutan. Catatan dari seorang pimpinan Barisan Pelopor (Korps Pionir) tentang situasi akhir 1944. Setiap hari tampak hilir mudik mayat-mayat berjalan (tinggal kulit pembungkus tulang). Tubuh mayit berjalan itu penuh kutu di bajunya yang compang-camping. Baju yang terbuat dari bahan karung goni, tali rami, atau karet. Mayit-mayit manusia itu ada di mana-mana, di lubang perlindungan, di kuburan Cina, juga di tempat-tempat pembuangan sampah. Tergolek lemah tanpa daya.
Ketika Jepang bertekuk lutut, yang mendengar kekalahan itu antara lain Sutan Sjahrir. Ia dikenal sebagai tokoh anti-Jepang yang bekerja di bawah tanah dan selalu mendengarkan siaran radio gelap. Pemuda Minang bertubuh kecil ini kemudian menyebarkan berita kekalahan Jepang itu kepada para pemuda. Para pemuda pun mendesak Bung Karno agar segera memproklamasikan kemerdekaan.
Quote:
“Saudara-saudara sekalian !
saya telah minta saudara hadir di sini, untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya. Tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri. Tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia, permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.
Dengarkanlah Proklamasi kami:
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta , 17 Agustus 1945.
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta.
Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu“.
saya telah minta saudara hadir di sini, untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya. Tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri. Tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia, permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.
Dengarkanlah Proklamasi kami:
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta , 17 Agustus 1945.
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta.
Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu“.
Begitulah isi pidato singkat Soekarno pada saat memproklamirkan kemerdekaan bangsa kita

lalu?? bangsa mana lagi yg berhasil merebut kemerdekaannya sendiri??
GAK ADA !!!

menurut Bapak Anhar Gonggong [Pakar Sejarah UI]
hanya 3 negara tersebut yang berhasil merebut sendiri kemerdekaannya

selebihnya, negara" lain hanya diberikan kemerdekaannya ataupun telah merdeka dengan sendirinya.




Diubah oleh pali 22-08-2013 20:46
0
2.6K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan