Kaskus

Entertainment

JinoJiwanAvatar border
TS
JinoJiwan
Paskibra (limpedia)
Tidak ada hubungannya dengan bra! Adalah sekumpulan anak muda berperawakan dan berpenampilan kembar yang gemar menghentak-hentakan kaki berkat sepatu tebal yang mereka pakai sepanjang jalanan semen atau aspal dengan raut muka kaku bagai pahatan batu dan pandangan dingin tanpa ekspresi. Tujuan sebenarnya pembentukan paskibra hingga saat ini masih misterius. Namun mereka pasti selalu ada dalam setiap upacara bermodal besar.

Jumlah mereka saat ini diperkirakan sudah mencapai ratusan jiwa dan masih dipakai selama wajah mereka masih menampakkan ciri-ciri keremajaan. Karena itu mereka adalah konsumen terbesar produk krim anti penuaan.

Persyaratan Menjadi Anggota Paskibra
Untuk terpilih jadi anggota paskibra seseorang harus melewati jalur pendakian terjal dan berat yang tidak mudah. Seleksi ketat telah diterapkan sedari awal untuk mendapat puluhan anak muda dengan ras bangsa 'arya' yang murni.

IQ harus di atas cerdas dengan tingkat keaktifan bagian otak di atas 80%. Ini agak lucu mengingat mereka tidak banyak membutuhkannya untuk menjalankan tugas sebagai paskibra. Seluruh bagian kepala dan tubuh harus simetris sempurna.

Mata tidak juling dan tidak rabun jauh, rabun dekat, rabun ayam, atau rabun senja. Dengan kata lain, bagi yang berkacamata, minggir sana!

Karena keahlian bicara tidak dibutuhkan mereka boleh saja seorang yang gagu atau bahkan gagap. Tukang gosip dan juara lomba motivasi biasanya akan langsung dicoret dari daftar tunggu sebab dikhawatirkan bakal meramaikan situasi yang begitu khidmat nikmat sempurna. Begitu pula manusia yang gemar latah, bisa dipastikan ditolak mentah-mentah-mentah, karena bisa dan pasti akan men-latahi teriakan komandan upacara.

Wajah tidak boleh boros, itu mutlak!
Kaki mereka harus kuat dan berurat dan atletis. Langkah mereka harus mantap dan tidak sempoyongan. Khusus bagi anggota paskibra cewek yang membawa nampan kemana-mana, tangan mereka harus berotot dan kaku. Tangan mereka akan di bebat kain di bagian siku atau malah di gips agar posisinya tidak berubah ketika mengangkat nampan.

Setelah audisi IQ dan fisik dilaksanakan dari seluruh anak SMA (atau SMK “bisa!”) di seluruh pelosok negeri. Mereka akan dikirim ke kamp konsentrasi dan diperlakukan layaknya tawanan perang dengan alasan hendak digojlok atau diorientasi, namun malah sering mengalami disorientasi. Saat digojlok, mereka bahkan harus rela keluar masuk kamar mandi ke kamar asrama tanpa baju dan handuk. Mereka dilarang punya rasa malu ketika senior mereka merekam adegan saat mereka lari tanpa busana dari kamar mandi ke kamar, sembari ditertawai.

Ciri Khas
Muka, tinggi badan, potongan rambut mereka sama persis sehingga sulit dibedakan apakah mereka orang yang sama dengan setahun yang lalu atau bukan, bahkan lebih ekstrim lagi mereka akan sulit dibedakan satu sama lain.

Tidak hanya itu, seragam mereka pun harus putih bersih, seputih-putihnya. Sehingga mereka ini juga konsumen terbesar produk pemutih pakaian. Yang cewek harus memakai rok mini 20 cm di atas eh…di bawah lutut (sayang sekali!), sementara yang cowok harus mengenakan celana panjang (betul-betul adil, sebab tidak ada satupun yang sudi menikmati pemandangan lutut paskibra cowok).

Semuanya memakai sejenis peci warna hitam, sementara yang cewek juga harus memakai lipstik merah ala ibu-ibu. Pandangan mata mereka dingin tak berperasaan. Gaya mereka seperti militer namun tanpa dibekali senjata.

