Keberadaan Emergency Preparedness & Response (EP&R) atau yang lebih dikenal di kalangan PTFI sebagai Emergency Response Group (ERG) sudah sangat dikenal. Tugas dan fungsi ERG sendiri sesuai dengan nama bisnis unitnya adalah memberikan bantuan dan penyelamatan untuk semua kasus-kasus darurat, baik yang disebabkan oleh manusia ataupun alam. “Jadi kita adalah bagian dari tim siaga bencana di bawah pengawasan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, selain membantu bisnis unit lainnya di lingkungan internal PTFI, yang pertama untuk hal training dan kedua untuk tugas-tugas khusus seperti bekerjasama dengan MIS memasang EWS (Early Warning System), dulu juga sempat secara rutin PTFI membantu petugas blaster pada area kerja yang dinyatakan kurang aman. PTFIjuga memberikan pelatihan HARE (high angle rescue) kepada surface mine, underground dan juga central services sebagai pelatihan tambahan dari pelatihan WAH (Working at Heights) dari QMS,” seperti dipaparkan oleh Irwan Hakim, General Superintendent EP&R-PTFI.

Demi menjaga kualitas kesiapan teknis di lapangan, tim ERG juga terlibat aktif dalam pelaksanaan 42 emergency response drills (simulasi) bersama unit-unit bisnis di lingkungan PTFI. Dengan dukungan total 72 karyawan, tim ERG PTFI harus bekerja ekstra keras dengan cakupan wilayah kerja di area perusaaan yang sangat luas, yang meliput area dataran rendah dan dataran tinggi.” Tantangan ke depan buat ERG adalah luasnya area kerja PTFI yang berkembang dan meluas. Semakin luas area kerja PTFI, semakin luas pula area kerja ERG padahal hingga saat ini hanya ada 6 pos dari Grasberg hingga Portsite. Bisa di bayangkan luas area yang harus di cover oleh ERG. Selain itu, tantangan lainnya adalah jumlah manpower. ERG sekarang menerapkan kerja gilir pagi dan malam, adapun beberapa yang menggunakan sistem on-call,” papar Irwan menambahkan.

Tercatat lebih dari 30 operasi penyelamatan (rescue mission) telah dilakukan tim ERG PTFI, baik di wilayah Timika, Papua ataupun daerah-daerah lain di Indonesia. Sekian banyak prestasi telah ditorehkan oleh tim kebanggaan PTFI ini. Sebut saja misalnya, dari Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC); ajang kompetisi tahunan yang diikuti oleh seluruh perusahaan tambang, migas, dan energi. yang beroperasi di Indonesia. Tim ERG PTFI telah dinobatkan sebagai “Overall Winner” dalam ajang IFRC sebanyak 9 kali, sejak berpartisipasi tahun 1995. Prestasi terakhir dicatat pada pelaksanaan The 15th IFRC di Kalimantan pada bulan November 2012, dimana PTFI kembali meraih gelar juara umum. Penghargaan dari Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian ESDM melalui Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral ” diberikan kepada tim ERG PTFI pada tahun 2010, atas kontribusi luar biasa dalam misi penyelamatan darurat bencana alam di Mentawai dan Wasior (Papua). Bangga rasanya kita, setiap kali mendengar kiprah tim ERG PTFI membantu situasi krisis maupun ikut serta dalam misi penyelamatan darurat di berbagai wilayah Indonesia.

Deretan prestasi dan pengakuan di tingkat nasional dan kesiap siagaan tim ERG PTFI yang dapat kita saksikan di lingkungan kerja setiap hari, tentunya menambah rasa aman dan percaya diri bagi setiap karyawan dalam menjalankan tugasnya. Sudah selayaknya pula kita ucapkan terima kasih atas dukungan tiada henti dari tim ERG PTFI bagi seluruh komunitas PTFI di saat menghadapi krisis dan keadaan darurat.

Tim ERG-PTFI Kembali Juarai Indonesian Fire & Rescue Challenge 2012
Tim Emergency Response Group (ERG) PT Freeport Indonesia (PTFI) sekali lagi berhasil menjuarai Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) ke-15 yang berlangsung di PT Indominco Mandiri Kalimantan Timur mulai tanggal 17 – 27 November 2012. . Tim ERG-PTFI tampil sebagai Juara Umum setelah mengungguli 20 tim-tim perusahaan nasional dan internasional Pertambangan Umum, BP Migas, Energi dan Industri.

Kegiatan Tahunan IFRC adalah ajang untuk menampilkan tingkat profesionalisme masing-masing tim dalam mempraktekkan kemampuan dan kesiagaan mereka dalam memberi pertolongan darurat dan juga digunakan sebagai sarana mempererat kerja sama, saling mengisi, berbagi pengetahuan dan keterampilan karena pada akhirnya mereka akan dipertemukan di berbagai kegiatan kemanusiaan mewakili Tim Tanggap Darurat Kementerian Energi.