- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Belajar dari Kisah 3 Kaleng Coca-Cola
TS
muzi
Belajar dari Kisah 3 Kaleng Coca-Cola
Spoiler for bismillah:
Ana ga niat untuk promosi gan, cuma mau berbagi kisah tentang 3 kaleng coca-cola. ..
Spoiler for Ini Kisahnya Gan ::
Spoiler for Coca-Cola:
Ada 3 kaleng coca-cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca-cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal.
Spoiler for Lokal:
Kaleng coca-cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca-cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar.
Spoiler for Bigmarket:
Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah.
Spoiler for hotel 5 star:
Kaleng coca-cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan.
Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas Kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca-cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.
Sekarang, pertanyaannya adalah :
Mengapa ketiga kaleng coca-cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama.
Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda.Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan hal terbaik dari diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila Anda berada dilingkungan yang meng-kerdil- kan diri Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.!!....
Lingkungan anda, adalah ANDA.(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA..!!
Ana cuma berniat saling berbagi, klo agan berkenan segelas cendol dari agan ana ga akan nolak.
Terimakasih buat :
Belajar dari Kisah 3 Kaleng Coca Cola
9 Cara Membuat Otak Kamu Berpikir Lebih Cepat Otak
Kontroversi Kartini Sebagai Pahlawan Wanita Hasil Rekayasa Belanda
KOMENTAR YANG BERMUTU DARI AGAN
Spoiler for KOMENTAR:
Quote:
Original Posted By faathirxyz►Apakah ini juga termasuk ? Ingin pintar kita harus bergabung dengan orang yang pintar
Sedangkan Ingin sukes kita harus bergabung dengan orang yang sukses ?
Tapi TS, Bagaimana dengan nasib orang-orang yang "kurang pintar" dan "kurang sukses" ? Dan TS dalam Posisi orang yang pintar. Haruskah TS Meninggalkan mereka atau merelakan mereka untuk bergabung ?
Tapi, Apakah TS tidak takut jika menjadi orang "kurang pintar" juga nantinya ?
Sedangkan Ingin sukes kita harus bergabung dengan orang yang sukses ?
Tapi TS, Bagaimana dengan nasib orang-orang yang "kurang pintar" dan "kurang sukses" ? Dan TS dalam Posisi orang yang pintar. Haruskah TS Meninggalkan mereka atau merelakan mereka untuk bergabung ?
Tapi, Apakah TS tidak takut jika menjadi orang "kurang pintar" juga nantinya ?
Quote:
Original Posted By Must_Seagate►Saya ndak setuju gan dengan perumpamaan 3 kaleng ini.
Lingkungan kita bukanlah nilai bagi kualitas dan harga kita, harga dan kualitas diri kita bukan karena lingkungan tapi karena diri kita senidri, angan menjudge semua orang yang hiudp di lingkungan kumuh kualitas dan harganya buruk semua, jangan juga menjudge orang yang tinggal di aprtemen mewah sebagai orang yang berhualitas dan berharga semua .......
Coba TS renungkan lagi perumpamaan ini dan buyat yang lebih pas
Sebongkah emas yang berada dalam lumpur/kubangan yang bau tetap mempunyai nilai yang tinggi ketimbang segulung tisue yang wangi yang berada di toilet sebuah hotel berbintang lima
Lingkungan kita bukanlah nilai bagi kualitas dan harga kita, harga dan kualitas diri kita bukan karena lingkungan tapi karena diri kita senidri, angan menjudge semua orang yang hiudp di lingkungan kumuh kualitas dan harganya buruk semua, jangan juga menjudge orang yang tinggal di aprtemen mewah sebagai orang yang berhualitas dan berharga semua .......
Coba TS renungkan lagi perumpamaan ini dan buyat yang lebih pas
Sebongkah emas yang berada dalam lumpur/kubangan yang bau tetap mempunyai nilai yang tinggi ketimbang segulung tisue yang wangi yang berada di toilet sebuah hotel berbintang lima
Thanks tambahannya gan, ane setuju sama agan..
Maksud dari kisah ane ini gan kita lihat dari sisi positifnya, ane sama sekali ga berniat menjudge orang ditempat yang kumuh atau lainnya,
Sebagai contoh, Kalau seorang remaja yang baik atau "tauladanlah dikeluarganya", diluar rumah dia mulai bergaul dengan lingkungan yang penuh dengan Narkotika atau free sexlah, Ane yakin lambat laun siremaja ini juga akan terpengaruh dengan itu..."
#inilah yg ane maksud lingkungan adalah dasar dari pembentukan watak atau jati diri manusia...
Beginilah maksud ane gan, semoga kita bisa mengambil hikmahnya..
Spoiler for COMMENT PRO DAN KONTRA:
Quote:
Original Posted By Gondola.Terbang►ok itu berdasarkan aspek lingkungan
dalam islam , menjual barang tuh ga boleh terlalu mahal dari biaya produksi
menurut ane, be your self, mau dmn pun anda harus tetap bersikap seperti anda sendiri
mau di tempat kumuh mau ditempat mewah, tetep anda mencirikan kepribadian
terlalu rendah sekali diri anda kalau dinilai cuma dari value aja
dalam islam , menjual barang tuh ga boleh terlalu mahal dari biaya produksi
menurut ane, be your self, mau dmn pun anda harus tetap bersikap seperti anda sendiri
mau di tempat kumuh mau ditempat mewah, tetep anda mencirikan kepribadian
terlalu rendah sekali diri anda kalau dinilai cuma dari value aja
Quote:
Original Posted By xenderzone►
betul kata agan, tetapi Islam sendiri menyuruh ummatnya memilih lingkungan yang baik Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam katakan bahwa agama seseorang itu tergantung lingkungan pergaulannya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَن النبِى -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الرجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ ».
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang itu akan mengikuti agama teman dekatnya (baca:lingkungan pergaulannya). Oleh karena itu hendaknya kalian perhatikan siapakah yang kalian jadikan sebagai teman dekatnya” (HR Abu Daud no 4833, dinilai hasan oleh al Albani).
Karenanya tidaklah salah jika orang Arab memiliki pepatah
الصاحب ساحب
“Sahabat (baca:lingkungan pergaulan) itu menyeret”. Artinya lingkungan yang baik akan menyeret orang untuk menjadi baik. Sebaliknya lingkungan yang buruk akan menyeret orang untuk menjadi buruk.
Oleh karena itu, disebutkan dalam hadits yang lemah sanadnya namun insya Alloh benar kandungan isinya, agar kita mendahulukan langkah mencari lingkungan yang kondusif sebelum yang lainnya.
عَنْ سَعِيدِ بن رَافِعِ بن خَدِيجٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ : الْتَمِسُوا الْجَارَ قَبْلَ الدارِ ، وَالرفِيقَ قَبْلَ الطرِيقِ .
Dari Said bin Rofi’ bin Khodij dari ayahnya dari kakeknya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Pilihlah tetangga sebelum menentukan untuk berdomisili di suatu tempat dan pilihlah teman perjalanan sebelum menentukan arah perjalanan” (HR Thabrani dalam al Mu’jam al Kabir no 4257, dalam al Majmauz Zawaid no 13534, al Haitsami mengatakan, “Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani namun dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Aban bin al Muhabbar dan dia adalah seorang yang riwayatnya ditinggalkan (matruk)”).
betul kata agan, tetapi Islam sendiri menyuruh ummatnya memilih lingkungan yang baik Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam katakan bahwa agama seseorang itu tergantung lingkungan pergaulannya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَن النبِى -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الرجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ ».
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang itu akan mengikuti agama teman dekatnya (baca:lingkungan pergaulannya). Oleh karena itu hendaknya kalian perhatikan siapakah yang kalian jadikan sebagai teman dekatnya” (HR Abu Daud no 4833, dinilai hasan oleh al Albani).
Karenanya tidaklah salah jika orang Arab memiliki pepatah
الصاحب ساحب
“Sahabat (baca:lingkungan pergaulan) itu menyeret”. Artinya lingkungan yang baik akan menyeret orang untuk menjadi baik. Sebaliknya lingkungan yang buruk akan menyeret orang untuk menjadi buruk.
Oleh karena itu, disebutkan dalam hadits yang lemah sanadnya namun insya Alloh benar kandungan isinya, agar kita mendahulukan langkah mencari lingkungan yang kondusif sebelum yang lainnya.
عَنْ سَعِيدِ بن رَافِعِ بن خَدِيجٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ : الْتَمِسُوا الْجَارَ قَبْلَ الدارِ ، وَالرفِيقَ قَبْلَ الطرِيقِ .
Dari Said bin Rofi’ bin Khodij dari ayahnya dari kakeknya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Pilihlah tetangga sebelum menentukan untuk berdomisili di suatu tempat dan pilihlah teman perjalanan sebelum menentukan arah perjalanan” (HR Thabrani dalam al Mu’jam al Kabir no 4257, dalam al Majmauz Zawaid no 13534, al Haitsami mengatakan, “Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani namun dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Aban bin al Muhabbar dan dia adalah seorang yang riwayatnya ditinggalkan (matruk)”).
Diubah oleh muzi 22-10-2013 07:51
0
47.3K
Kutip
802
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan