Bersetting di tahun 2035 dalam "road to one government earth", SUNDANESE SHERLOCK merupakan seri misteri, petualangan, persahabatan, persaudaraan dan sci-fi yang tidak luput dari unsur tanah air.

Bercerita tentang kehidupan Irena Sunyiren Ciamisa. yang penuh misteri. Iren merupakan anak kedua dari konglomerat Ciamisa disusul oleh adik kembarnya Irin dan Kakak lelaki mereka Jamal. Ciamisa merupakan owner Angklung Corporation.

Angklung Corp membangun Cikenang, sebuah desa berkubah-kubah ditengah hutan selatan Jawa Barat untuk hunian mewah, sehat, tanpa polusi dari udara luar yang semakin kotor dan cuaca yang tidak karuan.
Sebuah investasi untuk masa depan.

Namun peristiwa tragis terjadi di desa yang terisolasi ini.
--
Kekacauan iklim yang memuncak pada akhir 2020an mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Revolusi besar besaran dan perpecahan terjadi di Indonesia. Organisasi Pasundan Merdeka menyalahkan pemerintah atas krisis ekonomi di Jawa Barat dan seperti maraknya organisasi perpecahan lain saat itu. OPaM menganggap pemerintah terlalu menganak tirikan daerah selain Jakarta.

Februari 2031, OPaM mengepung Cikenang dan menjadikan semua penghuni kaya di dalamnya sandera, sementara keluarga Ciamisa sempat lari ke rumah persembunyiannya.
Tragisnya rumah persembunyian mereka ketahuan dan dibombardir.

Malam itu Jamal menuntun adik-adiknya ditengah api, menuju brankas uang besar milik ayahnya. sementara api mengelilingi mereka. Jamal membuka kombinasi brankas dan menyuruh kedua adiknya yang sedang menangis untuk menunggu di dalam. Jamal tahu brankas besar ini tahan panas dan kuat, namun juga kedap udara, udara di dalamnya terbatas. Jamal memilih untuk mencoba menelpon melalui telepon darurat di ruang santai untuk menghubungi pemerintah tentang penyerangan ke rumahnya.

Sementara Iren dan Irin dia suruh untuk tetap menunggu di dalam brankas, sampai ada yang menyelamatkan mereka. Sebelum menutup pintu brankas, jamal berkata "Jangan lupa mengenang"

Paginya setelah situasi terkendali, hanya si kembar yang selamat dari kejadiaan naas tersebut

---
Kini 4 tahun telah berlalu, 2035, dari Jakarta Iren kembali ke Cikenang, merasa ada yang janggal dalam penyerbuan tersebut dan terbawa kata kata "Jangan lupa mengenang"