vaslajarvilehtoAvatar border
TS
vaslajarvilehto
[Fanfic] Symphony of Relentless
When the world gets devoured, you can't do anything but death

will creep at you. Nobody, Nowhere.







Judul: Symphony of Relentless

Genre: Action, Horror, Fantasy, Sci-Fi





Character Introduction:



Takeo Takenaga(Main Character)



Age: 22

Occupation: Student of Wakamura College

Bio: Takeo adalah seorang murid yang ikut terlibat untuk memerangi Ras Alien bernama Hexen. Dia terlalu tertutup kepada orang lain semenjak orangtuanya meninggal secara misterius. Dia hanya memiliki satu teman baik, Hibiki Gorou. Takeo mulai dijauhi banyak orang karena ayahnya melakukan korupsi. Takeo tidak memiliki kemampuan spesial sampai ia dilatih oleh Organisasi Rahasia Militer bernama Relentless.



Hibiki Gorou



Age: 22

Occupation: Student of Wakamura College

Bio: Sama seperti Takeo, Hibiki ikut memerangi Hexen untuk membiayai adiknya yang terkena Tumor. Hibiki adalah seorang yang baik hati, bersemangat, dan suka memecahkan masalah dengan singkat. Akan tetapi, banyak yang tidak mengetahui kalau Hibiki adalah seorang pencuri untuk membiayai kuliahnya dan pengobatan adiknya. Kemampuan parkour-nya yang luar biasa membuatnya direkrut oleh Relentless untuk membantu mereka dalam menangani Hexen.



Akemi Mochizuki



Age:20

Occupation: Student of Wakamura College, Bread Baker of Musashi-Pan

Bio: Sebagai tukang roti, Akemi juga bertugas untuk menyiapkan makanan di Wakamura College Canteen. Akemi merupakan mahasiswa terpintar di Wakamura College. Sifatnya yang lemah lembut, sabar membuat dirinya menjadi incaran para lelaki. Namun ia tidak bisa menunjukkan perasaannya pada Takeo.



Sanada Haruki



Age: 23

Occupation: Matsushiba Gunsmith

Bio: Sanada merupakan pegawai yang bekerja sebagai perancang senjata di Matsushiba Armament Factory. Sebelumnya Sanada telah dikeluarkan dari Wakamura College karena membawa Handgun-nya di dalam kelas. Dia sendiri terobsesi pada senjata karena almarhum ayahnya bekerja di pabrik senjata yang berbeda. Selain itu, Sanada direkrut oleh Relentless untuk merancang senjata untuk infantri mereka.



Yoshinori Gohda



Age: 68

Occupation: Leader of Relentless Secret Force

Bio: Yoshinori adalah pemimpin dari Organisasi Rahasia Relentless yang bermarkas di daerah bawah tanah pantai Okinawa. Sebelumnya Yoshinori pernah menjabat sebagai Jenderal Pasukan Khusus Jepang(Japanese Self-Defence Force), namun dituduh telah melakukan pembunuhan yang tidak dilakukannya oleh bawahannya. Menyadari kalau Jepang berada dibawah ancaman dari Makhluk asing, Yoshinori segera meminta pemerintah membangun organisasi khusus. Namun permintaan tersebut ditolak oleh pemerintah. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat organisasi sendiri dengan bantuan orang lain yang ikut dengannya.



Sgt. Joseph Soderman



Age: 34

Occupation: Sergeant of Relentless

Bio: Joseph Soderman dulunya bekerja di USMC, namun ia dikeluarkan dari kesatuan karena selalu berbicara mengenai kemunculan Alien(Hexen) yang akan menghancurkan bumi. Mengetahui kalau terdapat organisasi yang dibangun untuk tujuan itu, Joseph akhirnya berangkat ke Jepang, untuk segera mendaftar dirinya di Relentless. Joseph memiliki watak yang keras, namun tidak tegas. Ia terobsesi dengan sesuatu yang menyangkut Extraterresterial Life.





Faction Introduction:



Relentless Extraterrestrial Counter Force



Jumlah Anggota: 3000 Anggota

Markas: Underneath of Okinawa Beach

Bio: Organiasasi ini dibentuk oleh Yoshinori untuk menghentikan serangan yang akan dilancarkan oleh Mahkluk asung bernama Hexen. Organisasi tersebut tidak terdaftar sebagai Organiasasi Militer resmi Jepang, sehingga militer Jepang menganggap organisasi tersebut sebagai organisasi terlarang. Awalnya anggota yang dimiliki Relentless sendiri hanya berkisar 15 orang, namun sejak serangan pertama Hexen di Gunung Fujiyama, banyak relawan yang ingin bergabung untuk mengusir Hexen dari dataran Jepang. Walau demikian, pemerintah Jepang sendiri tetap mengganggap kalau Relentless adalah Organiasasi tidak resmi dan harus segera dibubarkan.



Hexen



Jumlah Anggota: Belum diketahui; diperkirakan mencapai puluhan ribu.

Markas: Belum diketahui

Bio: Hexen merupakan Alien yang tidak diketahui asalnya ini mulai menyerang Gunung Fuji untuk pertama kalinya didunia. Hexen memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia lainnya, yaitu Mind Decay dimana Hexen dapat mengontrol kemampuan manusia dengan kekuatan gelombang untuk saling membunuh sesama, atau bekerja untuk mereka. Celakanya, manusia yang telah terkena gelombang dari Hexen tidak akan dapat tertolong kembali karena gelombang tersebut benar-benar menghapus memori mereka dan mengubahnya menjadi sesosok mutan pembunuh.





Many Thanks to:



1. ALLAH SWT, my best Saviour

2. Nabi Muhammad SAW

3. Mah Best Friend, N43S.

4. Many Forumers who Inspire me and read my Fanfic.

________________________________________________________________________________________________________





We will eliminate them from earth's face, to regain our

existence.





[ Act. I: The first day, the first life]

Jam 08.10 AM

Wakamura College



Ini adalah hari pertama Takeo untuk melanjutkan pendidikannya di Wakamura College. Namun Takeo merasa kalau dia masih tidak bisa berinteraksi dengan teman-teman barunya. Takeo takut jika aib tentang orangtuanya diketahui oleh habitat kampus, dia akan dikucilkan oleh mereka. Takeo masuk ke kelas yang telah dituju, dia memilih kejuruan Komputer. Meskipun dia tidak tertarik dengan komputer, namun untuk melanjutkan kembali usaha ayahnya, Takeo akhirnya menerimanya. Dan Kelas pun telah dimulai. Walaupun murid dikelas menganggap pelajaran yang dibawakan dosennya bertele-tele, Takeo tetap memperhatikan apa yang diajarkan oleh dosen bahkan sampai pada hal-hal yang tidak menyangkut materi Komputer.



Keadaan di kelas mulai ramai, hingga dosennya mulai naik pitam.



Dosen Habara: (Sambil menggebrak Meja)INI ADALAH HARI PERTAMA KALIAN TAPI KALIAN BERKELAKUAN SEPERTI ANAK TK SAJA! BISAKAH KALIAN TIDAK BERISIK UNTUK SEHARI SAJA?!!

Murid: (Terdiam sesaat)

Dosen Habara: Aku harap kalian tidak mengulangi hal yang sama kayak tadi. Nah sekarang, kita akan masuk materi selanjutnya....



Keadaan kelas mulai sangat teratur, berkat usaha Dosen Habara. Dosen Habara sangat tegas, namun juga galak. Maka jangan heran kenapa para senior-senior saat ospek menghimbau para juniornya untuk tidak berurusan dengan Dosen Habara. Saat istirahat, Takeo mulai menyantap bekal yang ia buat sendiri. Akan tetapi, Takeo mulai dikejutkan oleh anak-anak berandalan dari kelas kejuruan hukum.



Anak 1: Hei, kau yang bernama Takeo Takenaga itu kan?

Takeo: Ya, itu memang benar. Ada apa?

Anak 2: Jadi ini rupanya anak dari Senjuro Takenaga yang korupsi itu ya? Kupikir dia ngambil jurusan Ekonomi.

Takeo: Mending kalian GTFO dari pandanganku. Atau....



BUAK!



Takeo dihajar oleh mereka. Tidak hanya itu, mereka mengambil semua uang Takeo di dompetnya.



Anak 1: Ayo semuanya, aku traktir kalian di bar! Kita rayakan atas kemenangan kita!

Semuanya: URA!!!



Takeo mengerang kesakitan, dia berusaha untuk bangkit dari kesakitannya dan berniat untuk menghajar mereka namun mereka sudah tidak terlihat lagi.



Takeo: Beh, dasar berandalan terkutuk. Aku tidak yakin mereka jadinya seperti apa kalau sudah besar nanti. *Batuk*



Tiba-tiba datang pemuda yang membawanya ke UKS. Takeo akhirnya dirawat di UKS.



Hibiki: Kau sudah sadar ya?

Takeo: Aku.... tidak apa-apa kok. Kenapa aku ada disini?

Hibiki: Tadi aku membawamu sampai ke sini. Saya nggak mungkin ninggalin kamu disini sendirian.

Takeo: Terima kasih, BTW siapa namamu?

Hibiki: Aku Hibiki Gorou, dari kejuruan Olahraga.

Takeo: Dan aku Takeo Takenaga, dari Kejuruan Komput... UH!!!

Hibiki: Oh, jadi kamu anaknya Senjuro Takenaga ya?

Takeo: Ya...... aku adalah anak pertama dari Senjuro Takenaga.

Hibiki: Wah, tidak kusangka kalau saya akan bertemu dengan anak dari idola saya!

Takeo: Idola?

Hibiki: Ya, ayahmu adalah idolaku. Dia adalah enterpreneur yang telah membantu perekonomian sepak bola di desa saya. Ngghh... boleh tidak aku jadi temanmu?

Takeo: Ya, tentu. Kenapa tidak?

Hibiki: YAY!!! Saya punya teman baru! Saya punya....

Takeo: (Membekap mulut hibiki) Bisa tidak kamu diam?

Hibiki: Iya deh, iya. Tapi hebat banget kamu bisa membekap mulutku dalam kondisimu yang masih belum pulih...



Menyadari hal itu, Takeo mulai mengerang kesakitan lagi.



Takeo: ADAW! PUNGGUNGKU!

Hibiki: Makanya, jangan rusuh gitu dong.

Takeo: Maaf, tapi apa kau tetap ingin berteman denganku walaupun ayahku adalah koruptor?

Hibiki: Tentu, bahkan aku tidak peduli aku berteman dengan pembunuh sekalipun.

Takeo: Ha?

Hibiki: Bercanda... *tertawa*

Takeo: Ini saatnya untuk kembali ke kelasku.

Hibiki: Jangan, kau harus tetap disini sampai kamu benar-benar sembuh. Oh, ngomong-ngomong... Ini dompet mu bukan?

Takeo: B-B-Bagaimana...kau...bisa...

Hibiki: Ga tau, tiba-tiba aja dompetmu tergeletak di depan kelas.

Takeo: (Membatin)Padahal mereka mengambil dompetku, tapi bagaimana bisa orang ini....

Hibiki: OK, saya langsung ke kelasku dulu.

Takeo: Terima kasih, Hibiki!



Takeo masih keheranan dengan Hibiki. Tiba-tiba datang seorang gadis yang membawa kotak P3K, dan secara tak diasadari terpleset ke arah Takeo.



GUBRAK!!



Takeo: Duh...Duh...Duh...

Gadis: Aduh, maaf ya. Soalnya aku lagi buru-buru...

Takeo: Nggak papa kok.

Gadis: Kenapa kamu ada disini?

Takeo: Aku sedang tidak enak badan, jadi...

Gadis: Kau bohong, kenapa ada memar segala di mukamu?

Takeo: Anu... Itu...

Gadis: Kalau tidak cepat diobati memarnya bakal membekas.



Setelah mengobati Takeo, gadis tersebut memperkenalkan dirinya. Dia Akemi Mochizuki. Akemi adalah Mahasiswi Wakamura yang bekerja untuk menyiapkan makanan di kantin.



Takeo: Jadi, kau bekerja sebagai tukang panggang roti di Musashi-Pan?

Gadis: Iya, karena ibuku juga berprofesi disana juga.

Takeo: Pantas saja, rasa dari roti yang kumakan kemarin jauh lebih renyah.

Gadis: Masa? Terima kasih ya. *Melihat Jam* Aduh, kayaknya saya harus cepat-cepat menyiapkan barang-barang ini ke ruang kimia. Maaf ya Takeo, mungkin kita akan melanjutkannya di lain waktu!



Takeo merasakan perasaan yang tak biasa setelah ngobrol dengan Akemi. Ini adalah sebuah hal yang menurutnya baru bagi Takeo.



________________________________________________________________________________________________________





Jam 6.03 PM

Takeo's Mansion



Takeo memasuki gerbang rumahnya dengan letih, setelah dikeroyok oleh berandalan dari Fakultas Hukum. Dia memasuki kamarnya yang cukup luas, dan membanting dirinya ke kasurnya yang empuk. Sembari memikirkan apa yang telah ia temui di kampusnya, ia menyalakan TV LED berukuran 50"-nya. Setelah berganti-ganti channel, ia menemukan siaran berita yang menjelaskan tentang ledakan besar yang terjadi 3 jam lalu di Kagoshima dan menewaskan 9 orang.



Telah terjadi sebuah ledakan cukup hebat di Kagoshima, Jepang. Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 9 orang di lokasi, dan melukai 30 orang. Belum diketahui pasti penyebab ledakan tersebut, bahkan Pasukan Anti-Teroris Jepang tidak menemukan bahan kimia mencurigakan di lokasi. Jenazah para korban akan dibawa menuju rumah sakit terdekat. Demikian laporan yang kami sampaikan. Sekian, terimakasih.



Takeo: Tckh, berita yang membosankan. Saya pikir tidak ada siaran bagus untuk saya nikmati... *Yawn*



Tiba-tiba datang seorang butler dari arah belakang dan menepuk pundak Takeo.



Takeo: WHOA!!

Butler: Takeo, anda perlu minum?

Takeo: Jangan ngagetin saya dong, jantung saya bisa copot nih!

Butler: Maaf, tuan.

Takeo: Oke deh, ada apa aja di kulkas?

Butler: Yang tersisa di kulkas hanya Wine, dan Jus Anggur saja.

Takeo: Baiklah, Wine satu.

Butler: Akan saya antarkan.



Takeo masih sedikit heran tentang berita tersebut, tidak mungkin seseorang dapat membuat ledakan tanpa menggunakan bom. Namun tiba-tiba...



PRAANG! GUBRAK!!!



Terdengar suara kaca pecah dan dentuman keras di arah dapur. Takeo bergegas menuju dapur dan melihat 3 sesosok pria yang lehernya telah digorok oleh Butlernya Takeo.



Butler: Ini dia, wine-mu.

Takeo: S-S-S-S-S-Siapa mereka?

Butler: Mereka adalah maling yang ingin menjarah harta ayahmu.

Takeo: Kenapa kau membunuh mereka?

Butler: Karena mereka bersenjata dan mencoba untuk menghabisiku, sekalian saja aku bunuh mereka.

Takeo: Te-Terimakasih...*Berlari*

Butler: Aku akan memanggil polisi untuk menangani kasus ini.



Takeo benar-benar dibuat pening karena kejadian yang tak terduga menimpa dirinya. Namun untunglah, tidak ada satupun penghuni rumah yang menjadi korban.





Jam 11.00 AM

Wakamura College, Computer Class



Takeo membuka laptopnya yang baru ia beli dari toko Online. Dia masih terlihat keheranan, bukan karena percobaan pencurian di rumah besarnya, tapi ledakan yang menewaskan 9 orang.



Dosen Habara: Baiklah, sekarang buka Web Browser kalian dan ketikan alamat Web http://...........

Teman 1: *Berbisik* Hei, kamu lagi buka apaan?

Teman 2: Jangan lihat! Bisa-bisa dosennya bakal tau!

Teman 1: Idih, jangan gitu dong... kan kita teman?

Teman 2: Jangan melihat!



Dosen Habara mendengar percakapan mereka.



Dosen Habara: Ada sesuatu yang ingin kalian bagikan kepada kami?

Teman 1&2: Tidak ada... Pak.

Dosen Habara: Jangan malu-malu, segera tunjukkan saja.

Teman 1&2: Ini, pak.



Dosen habara hanya melihat layar desktop-nya saja, dengan berbagai shortcut yang sedikit.



Dosen Habara: Dengar, sekali lagi kalian membuat kegaduhan di kelas ini dan aku akan membuat laporan permanen pada kalian, MENGERTI!?

Teman 1&2: BAIK, PAK!

Dosen Habara: OK, kita akan mulai mencari sebuah web yang berisi...*Melanjutkan materi*

Takeo: Bapak, boleh saya pergi ke toilet sebentar?

Dosen Habara: Baiklah, tapi kau hanya kuberi waktu 10 menit.

Takeo: Terima kasih.

Dosen Habara: Dan satu hal lagi.

Takeo: Apa?

Dosen Habara: Kuharap kau dapat menemuiku sepulang sekolah di ruang guru, ada hal penting yang harus kita bicarakan.

Takeo: B-B-Baik, pak.



Seluruh habitat kelas benar-benar sangat sepi, dan tidak ada satupun yang mengobrol satu sama lain. Dosen Habara melanjutkan materinya kembali. Sementara itu Takeo menuju toilet, namun ia dihadang oleh berandalan Fakultas Hukum yang mengeroyokinya kemarin.



Anak 2: Kita bertemu lagi, Takeo.

Takeo: Mau apa lagi, kalian?

Anak 1: Kita hanya ingin uangmu.

Takeo: Buat apa?

Anak 2: Udah, ga usah banyak tanya. Berikan saja uangmu itu!

Takeo: Tidak!

Anak 3: Kau ingin aku bogem kayak kemaren?*Mengarahkan tinjunya ke Takeo*



JBUUUGGGGH!!!



Pukulan anak tersebut bukannya mengarah ke Takeo, tapi pada salah satu anggotanya.



Anak 2: Ngapain kamu nonjok saya?!!

Anak 3: Maaf! Saya tidak bermaksud...

Anak 2: Rasakan ini!*Menonjok Anak 3*

Anak 3: Dasar kurap! Berani sekali kamu ninju saya!*Menghantam bogem ke Anak 2, tapi malah anak 1 yang kena*

Anak 1: Saiton! Kurang ajar banget kamu ninju aku!



Mereka saling berkelahi satu sama lain, dan hal tersebut dimanfaatkan Takeo untuk segera kembali ke kelas. Baru saja sampai ke bibir pintu kelas, bel tanda pulang sudah nyaring berbunyi. Takeo akhirnya berangkat menuju ruang guru.



Dosen Habara: Oh, Takeo. Kesini.

Takeo: Ada apa, pak?

Dosen Habara: Kebetulan ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.

Takeo: Tentang apa pak?

Dosen Habara: Ini mengenai kematian Ayahmu. Saya belum sempat mengucapkan belasungkawa kepadanya.

Takeo: Tidak apa... pak. Lagipula...

Dosen Habara: Ayahmu dulu merupakan mitra kerja saya ketika masih di perusahaan besar. Dan aku hanya ingin mengatakan kalau... Ayahmu tidak terlibat dalam korupsi perusahaan.

Takeo: HAH!?

Dosen Habara: Ayahmu sengaja digulingkan oleh seseorang yang iri terhadap keberhasilan dalam memimpin perusahaan itu.

Takeo: Syukurlah, tapi tetap saja orang-orang akan menanggapku pembohong.

Dosen Habara: Tidak apa-apa.



Namun datanglah Hibiki dengan tergesa-gesa.



Hibiki: Pak! Ada beberapa anak dari fakultas hukum yang berkelahi di toilet!

Dosen Habara: Apa? Aku akan melihatnya sendiri, tunggu disini Takeo. Masalah kita masih belum selesai.

Takeo: *Membatin* Sampai berapa lama aku harus nunggu?

Hibiki: Hei, kenapa kau dipanggil sama Pak Habara? Apa jangan-jangan...

Takeo: Bukan masalah apa-apa.

Hibiki: Oh, baiklah. Aku harus mencari pekerjaan sampingan untuk adikku.

Takeo: Apa yang terjadi pada adikmu?

Hibiki: Dia terkena Tumor payudara, dan uangku tidak cukup untuk membiayai pengobatannya.

Takeo: Mungkin kau bisa mendapat pekerjaan di Musashi-Pan. Kelihatannya mereka membutuhkan tenaga pengangkut yang sesuai dengan bentuk tubuhmu.

Hibiki: E-E-Entahlah, aku tidak berpikir seperti itu...



Dosen Habara akhirnya datang.



Dosen Habara: Rasanya kalian kenal dengan mereka.

Hibiki: Tentu, mereka yang mengeroyok Takeo hingga ia memar.

Dosen Habara: Apakah hal itu benar, Takeo?

Takeo: I-I-Iya, mereka yang menghajarku.

Dosen Habara: Jadi begitu rupanya, Takeo, Hibiki. Kalian boleh pulang sekarang.

Takeo: Terima kasih, pak.

Hibiki: Ayo, Takeo!



Mereka akhirnya meninggalkan lingkungan sekolah. Saat mereka berada di pertengahan jalan menuju rumah mereka masing-masing...



BRAAAKKK!!



Hibiki menabrak seorang gadis yang kelihatannya tergesa-gesa. Gadis itu adalah Kagura, tetangga dari Hibiki. Gadis itu terlihat ingin membawa pesan buruk untuk Hibiki.



Kagura: Hibiki, gawat! Adikmu...Adikmu...

Hibiki: Adikku kenapa? APA YANG TERJADI KEPADANYA?!

Kagura: Adikmu pingsan, dan kau harus segera ke rumah sakit sekarang juga!

Hibiki: Bre.... Maaf, Takeo. Tapi aku harus pergi ke rumah sakit dulu!

Takeo: Tapi....



Hibiki dan Kagura akhirnya bergegas menuju rumah sakit. Sementara itu Takeo berharap agar adiknya Hibiki dapat sembuh. Setelah beberapa puluh meter dari rumahnya, tiba-tiba Takeo dihadang mobil mewah hitam. Sang pengendara mobil tersebut menginginkan Takeo untuk segera masuk ke dalam mobilnya. Saat berada di dalam mobil, Takeo tidak bisa bertanya banyak kepada supir yang tak dikenalnya. Tapi...



Takeo:M-M-M-Maksudmu untuk... mengantarku kerumah... apa?

Supir: Tentu saja aku membawamu pulang, nggak mungkin aku membuangmu ke sungai bersama mobil ini kan?

Takeo: Tentu saja, tapi....

Supir: Aku adalah pengganti Butler. Dan sepertinya sang Butler ingin ngobrol langsung denganmu.

Takeo: Apa jangan-jangan dia akan meminta untuk berhenti sebagai Butler?

Supir: Nggak tahu, yang jelas dia ingin ngobrol sesuatu sama kamu.

Takeo: Baiklah.



Sesampainya di rumah, tanpa basa-basi Takeo langsung menemui sang Butler untuk membicarakan sesuatu.



Takeo: Oke, Butler. Apa yang ingin kau bicarakan kepadaku?

Butler: Begini, ada suatu hal yang ingin kujelaskan semuanya kepadamu.

Takeo: Ya udah, langsung saja.

Butler: Saya akan membuka rahasia bahwa saya adalah pemimpin dari Relentless Extrraterrestrial Counter-Force. Tujuan saya menjadi butler adalah merekrut anggota-anggota yang kompeten untuk membasmi para Alien.

Takeo: Jadi selama ini... kau bukanlah...

Butler: Bukan, namaku adalah Yoshinori Gohda. Saya sangat senang dapat menjadi butler anda, dan maukah kau bergabung denganku untuk membasmi para makhluk itu?

Takeo: Dengar... Saya tidak terlalu yakin untuk mengikuti tawaran anda.



Kali ini Yoshinori menjelaskan alasan lebih banyak mengenai dirinya.
0
1.1K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan