Jakarta, KompasOtomotif - Kecelakaan lalu lintas jalan selama musim mudik Lebaran masih tinggi dengan jumlah korban jiwa cukup memprihatinkan. Pada 2012, data pemerintah merangkum korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas jalan rata-rata 50-an jiwa per hari, sedangkan yang menderita luka-luka mencapai 400 orang per hari.

Jumlah tertinggi dari kecelakaan masih dipegang sepeda motor yang mencapai 70 persen dan angka itu lebih tinggi 8 persen dari tahun lalu. Tahun ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi tiga juta sepeda motor akan memenuhi jalur mudik. Sedangkan jumlah mobil pribadi diperkirakan mencapai 1,75 juta unit.

Kecelakaan disebabkan kondisi fisik yang berujung pada terganggunya konsentrasi. Inilah yang melatari Road Safety Association (RSA) melakukan aksi damai bertajuk "Mudik = Pulang Kampung, Bukan Masuk Rumah Sakit" mengajak pengguna jalan (baik mobil maupun sepeda motor) untuk berkendara lebih aman dan selamat. Aksi sosial dilakukan di Perempatan Pangkalan Jati, Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur, rute yang biasa dilalui pemudik sepeda motor keluar dari Jakarta.

Menurut RSA, ada lima syarat mutlak dimiliki para pemudik, terutama sebagai pengemudi (pengendara) yakni:
1. Tetap konsentrasi saat berkendara
2. Mewaspadai rasa kantuk yang berakibat kecelakaan
3. Tidak membawa barang bawaan atau penumpang berlebihan
4. Memastikan istirahat secara periodik
5. Mudik memerlukan persiapan fisik yang sangat matang, terutama kondisi fisik dan mental

Tahun lalu, rata-rata 50 pemudik meninggal setiap hari," beber Ketua Umum RSA Edo Rusyanto, dalam keterangan resminya, kemarin (3/8/2013).

RSA adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang didirikan di Jakarta, pada 2009. LSM ini bergerak di bidang pemberdayaan publik agar lebih aman, nyaman, dan selamat saat berlalu lintas jalan. Pada 2013, RSA bersama puluhan LSM sejenis membentuk aliansi LSM global dari 80 negara di Turki. Relawan RSA tersebar di berbagai kota di Indonesia