- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Artikel Motivasi by Andrie Wongso] Citra Diri


TS
old_friends
[Artikel Motivasi by Andrie Wongso] Citra Diri
Banyak orang yang kurang mensyukuri bagaimana kondisi dirinya saat ini. Apa yang dimiliki selalu dianggap kurang dibanding milik orang lain. Semoga dengan baca artikel berikut bisa nyentuh hati agan-aganwati sekalian supaya lebih menghargai hidup dan mensyukuri apa yang kita punya.
Silakan dibaca...
Kalo itu tadi kisah tante Huang Mei Lian waktu menjawab pertanyaan mahasiswanya, ini sedikit kisah hidupnya gan..
![[Artikel Motivasi by Andrie Wongso] Citra Diri](https://s.kaskus.id/images/2013/07/31/1046109_20130731115404.JPG)
![[Artikel Motivasi by Andrie Wongso] Citra Diri](https://s.kaskus.id/images/2013/07/31/1046109_20130731115446.jpg)
Sedangkan ini insight dari Andrie Wongso gan...
Makasi sudah mampir di trit ane,
Ga menolak cendol gan

Silakan dibaca...
Quote:
Alkisah dalam sebuah seminar di kampus, seorang perempuan muda tampil berdiri di atas panggung untuk sharing melalui tulisan. Namanya Huang Mei Lian, kelahiran Taiwan. Waktu kecil ia terkena lumpuh otak, karena lahir prematur, kekurangan oksigen dan pendarahan di otak, yang telah merampas keseimbangannya dalam bergerak, serta merampas kemampuannya untuk berbicara.
Namun, ia tidak terkalahkan oleh kesulitan yang dialaminya. Bahkan, dia sangat berani menempuh hidupnya yang penuh ketidakmungkinan. Dengan perjuangan keras, Huang Mei Lian berhasil mendapatkan gelar PhD atau “Doktor bidang seni” dari sebuah universitas di California, AmerikanSerikat. Dia biasa menggunakan tangannya sebagai kuas, dan menggunakan warna-warni ceria dalam lukisannya, yang menyampaikan kepada kita semua, akan “keindahan dan kekuatan alam semesta”, serta makna “kehidupan yang penuh warna”.
Pada sesi Tanya Jawab, seorang mahasiswa mengangkat tangan, mengajukan pertanyaan. “Doktor Huang, Anda dari kecil telah menghadapi keadaan yang begitu sulit. Bagaimana cara Anda menerima diri sendiri? Apakah cacat fisik yang Anda miliki itu, tidak pernah membuat Anda kesal atau menyesali diri?”
Para mahasiswa dan dosen yang hadir di seminar itu terkejut. Mereka khawatir pertanyaan itu akan menyinggung perasaan Huang Mei Lian, serta merasa was was, apakah dia bersedia menjawab pertanyaan tersebut.
“Bagaimana anggapan saya tentang diri saya?” Huang Mei Lian menulis dengan huruf besar dan tegas di papan tulis yang disediakan. Setelah selesai menulis pertanyaan itu, dia berhenti sejenak. Ia menoleh ke belakang, melihat ke arah mahasiswa yang mengajukan pertanyaan tersebut, kemudian tersenyum. Ia membalikkan badan lagi ke arah papan tulis, lalu mulai menuliskan dengan cekatan dan rapi:
- Saya, Huang Mei Lian, imut..
- Kaki saya sangat panjang dan sangat cantik..
- Papa dan mama saya sangat mencintai saya.
- Tuhan sangat mengasihi saya.
- Saya bisa melukis dan lukisan saya disukai banyak orang.
- Saya bisa menulis, yang membuat saya memiliki banyak teman
- Saya mempunyai seekor kucing yang lucu.
Ruangan tersebut hening, tidak ada seorang pun yang berkata-kata. Huang Mei Lian kembali menoleh dan melihat reaksi para pengikut seminar, dan kemudian kembali menghadap papan tulis untuk menambahkan tulisannya sebagai sebuah kesimpulan singkat.
“Saya hanya melihat dan bersyukur pada apa yang saya miliki. Saya tidak melihat dan tidak menyesali apa yang tidak saya miliki.”
Dengan spontan, tepuk tangan yang meriah kemudian bergema di gedung seminar tersebut. Mei Lian membungkukkan badannya di atas panggung. Senyum penuh kebanggaan yang manis dan ceria, terpampang jelas di wajahnya.
Namun, ia tidak terkalahkan oleh kesulitan yang dialaminya. Bahkan, dia sangat berani menempuh hidupnya yang penuh ketidakmungkinan. Dengan perjuangan keras, Huang Mei Lian berhasil mendapatkan gelar PhD atau “Doktor bidang seni” dari sebuah universitas di California, AmerikanSerikat. Dia biasa menggunakan tangannya sebagai kuas, dan menggunakan warna-warni ceria dalam lukisannya, yang menyampaikan kepada kita semua, akan “keindahan dan kekuatan alam semesta”, serta makna “kehidupan yang penuh warna”.
Pada sesi Tanya Jawab, seorang mahasiswa mengangkat tangan, mengajukan pertanyaan. “Doktor Huang, Anda dari kecil telah menghadapi keadaan yang begitu sulit. Bagaimana cara Anda menerima diri sendiri? Apakah cacat fisik yang Anda miliki itu, tidak pernah membuat Anda kesal atau menyesali diri?”
Para mahasiswa dan dosen yang hadir di seminar itu terkejut. Mereka khawatir pertanyaan itu akan menyinggung perasaan Huang Mei Lian, serta merasa was was, apakah dia bersedia menjawab pertanyaan tersebut.
“Bagaimana anggapan saya tentang diri saya?” Huang Mei Lian menulis dengan huruf besar dan tegas di papan tulis yang disediakan. Setelah selesai menulis pertanyaan itu, dia berhenti sejenak. Ia menoleh ke belakang, melihat ke arah mahasiswa yang mengajukan pertanyaan tersebut, kemudian tersenyum. Ia membalikkan badan lagi ke arah papan tulis, lalu mulai menuliskan dengan cekatan dan rapi:
- Saya, Huang Mei Lian, imut..
- Kaki saya sangat panjang dan sangat cantik..
- Papa dan mama saya sangat mencintai saya.
- Tuhan sangat mengasihi saya.
- Saya bisa melukis dan lukisan saya disukai banyak orang.
- Saya bisa menulis, yang membuat saya memiliki banyak teman
- Saya mempunyai seekor kucing yang lucu.
Ruangan tersebut hening, tidak ada seorang pun yang berkata-kata. Huang Mei Lian kembali menoleh dan melihat reaksi para pengikut seminar, dan kemudian kembali menghadap papan tulis untuk menambahkan tulisannya sebagai sebuah kesimpulan singkat.
“Saya hanya melihat dan bersyukur pada apa yang saya miliki. Saya tidak melihat dan tidak menyesali apa yang tidak saya miliki.”
Dengan spontan, tepuk tangan yang meriah kemudian bergema di gedung seminar tersebut. Mei Lian membungkukkan badannya di atas panggung. Senyum penuh kebanggaan yang manis dan ceria, terpampang jelas di wajahnya.
Kalo itu tadi kisah tante Huang Mei Lian waktu menjawab pertanyaan mahasiswanya, ini sedikit kisah hidupnya gan..
Quote:
Dia adalah seorang artist/pelukis. Lukisan karyanya diperebutkan di museum-museum di US.
Dia juga adalah seorang doktor kesenian, yang meraih ijazah doktornya di California, US.
Dia pernah mendapatkan gelar '10 most outstanding youth' award di Taiwan.
Dia penulis buku dan penulis lagu Dia sering diundang untuk menjadi pembicara
Dia adalah seorang penderita penyakit Cerebral Palsy
Dia tidak mempunyai kemampuan berbicara
Dia tidak bisa mengontrol tubuhnya,
Dia bahkan tidak bisa bertepuk tangan dengan normal
Ketika dia kecil, karena kesalahan medis, sebagian fungsi otaknya rusak (cerebral palsy). Dia ditertawakan, dikerjain, dipukuli dengan kayu, dilempari dengan batu oleh anak-anak tetangga. Orang tuanya akhirnya membawanya ke US untuk dibesarkan di sana. Dengan penuh kasih sayang, mereka mendidiknya dan mengatakan bahwa ia adalah hadiah yang terbaik dari Tuhan.
Berkat kasih sayang orang tua, dan dukungan dari seorang guru, akhirnya dia berhasil menjadi pelukis dan bahkan akhirnya mendapatkan gelar doktor. Dia juga berhasil menjadi penulis. Keduanya adalah cita-citanya ketika masih kecil. Jalan yang harus dia lalui tentunya jauh lebih susah daripada kita yang bisa mengontrol seluruh anggota tubuh kita dengan baik.
Apabila dia mau memuji Tuhan, dia akan mencoba menari, dengan gerakan kakinya yang aneh. Dia akan bertepuk tangan memuji Tuhan, dengan cara menjepit tangan kirinya di antara kepala dan pundak, dan menggerakkan tangan kanannya ke situ. Mungkin sedikit mirip dengan cara simpanse bertepuk tangan karena dia ga bisa menekukkan tangannya.
Di dalam kondisi fisik dia yang terbatas, dia tidak mengeluh kepada Tuhan. Dengan keterbatasannya, dia bisa menjadi orang yang berhasil, karena Tuhan sayang pada dia. Oleh karena itu dia mau memuji Tuhan. Satu kerinduan yang dia inginkan, adalah melantunkan lagu pujian bagi Tuhan. Di bawah ini adalah lagu yang dia tulis:
Dia juga adalah seorang doktor kesenian, yang meraih ijazah doktornya di California, US.
Dia pernah mendapatkan gelar '10 most outstanding youth' award di Taiwan.
Dia penulis buku dan penulis lagu Dia sering diundang untuk menjadi pembicara
Dia adalah seorang penderita penyakit Cerebral Palsy
Dia tidak mempunyai kemampuan berbicara
Dia tidak bisa mengontrol tubuhnya,
Dia bahkan tidak bisa bertepuk tangan dengan normal
Ketika dia kecil, karena kesalahan medis, sebagian fungsi otaknya rusak (cerebral palsy). Dia ditertawakan, dikerjain, dipukuli dengan kayu, dilempari dengan batu oleh anak-anak tetangga. Orang tuanya akhirnya membawanya ke US untuk dibesarkan di sana. Dengan penuh kasih sayang, mereka mendidiknya dan mengatakan bahwa ia adalah hadiah yang terbaik dari Tuhan.
Berkat kasih sayang orang tua, dan dukungan dari seorang guru, akhirnya dia berhasil menjadi pelukis dan bahkan akhirnya mendapatkan gelar doktor. Dia juga berhasil menjadi penulis. Keduanya adalah cita-citanya ketika masih kecil. Jalan yang harus dia lalui tentunya jauh lebih susah daripada kita yang bisa mengontrol seluruh anggota tubuh kita dengan baik.
Apabila dia mau memuji Tuhan, dia akan mencoba menari, dengan gerakan kakinya yang aneh. Dia akan bertepuk tangan memuji Tuhan, dengan cara menjepit tangan kirinya di antara kepala dan pundak, dan menggerakkan tangan kanannya ke situ. Mungkin sedikit mirip dengan cara simpanse bertepuk tangan karena dia ga bisa menekukkan tangannya.
