Oke, beberapa bulan lalu muncul sebuah paper di ARXIV.ORG mengenai sebuah alat yang diklaim bekerja dengan konsep fusi dingin. Judulnya:



Judulnya paper ilmiah banget ya? Intinya paper ini bercerita tentang sebuah alat bernama E-Cat. Alat ini menghasilkan panas yang diklaim berasal dari reaksi fusi.


Bahan bakarnya adalah campuran nikel, hidrogen, dan sebuah katalis khusus yang dirahasiakan supaya tidak dicuri. Hmm? sebuah publikasi ilmiah namun bahan utama yang menyebabkan alat ini bekerja dirahasiakan? sound fishy isn't it?
oke, kita coba fokus ke fenomenanya deh. apa betul di alat ini ada reaksi fusi nuklir? Hasil dari keluaran alat tersebut seperti ini:


Untuk menguji apa betul ada reaksi nuklir didalam tersebut, sebenernya gak terlalu sulit.
cara pertama dengan mengamati bahan bakar sebelum alat dijalankan, dan kemudian dibandingkan dengan setelah alat dijalankan. perubahan komposisi ini bisa menjadi bukti kalau reaksi fusi benar-benar telah terjadi. Tapi,ups, sori nih bahan bakarnya rahasia! karena ada katalis khusus yang belum dipatenkan, nanti takut dicuri..
zzz cape deh..
oke, cara kedua: pasang sensor radioaktif dan hitung energi gamma yang terpancar dari alat tersebut. dengan menganalisa sinar gamma yang dihasilkan, kita bisa tau apa betul terjadi reaksi fusi. Karena reaksi fusi tertentu akan memberikan pancaran radiasi tertentu. Tapi, duh sori bro.. kalo mau data bacaan sensornya, minta langsung ke penulisnya ya. di paper ga dicantumin.. WTF...

Oke, cara ketiga: dapatkan data pancaran panas yang dihasilkan alat tersebut. Hitung keluaran energi yang diberikan alat tersebut, kemudian hitung resultan energi output dibanding energi inputnya. Eh ternyata, sepanjang pembuktian, ada kabel listrik yang nyolok terus ke alat tersebut! di klaimnya sih, bacaan amperemeterny 0, artinya dianggep gak ada arus yang ngalir.

Duh.. kalo mau bikin amperemeter 0 tapi sebenernya ada arus listrik mengalir itu gampang!


dengan skema diatas, orang bisa mengira kalo alat menghasilkan kalor padahal bacaan amperemeter NOL.

Bacaan keluaran pun, juga tinggal klaim aja tanpa ada pengukuran yang jelas!


Tanpa menyajikan data, tanpa ada analisa yang jelas, si penulis dengan enaknya mengeluarkan angka2 sebagai kesimpulan.

oke.. dah cukup lah bahas paper kek gini.. pesan moral buat temen-temen kaskuser disini, paper yang terlihat ilmiah belum tentu isinya ilmiah.

Mungkin buat rekan-rekan yang tidak punya background fisika sulit untuk mengenali paper tipu2 kyk gini.. tapi rekan-rekan bisa berpegang pada beberapa prinsip dasar untuk melakukan semacam uji seleksi. Ini beberapa parameternya:



Paper ini misalnya, masuk beberapa kategori diatas:
No Peer Review: terlalu banyak data yang diumpetin.
Sees Criticism as Conspiracy: informasi diumpetin karena "takut hak cipta akan dicuri". Ah.. paling standar ini.
Non-Repeatable Results: gak ada peneliti yang lain yang bisa mengulang eksperimennya gara-gara informasi yang diberikan gak lengkap sama sekali.
"Ball Park" Measurement: Error sama sekali gak dianalisa. cukup dikira2 aja sumber error dan besarnya. hadeeh..

Jadi kalo kaskuser melihat suatu klaim yang luar biasa, tolong uji dulu dengan tabel sederhana diatas walau sumbernya berasal dari tempat yang kredibel. Ini berlaku untuk semua cabang sains, gak cuma fisika aja. Bersikaplah terbuka..

Ilmu pengetahuan itu seperti intan, walau sudah di gosok, di ketok, di gores, malah semakin berkilau. Jadi jangan ragu untuk menguji ilmu pengetahuan yang disampaikan ya.

btw, ada yang bisa post paper lain yang "pura2" ilmiah padahal isinya tidak ilmiah? kita bahas yuk dengan tabel diatas