Kronologi berPaskibra Yang Dibenarkan
Berjalan dengan muka dingin dan cuek dengan apa yang terjadi di sekitarnya.
Berjalan dengan menggaprak-gaprak tanah. Suara derap langkah ini dihasilkan oleh hak (atau heels) sepatu kira-kira setebal kepalamu.

Mereka hanya boleh bergerak bila dan hanya jika diperintah oleh sang komandan, tanpa terkecuali. Disiplin, Bro! Bahkan komandan berhak menyuruh mereka berhenti bernafas, bila komandan menghendaki.
Mereka juga hanya berhenti bila sudah mendapat perintah dari sang komandan. Bahkan jika di depan mereka ada jurang sedalam 3 km pun, mereka wajib meneruskan berjalan bila belum ada perintah untuk berhenti dari komandan.

Mereka juga dikawal puluhan tentara berkostum merah dan bercelana putih, semuanya memanggul benda yang mirip senapan, meski tidak diketahui apakah benda itu berisi peluru beneran atau petasan rawit. Benda mirip senapan itu konon siap untuk digunakan menghukum anggota paskibra yang bersalah. Namun tentu saja tentara ini juga hanya menurut dengan perintah komandan.

Komplotan paskibra akan pamer sejenak kemampuan mereka menuruti perintah komandan, kemudian berhenti tepat di depan sebuah altar berundak.
Salah seorang paskibra cewek dan selalu cewek akan naik undakan tanpa ambil pusing untuk melihat anak tangga yang dinjaknya sambil membawa nampan menghadap siapapun yang terpilih dalam pemilu. Paskibra cewek ini lalu menerima selembar kain yang diduga sebagai bendera dalam keadaan terlipat. Lalu Ia akan kembali turun dengan meraba-raba kan ujung jari kaki ke tangga satu persatu, karena ia haram untuk memalingkan bokong di hadapan “dia yang terpilih dari pemilu”.

Mereka akan membawa bendera dengan kawalan ketat ke tengah lapangan dengan langkah tegap berderap. Lalu entah kenapa mereka memisahkan rombongan di depan sebuah tiang yang tingginya lebih tinggi dari rumahmu.

Tiga paskibra cowok seketika merampas bendera disertai ancaman pada paskibra cewek yang tadi membawa nampan kemana-mana. “Kalo kamu tidak serahkan bendera itu, kamu akan saya gelitiki”. Si cewek karena tangannya di gips untuk memegang nampan, tidak kuasa menolak kecuali diam saja.
Tiga orang tersebut kemudian mengaitkan bendera di sejenis kait. Lalu dengan sok yakin membentangkan bendera sekencangnya. Sering terjadi benderanya kebalik urutan warnanya, karena si paskibra cowok kepedean dengan ilmunya. Ini kerap membuat semua hadirin upacara tertawa riang, karena jarang mendapat hiburan di upacara yang penuh kesaklekan.
Dengan segera si komandan menjerit tidak jelas dengan lantang dan parau. Hal ini diasumsikan oleh tiga paskibra cowok untuk segera melepas bendera ke angkasa.

Seiring bendera melayang tak karuan ke langit lepas, musik yang didominasi suara terompet dan drum bertalu-talu. Semua peserta upacara terdiam menatap ke atas, mengangkat tangan kanan ke atas alis untuk menghalangi cahaya matahari yang menyilaukan. Seluruh peserta upacara berlagak sok menghayati, sementara beberapa diantaranya mengkhayal untuk bisa berkencan dengan salah satu paskibra. Semua melakukannya kecuali sekelompok orang berkostum biru, para pemain musik yang akan terus berdiri sambil membopong drum, tanjidor, simbal, terompet, ukulele, kencrung, sinom, gong, minus gitar dan bass.

Setelah bendera menghilang dari pandangan mata. Para paskibra digiring kembali ke kamp konsentrasi. Diiringi gemuruh sorak dan tepukan yang terpaksa diberikan hadirin akibat todongan senapan para pengawal.
Di kamp konsentrasi para paskibra yang bersalah akan dijatuhi hukuman cambuk di muka umum 4x. Sementara para paskibra yang cakep bersedia dipacari oleh seniornya agar terpilih kembali sebagai anggota paskibra musim depan.

Take it easy bro and sis.
0
3K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan