Zulkifli Hasan Bantah Kemenhut Telantarkan Satwa Di KBS

Rabu, 03 Juli 2013

Metrotvnews.com, Bandarlampung: Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan membantah Kementerian Kehutanan menelantarkan satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Menurutnya, pengelolaan KBS jauh lebih baik

"Pengelolaan satwa di KBS sekarang sudah lebih baik daripada pengelola KBS yang lama. Sejak diambil alih Toni Sumampau (Direktur Taman Safari Indonesia) tanpa dibayar, jadi lebih baik," kata Zulkifli saat membuka Pembinaan Penyuluh Kehutanan Provinsi Lampung dan Penyuluh Kehutanan Lingkup UPT Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) 2013, Selasa (2/7), di Bandarlampung, Lampung.

Menurut Zulkifli, perbaikan yang dilakukan Toni di antaranya tampak dari satwa-satwa yang mulai gemuk dan penyediaan pakan tanpa formalin.

Zulkifli melanjutkan, baru-baru ini dia menerima petisi satwa di KBS ditelantarkan. Dalam petisi ini juga ada harimau sumatra yangd disiram dan difoto.

"Foto itu disebarkan melalui petisi ini," imbuhnya.

Sebelumnya, sebagai otoritas yang punya wewenang menangani keanekaragaman hayati, Kementerian Kehutanan mencabut izin pengelola KBS lama dan membentuk Tim Pengelola Sementara (TPS) dengan Ketua TPS-nya adalah Toni Sumampau pada Februari 2010.

Tim bertugas untuk menyelamatkan satwa yang ada, meningkatan sarana dan prasarana yang ada dan fasilitasi pengelolaan KBS secara profesional.

Tugas TPS diperpanjang lewat Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.281/Menhut-IV/2011 tertanggal 18 Agustus 2011.

Namun, langkah Kementerian Kehutanan untuk membenahi KBS ini menemui hambatan.

Pasalnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini punya rencana lain terhadap masa depan lahan KBS dan tidak berminat meneruskan kelangsungan kebun binatang yang pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara itu.

Dalam suratnya kepada Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kemenhut Darori pada tahun lalu, Tri menegaskan tidak memberi dukungan dan partisipasi pengelolaan KBS.

Hal itu, karena Pemkot Surabaya bermaksud mengelola tanah yang kini dipergunakan sebagai KBS. Lahan KBS memang atas nama Pemerintah Kota Surabaya berdasarkan sertifikat hak pakai No.2 dan No.3 Kelurahan Darmo. Lokasinya yang strategis seluas 15 hektare memang menggiurkan, terutama bagi investor properti.(Bunga Pertiwi Adek Putri)

Editor: Basuki Eka Purnama

Sumber

KAMIS, 18 JULI 2013

Menhut: Ada yang Ingin Bangun Mal dan Hotel di KBS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengungkapkan ada yang berkeinginan agar Kebun Binatang Surabaya dihancurkan dan dijadikan hotel dan pusat perbelanjaan.

"Tetapi Kementerian Kehutanan tidak setuju, kami ingin kebun binatang ini dipertahankan, karena nilai sejarahnya yang besar. Bayangkan saja, kebun binatang ini sudah 90 tahun," kata Zulkifli.

Zulkifli mengatakan ada banyak kepentingan dalam perebutan manajemen Kebun Binatang Surabaya. Karena itulah, sebelumnya sempat muncul gambar kondisis seekor harimau Sumatera bernama Melani yang mengenaskan.

Gara-gara gambar itu, Zulkifli mengaku dimarahi 100 ribu orang. Foto Melani dengan kondisi yang mengkhawatirkan sempat beredar di situs-situs jejaring sosial. "Gara-gara Melani saya dimaki-maki lebih dari 100.000 orang. Setiap hari lebih dari 2.000 orang yang memarahi saya. Sekarang rakyat bisa langsung mengungkapkan apa saja, termasuk kemarahannya," kata Zulkifli ketika ditemui di Kementerian Kehutanan, Kamis, 18 Juli 2013.

Melani, Harimau Sumatera di Kebun Binatang Surabaya pada April lalu hanya berbobot 60-70 kilogram dan sakit-sakitan diduga karena terlalu banyak memakan daging berformalin. Padahal, untuk harimau berusia 15 tahun seperti Melani seharusnya bobot hewan tersebut mencapai 90-100 kilogram.

Namun Zulkifli mengatakan kondisi Melani sekarang sudah membaik. "Pengurus kebun binatang yang sekarang sudah lebih bagus. Foto kemarin itu hanya usaha untuk menjelekkan pengurus yang sekarang saja, karena pengurus yang lama mau masuk lagi," kata Zulkifli.

Sumber

Menhut Nilai Kebun Binatang Surabaya Semakin Membaik

Selasa, 23 Juli 2013
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menanggapi kondisi harimau di Kebun Binatang Surabaya (KBS) bernama Melani, yang sakit akibat mengonsumsi makananan berformalin.
Zulkifli mengatakan, keadaan Melani akibat buruknya pengelolaan KBS di masa lalu.
"KBS kan berdiri 90 tahun lalu. Dia (Melani) kurus kering sejak sebelum 2009," ujar Zulkifli di Gedung Kementrian Kehutanan, Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Zulkifli mengungkapkan, pernah terjadi konflik pengelola KBS sebelumnya. Konflik itulah yang kemudian menyebabkan ketidakteraturan di KBS. Karena itulah, pada 2010, Zulkifli membekukan para pengelola KBS.
"Mungkin sekarang tidak seperti yang kita harapkan, tapi dulu lebih jelek," katanya.
Zulkifli mengungkapkan, ada beberapa orang yang berharap KBS dibubarkan, untuk kemudian dijadikan mal. Namun, ia menolak usulan ini.
Ia juga menilai Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya yang dipimpin Toni Sumampouw, patut dihargai.
"KBS panjang sejarahnya. Sudah sejak zaman Belanda. Kan kasihan teman-teman saya (Toni Sumampouw), enggak dibayar. Kerjaannya banyak ini," tutur Zulkifli.

Sumber