- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
6 alasan tinggalkan blackberry !!!


TS
panicme
6 alasan tinggalkan blackberry !!!
nah, bagi yang pake Blackberry, tau gak fungsi BB sebenarnya, kalo buat gaul2an mending tinggalin aja gk usah ngikutin temen2 ente yang pake BB bisa2 ente Bangkrut
ini menurut survey ane mengenai BB
dan ini alasan kenapa ente boleh ninggalin BB
cekidott

Nah sekian dari ane gan, kalo ente gk mau ninggalin BB kagak masalah, ane cuman mau share aja
kalo gk berduit tebel gk usah BB2an deh, daripada nyesel
SEKIAN DARI ANE WASSALAMUALAIKUM WARROHMATULLAHI WABBAROKATUH, JANGAN LUPA
NYA YA GAN< BELUM DAPET SATU PUN NIH HEHEHE

ini menurut survey ane mengenai BB

Spoiler for spoiler:
Mitos:
Pakailah BB biar bisnis lancar..
Fakta:
Jaman dulu ga ada BB BBan tapi banyak juga pebisnis yang lancar jaya jalannya..
Mitos:
Pakai BBM biar komunikasi lancar...
Fakta:
Sms lahir duluan dibanding bbm dan faktanya kestabilan sms jauh lebih baik dibandingkan dengan pendingnya BBM dimusim hujan...
Mitos:
no BB=KATROK NDESOO...
Fakta:
3 dari 5 teman-teman saya mengaku bahwa BB hanya sekedar dipakai utk bbman.. tidak tahu apa itu app world bahkan wujud app world aja baru tahu setelah saya tunjukkan.
2 dari 5 teman-teman yang pake BB dengan polos bertanya: apa itu email??
hiahahaha... padahal usia bukan lagi anak TK.. bahkan ponakan saya yang kelas 6 SD aja udah disuruh bikin email sama gurunya.
Dan 3 dari 5 yang pake BB mengaku bahwa mereka TERPAKSA beli BB.
Mitos:
Memberi ucapan selamat hari raya lebih mudah dengan fitur broadcast.
Fakta:
3 dari 5 pengguna BB mengatakan bahwa mereka lebih tersanjung jika diberi ucapan bukan melalui broadcast, krn ucapan melalui broadcast terkesan asal-asalan dan tidak tulus..
Mitos:
Dengan BBMan kita dapat berkenalan dengan banyak orang.
Fakta:
BBM mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat..
Ada orang tanya disebelahnya malah asyik senyum2 BBMan dan dia berkata: bentar ya...
5 menit kemudian: ya kenapa? Tadi tanya apa..?? CAPEEE... DEEH.....
Blackberry memang sangat bagus dalam hal menyampaikan informasi. Tetapi bukan berarti Blackberry adalah segalanya.. Tidak perlu minder bagi yang gak punya Blackberry.. juga ga perlu sombong bagi yang pake Blackberry.
Pakailah BB biar bisnis lancar..
Fakta:
Jaman dulu ga ada BB BBan tapi banyak juga pebisnis yang lancar jaya jalannya..
Mitos:
Pakai BBM biar komunikasi lancar...
Fakta:
Sms lahir duluan dibanding bbm dan faktanya kestabilan sms jauh lebih baik dibandingkan dengan pendingnya BBM dimusim hujan...
Mitos:
no BB=KATROK NDESOO...
Fakta:
3 dari 5 teman-teman saya mengaku bahwa BB hanya sekedar dipakai utk bbman.. tidak tahu apa itu app world bahkan wujud app world aja baru tahu setelah saya tunjukkan.
2 dari 5 teman-teman yang pake BB dengan polos bertanya: apa itu email??
hiahahaha... padahal usia bukan lagi anak TK.. bahkan ponakan saya yang kelas 6 SD aja udah disuruh bikin email sama gurunya.
Dan 3 dari 5 yang pake BB mengaku bahwa mereka TERPAKSA beli BB.
Mitos:
Memberi ucapan selamat hari raya lebih mudah dengan fitur broadcast.
Fakta:
3 dari 5 pengguna BB mengatakan bahwa mereka lebih tersanjung jika diberi ucapan bukan melalui broadcast, krn ucapan melalui broadcast terkesan asal-asalan dan tidak tulus..
Mitos:
Dengan BBMan kita dapat berkenalan dengan banyak orang.
Fakta:
BBM mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat..
Ada orang tanya disebelahnya malah asyik senyum2 BBMan dan dia berkata: bentar ya...
5 menit kemudian: ya kenapa? Tadi tanya apa..?? CAPEEE... DEEH.....
Blackberry memang sangat bagus dalam hal menyampaikan informasi. Tetapi bukan berarti Blackberry adalah segalanya.. Tidak perlu minder bagi yang gak punya Blackberry.. juga ga perlu sombong bagi yang pake Blackberry.


dan ini alasan kenapa ente boleh ninggalin BB
cekidott


Spoiler for spoiler:
1) Jaringan sering bermasalah
Dua tahun lebih saya menggunakan BlackBerry sebagai perangkat utama, dua tahun pula saya harus berurusan dengan jaringan BlackBerry yang sering kali bermasalah. Entah siapa yang salah — operator lokal atau jaringan BlackBerry — komunikasi melalui BlackBerry Messenger kerap tersendat.
Akibatnya, pesan yang saya kirim lambat sampainya, mengakses Internet pun susah bukan main. Email? Sering tidak masuk.
Padahal sebagai pengguna BlackBerry, koneksi Internet adalah tumpuan utama komunikasi. Tanpa Internet, apa gunanya saya pakai BB? Hampir tidak ada.
2) Ketergantungan pada BBM
Saking banyaknya BlackBerry digunakan, BlackBerry Messenger (BBM) menjadi alat komunikasi utama, menggantikan telepon. Alasannya mudah saja, BBM jauh lebih mudah dan murah dibanding telepon.
Banyak orang menganggap nomor telepon adalah perihal pribadi, namun tidak PIN BBM. Mereka lebih nyaman membagikan PIN BBM daripada memberikan nomor telepon.
Padahal BBM ternyata bukan tanpa cacat. Seperti saya sebutkan di poin satu, BBM juga sering mengalami masalah. Pengiriman pesan di BBM sering mengalami keterlambatan (pending messages) yang membuat gusar, apalagi jika dalam keadaan darurat.
3) Semua benci Broadcast Message
Pernahkah Anda menerima BM berisikan “Test Contact, pls ignore.”, atau “Teruskan pesan ini jika tidak kamu akan melarat seumur hidup”, atau “Add temen aku yah, Joni, 21, ganteng!”?
Entah teknologi yang terlalu canggih, atau masyarakat Indonesia yang terlalu, ehm, kreatif. Fitur Broadcast Message yang memungkinkan Anda mengirim pesan ke seluruh kontak, sering disalahgunakan.
Bagi beberapa orang, mungkin hal semacam ini lucu, tapi saya tidak. Bayangkan bila 10 orang senantiasa terus-menerus mengirim pesan semacam ini setiap hari. Tidakkah kamu merasa terganggu?
Ada yang bilang, smartphone harus dimiliki oleh smart user (pengguna pintar). Namun sayangnya, untuk membeli smartphone orang tidak perlu ikut ujian terlebih dahulu.
4) Spesifikasi perangkat terbatas
Masalah klasik BlackBerry adalah spesifikasi mesinnya yang terbatas. Untuk informasi, seluruh aplikasi di BlackBerry akan disimpan di dalam memori internal, bukan eksternal alias kartu memori.
Bayangkan sebuah mesin yang harus bekerja keras menjalankan begitu banyak aplikasi, namun hanya diberikan kapasitas otak kecil. Tak heran perangkat BlackBerry sering hang, dan kadang terasa panas.
Solusinya adalah mengutak-atik sistem operasi bawaan BlackBerry — dengan mematikan banyak fungsi dan sistem yang sebenarnya tidak dibutuhkan seperti pilihan bahasa, ringtone, dan software bawaan. Teknik yang lebih dikenal dengan nama “shrink OS” ini tidak mudah dilakukan sendiri. Salah-salah BlackBerry kamu bisa mati total.
5) Minim inovasi
Entah karena inovasi dari RIM yang kurang, atau memang kebutuhan pengguna yang tidak meningkat, BlackBerry jarang sekali melakukan inovasi signifikan pada setiap perangkat barunya.
Berbeda dengan kompetitor, RIM seakan sadar betul bahwa tanpa perlu menambah kamera menjadi 10MP, atau kapasitas memori jadi 2GB, pengguna mereka akan tetap setia.
Konsumen BlackBerry umumnya membeli BlackBerry jenis terbaru hanya karena faktor gaya saja. Jarang yang membeli BlackBerry karena prosesornya lebih canggih, atau kameranya lebih bagus, atau OS-nya baru (malah sangat sedikit di antara mereka yang tahu bedanya OS BlackBerry).
6) Fungsinya bisa didapat di ponsel lain
BlackBerry bukan satu-satunya telepon seluler di dunia ini. Bahkan, BlackBerry bukan satu-satunya ponsel pintar. Hampir seluruh fungsi yang dijalankan BlackBerry dapat dijalankan juga di ponsel pintar lain.
