inilah..com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama
dikenal sebagai sosok yang memiliki kepribadian yang tegas. Pernyataan
yang sering dilontarkannya pun cukup keras. Tak jarang pernyataannya
kerap menimbulkan gesekan. Beberapa kecamannya pun menuai kritikan dan mendesak agar agar orang
nomor dua di Pemprov DKI meminta maaf. Namun selama ini upaya tersebut
sia-sia. Ahok, sapaan Basuki keukeuh tak akan meminta maaf karena apa
yang dilakukan telah sesuai konstitusi. Namun, tidak kali ini. Mendapat tekanan dari 15 ormas kepemudaan yang
tergabung dalam Aksi Rakyat Jakarta Jahit Mulut (Rajam) Ahok, mantan
Bupati Belitung Timur itu untuk pertama kalinya meminta maaf secara terbuka
di Balaikota DKI Jakarta, Senin (29/3/2013). Permintaan maaf ini diungkapkannya terkait perseteruan antara dirinya dengan
tokoh Betawi yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Lunggana. Permintaan
maaf ini diungkapkan Ahok kepada Lulung melalui saluran telepon miliknya. Dalam percakapan melalui telepon, Ahok meminta maaf kepada Lulung atas
ucapannya yang dinilai menyudutkan dan mendeskreditkan Lulung sebagai
Wakil Ketua DPRD DKI dan sebagai tokoh Betawi di Jakarta. Ahok berjanji
kepada Lulung untuk bertemu secara pribadi. "Jujur saja, sampai saat ini saya tidak merasa menjadi pejabat publik. Kalau
sikap saya, saya sudah jauh lebih baik. Saya juga tidak mau seperti ini,"
disampaikan Ahok kepada Lulung. Menjawab perkataan Ahok pun, setuju. Ia menekankan dalam penataan PKL
Lulung menyarankan, Ahok mengajak tokoh-tokoh Tanag Abang. "Kita persepsikan bersama. Persoalan mereka tersinggung karena mereka
melanggar perda. Saya ingin Pak Ahok menyikapi tentang jabatan sebagai
wakil gubernur dan norma menjalankan pemerintahan. Jangan terlalu banyak
komentar," jawab Lulung. Ahok mengumbar senyum mendengar jawaban Lulung di telepon. Ia pun
berencana mengajak Lulung bertemu. "Begini saja Pak, Kalau kita bicara, akan bicara terus. Kita ketemuan saja,
ngomong berdua. Asal jangan rasis. Kalau rasis saya lawan sampai mati.
Terimakasih sudah tidak rasis. Tolonglah bapak lebih mengerti, nanti kita
ketemuannya ngopi-ngopi lah," kata Ahok.[bay]