Berikut beberapa keuntungan memiliki pacar :
1. Memberikan motivasi kepada kita;
2. Memiliki teman curhat, teman bermain, dan teman berbagi;
3. Merasa "bangga" karena dengan punya pacar kita merasa "laku" .
4. *Silahkan isi sendiri bagi yang memiliki "otak pasir"*;
5. Dll.

Sedangkan berikut beberapa kerugian memiliki pacar :
1. Berdosa;
2. Menyita waktu;
3. Membuat pikiran kita menjadi "bercabang";
4. Pemborosan;
5. Waktu kita terganggu (terlebih lagi jika pacarnya posesif);
6. Putus = Galau (untuk beberapa orang);
7. Dll.

Pacar adalah orang yang membuat kita merasa jatuh cinta. Kenapa ane bilang "merasa"? Karena rasa cinta yang kita alami itu bersifat sementara. Kita semua boleh bilang "Aku sayang banget sama kamu, aku cinta banget sama kamu". Tapi ane yakin kalimat-kalimat manis itu diucapkan dalam 2 kondisi ini :
1. PDKT;
2. Hubungan kalian lagi romantis (lagi baikan).

Berikut beberapa keuntungan memiliki keluarga :
1. Memberikan motivasi kepada kita;
2. Memiliki teman curhat, teman bermain, dan teman berbagi;
3. Dan masih banyak keuntungan yang lebih bisa kita semua rasakan, tapi tidak bisa kita tuliskan.

Sedangkan berikut beberapa kerugian memiliki keluarga :
1. *Silahkan isi sendiri bagi kalian yang merasa RUGI memiliki keluarga*

Keluarga adalah kumpulan dari beberapa orang yang kita sayangi dan tentunya sayang kepada kita. Tidak ada rasa sayang yang lebih indah selain sayang kepada keluarga, terutama kedua orang tua kita. Mereka rela mengorbankan apa saja untuk kita, entah itu harta, tenaga, bahkan batin mereka pun mereka korbankan demi kesenangan dan masa depan kita. Lantas pernahkan terbesit dalam pikiran kita untuk melakukan hal yang sama kepada keluarga kita? Oke, kita simpan dulu pertanyaan itu.

1. Ketika kita sakit, memang seorang pacar pasti akan menengok dan perhatian kepada kita. Entah itu melalui sms, telepon, atau secara langsung. Tapi bandingkan dengan keluarga kita yang RELA menunggu kita, memandikan kita, membelikan obat untuk kita, selalu melihat kita setiap waktu. Coba ingat-ingat, ketika kita sedang sakit dan terpaksa *maaf* muntah dipangkuan ibu kita, apa beliau pernah protes? pernah marah? bahkan beliau malah menyuruh kita agar terus mengeluarkannya semata-mata agar kita merasa lega. Coba bayangkan jika kita terpaksa melakukan hal itu didekat pacar kita, 75-80% pacar kita akan marah dan jijik.

2. Ketika kita kesepian, memang seorang pacar pasti akan menemani kita, entah itu smsan, telponan, atau sekedar bertemu untuk berbagi cerita. Tapi bandingkan dengan keluarga kita yang (umumnya) selalu ada untuk kita, bersedia untuk menampung cerita kita, memberikan solusi untuk kita, dan mengerti dengan masalah kita

3. Ketika kita merasa bosan dan ingin pergi bermain sendiri, memang pacar kita mengizinkan dan dia akan terus menghubungi kita semata-mata karena dia takut kita macam-macam. Tapi bandingkan denga keluarga kita yang selalu menghubungi kita karena memang benar-benar takut akan terjadi sesuatu hal buruk kepada kita.

4. Dan ketika kita sedang marah / bertengkar besar dengan pacar kita, sifat egois dari kedua pihak mulai muncul. Keduanya merasa gengsi untuk meminta maaf duluan, tidak akan baikan sebelum ada salah satu pihak yang berkata " yauda maafin aku ya sayang, aku gak bakal gitu lagi kok". Bertengkar bisa sampai berhari-hari, bahkan berujung kepada berakhirnya suatu hubungan (putus). Tapi bandingkan dengan keluarga kita, meskipun kita bertengkar hebat dengan (contohnya) kakak/adik kita, sampai-sampai kita benar-benar kesal dan tidak ingin bertatap muka, teteapi entah kenapa dalam beberapa jam kedepan kita pasti sudah berkomunikasi lagi dengan mereka dengan sendirinya, tanpa ada kata "maafin aku ya". Itu karena ikatan keluarga, yang telah memaafkan kesalahan masing-masing tanpa perlu diminta.