Dua tahun lebih saya menggunakan BlackBerry sebagai perangkat utama, dua tahun pula saya harus berurusan dengan jaringan BlackBerry yang sering kali bermasalah. Entah siapa yang salah — operator lokal atau jaringan BlackBerry — komunikasi melalui BlackBerry Messenger kerap tersendat.
Akibatnya, pesan yang saya kirim lambat sampainya, mengakses Internet pun susah bukan main. Email? Sering tidak masuk.
Padahal sebagai pengguna BlackBerry, koneksi Internet adalah tumpuan utama komunikasi. Tanpa Internet, apa gunanya saya pakai BB? Hampir tidak ada.
2) Ketergantungan pada BBM
Saking banyaknya BlackBerry digunakan, BlackBerry Messenger (BBM) menjadi alat komunikasi utama, menggantikan telepon. Alasannya mudah saja, BBM jauh lebih mudah dan murah dibanding telepon.
Banyak orang menganggap nomor telepon adalah perihal pribadi, namun tidak PIN BBM. Mereka lebih nyaman membagikan PIN BBM daripada memberikan nomor telepon.
Padahal BBM ternyata bukan tanpa cacat. Seperti saya sebutkan di poin satu, BBM juga sering mengalami masalah. Pengiriman pesan di BBM sering mengalami keterlambatan (pending messages) yang membuat gusar, apalagi jika dalam keadaan darurat.
3) Semua benci Broadcast Message
Pernahkah Anda menerima BM berisikan “Test Contact, pls ignore.”, atau “Teruskan pesan ini jika tidak kamu akan melarat seumur hidup”, atau “Add temen aku yah, Joni, 21, ganteng!”?
Entah teknologi yang terlalu canggih, atau masyarakat Indonesia yang terlalu, ehm, kreatif. Fitur Broadcast Message yang memungkinkan Anda mengirim pesan ke seluruh kontak, sering disalahgunakan.
Bagi beberapa orang, mungkin hal semacam ini lucu, tapi saya tidak. Bayangkan bila 10 orang senantiasa terus-menerus mengirim pesan semacam ini setiap hari. Tidakkah kamu merasa terganggu?
Ada yang bilang, smartphone harus dimiliki oleh smart user (pengguna pintar). Namun sayangnya, untuk membeli smartphone orang tidak perlu ikut ujian terlebih dahulu.
4) Spesifikasi perangkat terbatas
Masalah klasik BlackBerry adalah spesifikasi mesinnya yang terbatas. Untuk informasi, seluruh aplikasi di BlackBerry akan disimpan di dalam memori internal, bukan eksternal alias kartu memori.
Bayangkan sebuah mesin yang harus bekerja keras menjalankan begitu banyak aplikasi, namun hanya diberikan kapasitas otak kecil. Tak heran perangkat BlackBerry sering hang, dan kadang terasa panas.
Solusinya adalah mengutak-atik sistem operasi bawaan BlackBerry — dengan mematikan banyak fungsi dan sistem yang sebenarnya tidak dibutuhkan seperti pilihan bahasa, ringtone, dan software bawaan. Teknik yang lebih dikenal dengan nama “shrink OS” ini tidak mudah dilakukan sendiri. Salah-salah BlackBerry kamu bisa mati total.
5) Minim inovasi
Entah karena inovasi dari RIM yang kurang, atau memang kebutuhan pengguna yang tidak meningkat, BlackBerry jarang sekali melakukan inovasi signifikan pada setiap perangkat barunya.
Berbeda dengan kompetitor, RIM seakan sadar betul bahwa tanpa perlu menambah kamera menjadi 10MP, atau kapasitas memori jadi 2GB, pengguna mereka akan tetap setia.
Konsumen BlackBerry umumnya membeli BlackBerry jenis terbaru hanya karena faktor gaya saja. Jarang yang membeli BlackBerry karena prosesornya lebih canggih, atau kameranya lebih bagus, atau OS-nya baru (malah sangat sedikit di antara mereka yang tahu bedanya OS BlackBerry).
6) Fungsinya bisa didapat di ponsel lain
BlackBerry bukan satu-satunya telepon seluler di dunia ini. Bahkan, BlackBerry bukan satu-satunya ponsel pintar. Hampir seluruh fungsi yang dijalankan BlackBerry dapat dijalankan juga di ponsel pintar lain.
Nah sekian dari ane gan, kalo ente gk mau ninggalin BB kagak masalah, ane cuman mau share aja

kalo gk berduit tebel gk usah BB2an deh, daripada nyesel

SEKIAN DARI ANE WASSALAMUALAIKUM WARROHMATULLAHI WABBAROKATUH, JANGAN LUPA

0
2.4K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan