Membanggakan emang Dari Belajar 3D Otodidak, Muncul Ambisi Raih Oscar
Karakter-karakter tokoh dalam film-film animasi seperti The Hobbit dan Iron Man sangat populer di Indonesia. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa karakter tenar itu justru dibuat pemuda asal Surabaya, Michael Reynold Tagore.

Reynold memang berprofesi sebagai concept artist film animasi Hollywood. Saat ini dia bekerja di WETA Digital, Wellington, Selandia Baru. Sebuah studio animasi terbesar di dunia saat ini untuk pembuatan film-film animasi Hollywood. Misalnya, The Hobbit An Unexpected Journey dan Iron Man 3.

Kesuksesan Reynold saat ini tentu didahului proses panjang. Apalagi, dia mengaku kemampuannya juga dimiliki banyak orang di Indonesia. Hanya, kegigihan Reynold untuk meraih impian perlu dijadikan contoh oleh para animator muda tanah air. ’’Ini memang butuh perjuangan," ungkapnya.

Sejak kecil, Reynold tinggal di Surabaya. Dia pernah bersekolah TK hingga SMP di Santa Clara. Dari kecil, dia tidak lepas dari aktivitas menggambar. Namun, gambar yang dibuat selalu berkarakter keras dan seram. ’’Saya tidak suka gambar yang indah-indah," katanya.

Kemudian saat duduk di bangku SMA Budi Mulya Jakarta, aktivitas Reynold mulai berubah dengan membuat animasi untuk game. Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk mengambil pendidikan S-1 jurusan desain grafis di Universitas Tarumanegara dan dilanjutkan S-2 di University Technology of Sydney jurusan desain grafis.

Keinginan Reynold mendalami dunia animasi muncul sejak dirinya melihat film Lord of The Ring karya sutradara Peter Jackson. Dari situlah, dia memulai belajar membuat 3D (ilustrasi tiga dimensi) secara otodidak. Sebab saat itu di kampusnya tidak ada mata kuliah tentang itu. ’’Tidak tahu kenapa, saya benar-benar ingin membuat tokoh seperti dalam film itu (Lord of The Ring, Red),” ungkapnya.

Setelah berusaha keras secara otodidak membuat ilustrasi 3D sebagaimana dalam film Lord of The Ring, Reynold mengirimkan karyanya ke beberapa perusahaan di Australia. Sekitar Januari 2007, hasil karyanya diterima Warner Bros (WB), perusahaan pembuat animasi anak. Karya pertamanya adalah Animalia (TV Series 2007) 20 episode. Kemudian pada 2011, dia membuat Happy Feet Two.

Sukses di Benua Kanguru, keinginan Reynold untuk bisa membuat karakter animasi dalam film-film Hollywood semakin kuat. Pria kelahiran 24 Mei 1979 itu mencoba melamar pekerjaan di WETA Digital di Selandia Baru.

Namun, dia harus berkali-kali bekerja keras membuat karya animasi 3D untuk bisa masuk dalam perusahaan tersebut. ’’Sepuluh kali gagal. Tetapi, akhirnya bisa tembus juga," ujarnya.

Karya pertamanya saat itu adalah film The Hobbit An Unexpected Journey pada 2012. Reynold membuat karakter tokoh monster Troll. Untuk membuat karakter animasi, setidaknya dia butuh waktu 8-9 bulan. Setelah itu, dalam film Iron Man 3, dia membuat hampir 15 kostum yang digunakan tokoh Iron Man. ’’Awal Januari lalu tayang di bioskop," katanya.

Tidak hanya itu, Reynold kini ikut memberikan sentuhan untuk karakter dalam film Man of Steel, The Wolverine, The Hobbit The Desolation of Smaug, serta Dawn of The Planet of The Apes. Film tersebut akan dirilis tahun ini. Dia juga sudah berperan membuat tokoh dalam film The Planet of The Apes untuk 2014. ’’Saya yang membuat karakter tokoh tersebut," tegasnya.

Saat ini, Reynold berharap bisa memenangi Oscar. Karena itu, dia terus berusaha menggapai keinginan tersebut. Salah satunya, terus belajar dan belajar membuat karya. ’’Latihan terus, jangan sampai berhenti," ujarnya.

Sementara itu, tentang perfilman animasi di Indonesia, Reynold menyatakan, selama ini animator muda Indonesia jauh lebih baik daripada 10 tahun lalu. Namun sayangnya, masih sedikit animator atau concept artist yang bisa menembus pasar internasional.
’’Kemampuan anak Indonesia sangat bagus. Tetapi harus memiliki kiblat negara yang bagus, jangan hanya pada lokal, agar bisa bersaing dengan animator negara lain,” ungkapnya.

berikut karya bang tagore








kita patut bangga gan dengan bang tagore, bisa keluar ke kancah internasional, kita doakan aja ya animator2 indonesia bisa berkembang kayak luar negeri dan gak kalah hebatnya, amiin