- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Botak Demi Amal, Para Pelajar Ini Malah Dihukum
TS
dragonroar
Botak Demi Amal, Para Pelajar Ini Malah Dihukum
Quote:
Foto : Dua pelajar ini merelakan rambut panjang mereka dicukur demi amal/The Strait Times
SINGAPURA - Tiga pelajar SMA Singapura yang mencukur kepala mereka hingga botak untuk amal, justru mendapat masalah dari pihak sekolah. Mereka tidak diperkenankan ke sekolah dalam keadaan tanpa memakai wig.
Ketiga pelajar St Margaret's Secondary School mencukur rambut mereka minggu lalu untuk mengumpulkan dana bagi sebuah lembaga kanker anak. Namun, ketika tiba di sekolah pada Senin lalu, mereka justru mendapatkan hukuman dari kepala sekolah karena dianggap melanggar peraturan "punk, tidak feminim, atau gaya rambut yang berantakan".
Sebelumnya, para siswi yang berpartisipasi dalam acara amal tersebut telah berjanji kepada kepala sekolah mereka untuk mengenakan wig. Dua siswi lain yang juga mencukur kepala mereka dalam cara amal tersebut namun mengenakan wig ketika masuk sekolah tidak mendapat masalah.
Sementara itu, para siswa yang tidak memakai wig pun diperintahkan untuk ke luar kelas untuk membeli hiasan rambut. Kepala Sekolah St Margaret's Secondary School Marion Tan mengungkap, tindakan itu dilakukan karena tidak ingin botak menjadi tren rambut di kalangan para muridnya.
"Bisakah Anda bayangkan ketika saya mengatakan boleh dan semua anak akan datang ke sekolah dengan kepala botak? Sebab, terkadang memang ada siswa yang iseng sehingga memanfaatkan situasi tersebut," ujar Marion, seperti dikutip dari The Strait Times, Jumat (9/8/2013).
Salah seorang siswa yang datang ke sekolah dengan mengenakan wig, Sumiko Choo, mengaku telah memahami peraturan tersebut sebelum memutuskan untuk berpartisipasi dalam acara amal itu.
"Masalahnya, Kepala Sekolah sudah menyatakan jika kami ingin berpatisipasi dalam amal dengan mencukur rambut hingga botak, maka kami harus mengenakan wig. Dia mengatakan itu dengan sangat jelas. Dia juga mengatakan, jika kami tidak ingin mengenakan wig, maka kami harus mencukur rambut setelah lulus sekolah," kata Sumiko.
Emily Chia, ibu salah seorang siswi yang dihukum, Leia Lai, mengaku senang cerita tersebut mendapatkan perhatian dari masyarakat. Dia menegaskan, pengungkapan kisah itu bukan bertujuan untuk mempermalukan pihak sekolah.
"Saya senang kejadian ini mendapatkan perhatian meskipun niat kami tidak pernah ingin mempermalukan sekolah maupun kepala sekolah. Saya pikir, saya hanya ingin para siswi mendapatkan pengakuan atas tindakan yang mereka lakukan bukannya dihukum," papar Emily.
Beberapa pihak juga merasa seharusnya kepala sekolah tidak memberikan hukuman kepada para siswa mengingat mereka melakukan hal tersebut dengan tujuan yang baik. Seperti yang disampaikan oleh seorang Strategi Digital Pat Law kepada Yahoo berikut ini.
"Saya pribadi adalah pendukung disiplin yang ketat bagi para pelajar untuk alasan yang tepat. Tapi para gadis ini tidak seharusnya dihukum karena niat baik mereka," tulis Law.
Oke Zone
Diubah oleh dragonroar 20-08-2013 10:35
0
1.5K
Kutip
8
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan