PERSOALAN pelik mendera Persidafon. Manajernya mengundurkan diri, seorang pemainnya ditangkap polisi.
Ada kekecewaan terkesan pada diri Giri Wijiantoro. Dia melihat kebersamaan sesama pengurus Persidafon sulit diharapkan. Saling membantu dan memperhatikan keberlangsungan tim tak tampak terwujud di klub.
Itu pulalah yang menyulut keputusannya, mengundurkan diri sebagai manajer klub berjulukan Gabus Sentani itu. “Per tanggal 20 Juli 2013, saya sudah mengajukan pengunduran diri sebagai Manajer Persidafon, baik secara tertulis maupun lisan kepada Ketua Umum Tim Persidafon Pak Mathius Awaitauw,” kata Giri, Senin (29/7).

Dia menegaskan mundur bukan karena prestasi Persidafon yang kini melorot ke peringkat dua terbawah kompetisi ISL. “ Saya mundur agar semua pihak di Sentani, bisa ikut bahu-membahu membantu tim ini. Saya masih cinta Persidafon,” katanya.
Kabar mundurnya Giri sudah beredar di kalangan pemain. Pria berpenampilan sederhana itu mengatakan bahwa semua pemain dan pelatih tidak terpengaruh dengan kemunduran dirinya.

“Semua pemain masih solid. Pelatih Agus Yuwono juga masih bersama Persidafon. Hanya saat ini beliau izin untuk berlebaran bersama keluarga di kampung halamannya,” katanya.
Ditinggal manajer bukanlah satu-satunya persoalan yang dihadapi Persidafon. Kini, mereka pun dibelit persoalan pemainnya, Isak Kanon, yang ditahan pihak kepolisian. Penyerang sayap itu terlibat kasus penikaman terhadap seorang mahasiswa Universitas Cendrawasih, Yonathan Homer.
Isak, mantan pemain Persiwa Wamena, melakukan aksi itu pada Sabtu (27/7) dini hari di depan asrama mahasiswa Moi di Perumnas III, Distrik Heram, Kota Jayapura. Kabar yang beredar, dia sedang mabuk. Dalam kondisi di luar kesadaran itulah, dia diduga menikam Yonathan di bagian rusuk kanan. Kini pun dia mendekam di ruang tahanan Mapolsek Abepura, Jayapura.
Pelatih Agus Yuwono enggan mengonfirmasi dan hanya mengatakan bahwa jika sedang naik pesawat di Bandara Sentani. “Mohon maaf, saya lagi di Bandara Sentani. Mau berangkat. Soal pemain dan lainnya bisa tanyakan ke manajemen,” katanya.

Giri membenarkan pemainnya ditahan polisi. “Iya, IK ada masalah hukum,” katanya.

Ia mengatakan bahwa pada Minggu (28/7) telah dihubungi oleh Kanit Reskrim Polsek Abepura terkait masalah tersebut. “Kemarin Pak Jerry dari Reskrim Polsek Abepura hubungi saya dan jelaskan masalah tersebut,” katanya.

Kerabat dan saudara korban penikaman tersebut sempat mendatangi Mapolsek Abepura dan meminta agar kasus tersebut diproses secara hukum. [inilahkoran. Dari Bandung untuk Indonesia]