Selamat datang di Thread Saya.
Sebelumnya saya minta didulu

Trit ini nggak saya sudah search ada yang buat tapi tdak sedetail trit ini. Semoga dengan membaca trit ini pembaca jad bertambah pengetahuannya.



自 動販売機（自動 jidou = otomatis; 販売 hanbai = penjualan; 機 ki = mesin) alias mesin penjual otomatis (vending machine), gampang banget dijumpai di Jepang. Sering disebut dengan Jihanki supaya menyingkat sebutan namanya.



Jepang merupakan negara dengan jumlah jihanki perkapita terbanyak di dunia. Yang lebih unik, jenis barang yg dijual jihanki sangatlah bervariasi, mulai dari minuman ringan, rokok, beras, payung, mainan, alat kontrasepsi sampai majalah porno! Masih banyak lagi jenis jihanki yang nggak lazim ditemuin di belahan dunia mana pun. Nggak cuma makanan siap saji kayak ramen, snack panas, spaghetti dan nasi kare. Kopi dan susu hangat pun bisa. Ada juga jihanki yg menyediakan koran, CD musik, film dan batere untuk kamera, tissue, telur (terdapat di dekat beberapa peternakan), peralatan memancing (mulai dario benang pancing sampai umpan), minyak tanah (yang ternyata masih umum digunakan untuk penghangat ruangan), bunga (segar), sampai kumbang badak (hidup) utuk koleksi anak-anak. Bahkan, ada pula penitipan HP untuk dicharge, mencetak kartu nama, sampai membeli asuransi jiwa. Sugoi nee!



Meski Jepang sudah mempunyai jihanki sejak thn 1904 (menjual prangko dan kartu pos), bisnis jihanki baru mulai berkembang pesat tahun 1967 (ketika uang koin 100 yen pertama kali didistribusikan oleh pemerintah). Bahkan kini sudah banyak jihanki yg menerima pmbayaran dg kartu pintar atau melalui mobile payment (seperti o-saifu keitai, taspo, dan lain-lain).

Kenapa bisnis jihanki ini sangat populer di Jepang?
Lahan yg sempit menjadi salah satu alasan utama pastinya. Selain itu, dengan kesibukan rata2 org Jepang, service cepat jihanki sangat memudahkan mereka yg trburu-buru. Nggak Cuma itu, tak sedikit org Jepang yang lebih senang dengan service yg impersonal. Dengan kata lain, adanya jihanki bikin orang bisa belanja tanpa harus bertatap muka langsung dengan orang lain. Penyebab lain adalah setiap orang bisa mndapatkan tambahan penghasilan hanya dengan beli satu unit mesin jihanki dan meletakkannya di depan rumah atau di tempat-tempat strategis lainnya. Sang pemilik nggak perlu nyewa pegawai, krn jihanki akan melakukan segalanya, trmasuk "memberi" uang kembalian! Pengusaha vending machine, selain melihat pasar yg begitu besar, jg bisa merasa aman mengoperasikan mesin-mesinnya. Tingkat kejahatan, terutama vandalisme di Jepang sangat rendah. Sehingga kemungkinan vending machine dirusak atau dipreteli jg sangat kecil.



Menjamurnya bisnis jihanki ini sempat dikritik oleh para pemerhati lingkungan. Menurut mereka, pemborosan energi listrik (jihanki menyala 24 jam sehari) dan sampah plastik/kaleng/botol dsb bakal ngerusak lingkungan. Namun, untuk mengatasi masalah ini, Jepang terus-menerus melakukan inovasi supaya menghasilkan mesin yg lebih hemat energi serta ramah lingkungan. Sistem daur ulang sampahnya pun selalu diperbaiki. Bahkan ada jihanki yang menjual minuman dgn menggunakan gelas kertas & jika kita mengembalikan gelas bekas ke dalam mesin daur ulangnya, kita akan mendapatkan uang pengganti. Tuh, lumayan kan...



Segi negatif lainnya adalah dengan adanya Jihanki yg setiap tahun bertambah dan berganti model, bakalan mempersempit space tata letak kota. Karena di kota, jihanki ini ada dimana-mana. Juga dengan adanya Jihanki, pembeli bisa membeli barang tanpa batasan umur. Sehingga dikhawatirkan anak2 bisa membeli misalnya Rokok, minuman alcohol, atau majalah orang dewasa. Akan tetapi pemerintah Jepang juga sudah mengambil kebijaksanaan dgn menerapkan Kartu Taspo (bg mereka yg berusia 20 tahun keatas). Untuk mendapatkan Taspo, harus mengajukan aplikasi (gratis loh) yang formulirnya bisa didapatkan di berbagai jihanki. Kartu Taspo akan dikirimkan kepada yg bersangkutan 2 minggu setelah aplikasi diterima dan dilakukan verifikasi data (hal ini tentu saja mudah dilakukan, mengingat sistem kependudukan yang terintegrasi di Jepang).
Perusahaan besar yang memproduksi Jidouhanbaiki diantaranya: Fuji, Matsusita, Sanden, dan Kubota.



Untuk Negara Indonesia, Jihanki ini jarang kita jumpai. Pernah sih saya lihat di terminal busway (tapi ternyata tetap saja kudu bayarnya ke petugas... halah.. halah..udah bukan jihanki dong namanya)
Sebenarnya Jihanki yang berjajar di Jepang juga ada yang dibuat oleh tenaga trampil Indonesia loh. Kenapa bgitu? Ini karena perakitan Jihanki Kubota yang di Indonesia dibuat dan dirakit di PT.Metec Semarang, (berlokasi dikawasan Tanjung Emas Export Processing Zone, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang).
Ya, setidaknya ini merupakan kebanggaan bagi kita lah.. meskipun kita tidak memakai Jihanki itu, akan tetapi ada salah satunya yang ternyata buatan negara kita sendiri.. hehe..



Pada akhirnya keberadaan Jihanki merupakan bukti kemakmuran suatu negara dan minimnya kejahatan. Ya iyalah.. sebab kalo situasi negara nggak aman (banyak pencurian, perampokan, penjambretan, dsb) nggak mungkin ada pihak vendor berani-beraninya menaruh jidouhanbaiki di pinggir jalan. Bisa-bisa abis duitnya abis pula barangnya di bobol ama anak tongkrongan... Eh capek deh...
Yah kita doakan mudah-mudahan Indonesia cepat maju sehingga bisa ada Jidouhanbaiki di pinggiran jalan.. Amin. Tapi kapan ya kira-kira???
Bagaimana komentar kaskuser? Yuk Kita Share..




[URL="http://japanlunatic*Forbidden*"]sumber[/URL]

Kalo agan/aganwati suka trit saya, tolong kirimin yaaaa..

Sekian Trit saya.. Arigatoo Gozaimasu kiss