backbrickAvatar border
TS
backbrick
(NICE STORY) APA SALAHNYA MENANGIS..
Bismillah..

Dear Agan n Sista,
Apa salahnya menangis??
Jika memang dengan menangis itu manusia menjadi sadar. Sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya, saat tiada lagi yang sanggup menolongnya dari keterpurukan selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Bukankah kondisi hati manusia tiada pernah stabil?
Yaitu selalu berbolak-balik menuruti keadaan yang dihadapinya. emoticon-Mewek

Ketika seseorang menghadapi kebahagiaan maka hatinya akan gembira, dan saat ia dilanda musibah tidak sedikit orang yang putus asa bahkan berpaling dari kebenaran.

Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina, ia merupakan tanda lemahnya seseorang. Bangsa Yahudi selalu mengecam cengeng ketika anaknya menangis dan dikatakan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya. emoticon-Takut

Para orang tua di Jepang akan memarahi anaknya jika mereka menangis karena dianggap tidak tegar menghadapi hidup. emoticon-Marah
Kata sebagian mereka, "Menangis adalah hal yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup!!".

Memang, menangis apabila dikarenakan kecewa, ingat kampung halaman, atau sebab-sebab lainnya yang dirasakan kurang bermanfaat, merupakan tanda lemahnya kita menjalani hidup ini.

Namun bagi seorang muslim yang mukmin, menangis hendaknya merupakan buah kelembutan hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa yang menimpa dirinya maupun umatnya.

Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam meneteskan air matanya ketika ditinggal mati oleh anaknya, Ibrahim. emoticon-Mewek

Abu Bakar Ash-shiddiq Radliallahu ’anhu. digelari oleh anaknya Aisyah Radliallahu’anha. sebagai Rojulun Bakiy (Orang yang selalu menangis). Beliau senantiasa menangis, dadanya bergolak manakala shalat dibelakang Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam karena mendengar ayat-ayat Allah.

Pernah suatu ketika Abdullah bin Umar Radliallahu ’anhu melewati sebuah rumah yang di dalamnya ada sesorang sedang membaca Al Qur’an, ketika sampai pada ayat:
“Hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam” (QS. Al Muthaffifin: 6).

Pada saat itu juga beliau diam berdiri tegak dan merasakan betapa dirinya seakan-akan sedang menghadap Rabbnya, kemudian beliau menangis sejadi-jadinya sehingga janggutnya basah. emoticon-Mewek

Lihatlah, betapa Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka. Lembutnya hati mengantarkan mereka kepada derajat hamba Allah yang peka.

Dear Agan n Sista,
Yuuk kita lihat firman Allah Subhanahu wa ta’ala didalam Al-Qur'an,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah, apabila disebut (nama) Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah iman mereka (karenanya) dan mereka bertawakal kepada Tuhan-nya. (QS. Al-Anfal:2)

Bukankah diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdoa kepada Rabbnya dalam kesendirian, kemudian dia meneteskan air mata? emoticon-Mewek

Tentunya begitu sulit meneteskan air mata saat berdo'a sendirian jika hati seseorang tidak lembut. Yang biasa dilakukan manusia dalam kesendiriannya justru tenggelam dalam kemaksiatan. Bahkan tidak sedikit manusia yang bermaksiat saat ia sendiri berada didalam kamarnya. emoticon-Takut

Sedangkan seorang mukmin sejati akan menangis dalam kesendirian dikala berdo'a kepada Tuhannya. Ia sadar betapa lemahnya ia dihadapan Rabb-nya, dan ia sadar bahwa betapa berat tugas yang harus diembannya di dunia ini.

Di zaman ketika manusia lalai dalam gemerlap dunia, seorang mukmin akan senantiasa menjaga diri dan hatinya. Menjaga kelembutan dan kepekaan jiwanya. Dia akan selalu risau dan mudah meneteskan air mata demi melihat kehancuran umat manusia.

Kesedihannya begitu mendalam dan perhatiannya terhadap umat menjadikannya orang yang tanggap terhadap permasalahan umat.

Kita tidak akan pernah melihat seorang yang benar-benar mukmin bersenang-senang, dan bersuka ria ketika tetangganya mengalami kesedihan, ditimpa berbagai ujian, cobaan, dan fitnah. emoticon-Malu

Mukmin yang sesungguhnya akan dengan sigap membantu meringankan segala beban saudaranya. Dan ketika seorang mukmin tidak mampu menolong dengan tenaga, ataupun hartanya, maka ia akan berdoa, memohon kepada Allah Azza wa jalla Tuhan semesta alam.
emoticon-2 Jempol

Namun orang yang keras hatinya, akan sulit menangis saat dibacakan ayat-ayat Allah. Bahkan ketika datang teguran dari Allah sekalipun, ia justru akan tertawa atau malah berpaling dari kebenaran. emoticon-Sorry

Astaghfirullah..emoticon-Takut

Dear Agan n Sista,
Mungkin barangkali di antara kita ada yang belum pernah menangis karena Allah Subhanahu wa ta’ala. maka berusahalah menangis disaat membaca Al Qur’an, atau menangislah ketika berdo'a di sepertiga malam terakhir, atau menangislah karena melihat kondisi umat yang terpuruk, atau tangisilah diri kita sendiri karena tidak bisa menangis ketika mendengar ayat-ayat Allah.

Semoga hal demikian dapat melembutkan hati dan menjadi penyejuk serta penyubur iman dalam dada.

Ingatlah hari, dimana ketika manusia banyak menangis dan sedikit tertawa karena dosa-dosa yang diperbuatnya selama di dunia.
“Maka mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan”. (QS At Taubah: 82).

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa ta’ala berikan taufiq kepada kita semua, serta dilembutkan hati kita, sehingga setiap manusia akan datang dan tertarik pada Islam.
emoticon-2 Jempol
Wallahu alam bishshowab
محمد رضااسماعيل

www.qabail.biz

kalau berkenan, jangan lupa di rate dan dilempar cendolnya ya gan.. emoticon-Malu
0
867
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan