Lirik-lirik Lagu Band Indie yang Memiliki Makna Tersirat
TS
maxvelro
Lirik-lirik Lagu Band Indie yang Memiliki Makna Tersirat
Yo, di thread kali ini ane mau ngeshare beberapa lirik-lirik band indie yang memiliki makna mendalam. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat pada musik tanah air juga menjadi salah satu sebab TS membuat thread2 seputar band indie. Langsung aja di simak gan!
Quote:
Yang satu ini ada lagu yang berjudul Saija dari The Trees and the Wild, rasa penasaran TS lah yang membuat TS mengubrak abrik gugel untuk menemukan arti lagu ini.
Ternyata di balik lirik singkat
“Saija remuk, dan dia kan sadar yang tak diam dengannya hanya waktu.”
memiliki kisah yang menyedihkan
Lirik ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Saidjah yang hidupnya kurang beruntung yang ingin menikahi tetangganya bernama Adinda. Diceritakan disini bahwa saidjah pergi merantau ke batavia untuk mencari kerja dan berjanji kembali setelah 36 bulan. Setelah 36 bulan saidjah pun pergi ketempat dimana ia berjanji akan bertemu dengan adinda. Ditunggunya adinda hingga terbit matahari, tapi adinda tak kunjung datang. Tragisnya ketika saidjah memutuskan untuk mengunjungi desa asal tempat adinda tinggal, saidjah menemukan rumah adinda yang sudah menjadi abu. Disitu saidjah juga menemukan jasad ayah dan kakak adinda yang penuh luka, tidak jauh dari situ terbaring potongan tubuh adinda yang di mutilasi dalam keadaan tidak berbusana (sumber : Douwes Dekker (multatuli)
Quote:
Berikutnya adalah Bilur milik Sarasvati, tadinya TS tidak mengetahui apa yang tersirat di balik lagu ini, setelah googling2 akhirnya ts menemukan kisahnya.
Lagu ini ternyata berkisah tentang
penyesalan dan pilu yang dirasakan Mae, seorang penyanyi lagu tradisional yang cantik dan tenar di masa mudanya dulu. Dia senang menggunakan selendang dan biduri (batu permata) pada saat menyanyi diatas panggung. Namun semua berubah tatkala Mae memilih menikah dengan pria yang tidak disetujui ibunya. Saat itu sang ibu sangat menentang keputusan Mae, tapi apa yang menjadi firasat ibunya tidak ia hiraukan. Demi cinta, Mae menentang sang ibu dan memutuskan tetap menikah.
“ceracau getir ibunda, gemertak sengap hatinya..firasat tak pernah salah, hanya ku berbuat ulah.."
Akan tetapi entah apa yang terjadi, saat Mae tengah mengandung, ia meninggal beserta janin dalam perutnya. Mae pergi...membawa penyesalan karna tak menuruti firasat ibunya untuk tidak menikah dengan lelaki yang ternyata telah lebih dulu beristri. Mae pergi membawa kedukaan dan pilu atas akhir kisah hidupnya yang ternyata menderita, tak seperti masa mudanya yang bergelimang pesona ketenaran.
Quote:
Selanjutnya TS punya lagu dari Monkey to Millonaire berjudul Merah, ternyata lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang mau bunuh diri gan
seperti yang ditulis pada blog monkey to millionaire :
"Liriknya lebih kayak sebuah note orang yang mau bunuh diri saja. Tentang nyamannya dia kalau lagi di alam sana, bisa mengubah apa saja sampai sesuatu yang pasti kayak birunya langit, hijaunya rumput juga bisa ditukar semaunya dia. Dan yang buat dia lebih senang lagi adalah dia di sana nggak sendiri, karena pas saat dia sampai di alam sana dia ketemu sama banyak orang yang merasa senang juga. Tempat dia untuk berangkat ke sana itu selalu dari kamarnya sendiri, dan selalu balik lagi ke lantai kamarnya lagi."
Quote:
Next, band yang satu ini sudah dikenal masyarakat dengan lirik2nya yang puitis. Efek rumah kaca. Disini TS mau ngebahas 2 lagu aja dari mereka.
Di Udara :
Sebuah lagu yang bisa dibilang khusus dipersembahakan untuk seorang aktivis yang meninggal (dibunuh) di udara, siapa lagi kalau bukan Munir. Dalam lirik lagunya jiwa seorang munir bagai hidup dan mengisyaratkan bahwa akan lahir munir-munir lainnya yang akan membela ketidakadilan di negeri ini. ‘ku bisa tenggelam dilautan, aku bisa diracun di udara, aku bisa terbunuh ditrotoar jalan, tapi aku tak pernah mati, tak akan berhenti..’
Efek Rumah Kaca :
Sebuah lagu yang memiliki nama yang sama dengan nama band dan judul albumnya. Lagu ini bertema kerusakan lingkungan akibat ulah manusia, yaitu Global Warming. Sedikit juga bercerita tentang keadaan bumi di masa yang akan datang jika manusia terus merusak alam dan tidak mencoba memahami bumi ini sendiri. 'Daun-daun berlubang, debu kosmik, hujan asam.. Matahari tiada tirai.. Bakal bunga tak cumiar.. Kita akan terbakar! Kita akan mewariskan untuk anak dan cucu kita..'~
Bayangkan, apa yang kita sisakan untuk anak cucu kita nanti? Bukan hanya berupa materi, tapi tempat untuk mereka menjalani hidup.
Mungkin ga semua lagu bisa TS bahas di thread ini, nanti kalo ada lagi akan TS update. Jadi TS mau menyimpulkan bahwa Band Indie tidak sekedar hanya menjual nama, melainkan mereka menyampaikan pesan atau cerita melalui lirik-lirik puitis mereka.
Spoiler for Update:
Lagu ERK yang satu ini mencerminkan apa yang TS maksud :
Cinta melulu : Mernceritakan tentang pasar musik di indonesia yang lagu-lagunya semua bertema cinta. Menyindir semua penikmat musik, band, dan para pencipta lagu zaman sekarang. Bisa dilihat dari liriknya: ‘Nada-nada yang minor, lagu perselingkuhan, atas nama pasar semuanya begitu klise.. Elegi patah hati, ode pengusir rindu, atas nama pasar semuanya begitu banal.. Lagu cinta melulu, apa memang karna kuping melayu? suka yang sendu-sendu..’~
Habis pada nyimak tolong di Komengya gan, jangan lupa juga