Seorang ibu hamil diinformasikan terseret arus saat banjir bandang menerjang rumah di Kelurahan Batu Meja, Kota Ambon, Maluku. Tak hanya aliran air yang deras, banjir tersebut juga membawa longsoran dan material padat dari dataran tinggi.

Selain ibu hamil, peristiwa itu juga menyebabkan 14 orang lainnya ikut terseret arus, sementara belasan orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Luapan sungai akibat banjir bandang tersebut juga menyebabkan banjir yang cukup parah di Kota Ambon hingga ke wilayah pemukiman.

"Selain Batu Merah, kawasan lainnya yang terendam parah, antara lain Batu Gajah, Batu Meja, Skip, Jalan Baru, Kadewan, Silale, Soabali, Waihaong, Galunggung, Kayu Tiga, dan sejumlah wilayah lainnya," kata Public Relations Directorate Aksi Cepat Tanggap (ACT), Hidayatun Nimah dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (1/8).

Dia menjelaskan, banjir bandang diduga akibat buruknya drainase dan pembangunan kota yang mengabaikan topografi dan ekses curah hujan yang tinggi. Akibatnya cukup fatal, sejumlah wilayah permukiman, pertokoan, perkantoran hingga kawasan lainnya tergenang banjir.

"Pagi hingga tengah hari, kota hiruk-pikuk kota selain karena kemacetan akibat genangan juga kepanikan warga yang kebanjiran," lanjutnya.

Setelah bencana berlalu dan hujan mereda, warga yang selamat langsung disibukkan mencari barang-barangnya yang hanyut diterjang banjir. Pemandangan di seluruh kota dipenuhi dengan orang-orang yang berupaya menyelamatkan barang berharga miliknya. Kejadian itu juga membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi mengalami kemacetan.

http://www.merdeka.com/peristiwa/ibu...-di-ambon.html