Di dalam kondisi fisik dia yang terbatas, dia tidak mengeluh kepada Tuhan. Dengan keterbatasannya, dia bisa menjadi orang yang berhasil, karena Tuhan sayang pada dia. Oleh karena itu dia mau memuji Tuhan. Satu kerinduan yang dia inginkan, adalah melantunkan lagu pujian bagi Tuhan. Di bawah ini adalah lagu yang dia tulis:
If I Can Sing (如果我能唱):
如果我能唱
if I can sing
黄美廉
如能我能完整唱一首歌,
If I can completely sing a song
那将是对你的感恩和赞美;
that will be a song of praises and thankgivings to You
苦难中,你给我安慰,
In my hardship, You gave me comforts
彷徨时,你给我智能。
In my confusion, you gave me wisdom
虽然我不能开口唱一首歌,
Although I cannot open my mouth to sing a song
我却要对你献上真诚敬拜;
But I still want to offer You a sincere worship
每时刻你的手牵引我,
Every moment Your hand has guided me
你慈爱使我开怀。
Your mercy and love has made me cheerful
天上的云雀啊!
The birds in the skies!
会唱的人们哪!
The people who can sing!
你们可愿代我,
Will you help to assist me
歌颂上帝无比之美?
To praise the unbounded beauty of God?
我愿用耳倾听,
I will use my ear to listen attentively
我愿用心共鸣,
I will resonate it with my heart
这发自内心深处最美的声音——
This most beautiful voice that springs from the deepest bottom of my heart
我真爱你!
I truly love You
如果我能唱
if I can sing
黄美廉
如能我能完整唱一首歌,
If I can completely sing a song
那将是对你的感恩和赞美;
that will be a song of praises and thankgivings to You
苦难中,你给我安慰,
In my hardship, You gave me comforts
彷徨时,你给我智能。
In my confusion, you gave me wisdom
虽然我不能开口唱一首歌,
Although I cannot open my mouth to sing a song
我却要对你献上真诚敬拜;
But I still want to offer You a sincere worship
每时刻你的手牵引我,
Every moment Your hand has guided me
你慈爱使我开怀。
Your mercy and love has made me cheerful
天上的云雀啊!
The birds in the skies!
会唱的人们哪!
The people who can sing!
你们可愿代我,
Will you help to assist me
歌颂上帝无比之美?
To praise the unbounded beauty of God?
我愿用耳倾听,
I will use my ear to listen attentively
我愿用心共鸣,
I will resonate it with my heart
这发自内心深处最美的声音——
This most beautiful voice that springs from the deepest bottom of my heart
我真爱你!
I truly love You
Spoiler for Foto:
![[Artikel Motivasi by Andrie Wongso] Citra Diri](https://s.kaskus.id/images/2013/07/31/1046109_20130731115446.jpg)
Sedangkan ini insight dari Andrie Wongso gan...
Quote:
Pembaca yang bijaksana,
Sering kali manusia mengukur kebahagiaan dengan cara yang kurang tepat. Kita merasa pantas berbahagia pada saat kita mampu mendapat apa yang kita inginkan. Kadang kita lupa bersyukur dan berbahagia karena apa yang telah kita punya. Dengan keterbatasan fisik, Huang Mei Lian tidak pernah menyesali yang tidak dipunyai dan selalu bersyukur serta fokus pada apa yang dimiliki. Sungguh sebuah inpirasi yang bijaksana.
Mari, kita selalu mensyukuri, apa pun keadaan kita hari ini. Seperti pepatah Tiongkok kuno mengatakan: "Kelahiranku di dunia ini pasti punya makna.”
Salam sukses Luar Biasa!!
Sering kali manusia mengukur kebahagiaan dengan cara yang kurang tepat. Kita merasa pantas berbahagia pada saat kita mampu mendapat apa yang kita inginkan. Kadang kita lupa bersyukur dan berbahagia karena apa yang telah kita punya. Dengan keterbatasan fisik, Huang Mei Lian tidak pernah menyesali yang tidak dipunyai dan selalu bersyukur serta fokus pada apa yang dimiliki. Sungguh sebuah inpirasi yang bijaksana.
Mari, kita selalu mensyukuri, apa pun keadaan kita hari ini. Seperti pepatah Tiongkok kuno mengatakan: "Kelahiranku di dunia ini pasti punya makna.”
Salam sukses Luar Biasa!!
Makasi sudah mampir di trit ane,
Ga menolak cendol gan


Spoiler for Sumber:
0
1.5K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan