Bagi sebagian besar orang, setelah menikmati coklat timbul perasaan menyenangkan yang diliputi rasa bersalah. Bagi wanita yang sedang melakukan diet, memakan coklat sama saja dengan sengaja menambah berat badan.



Bagi masyakarat Inggris yang dikenal sebagai penyuka coklat, cemilan manis dan legit ini sangat digemari. Hasil riset menunjukkan bahwa rata-rata orang Inggris mengkonsumsi 11 kilogram coklat per tahun. Hal ini membuat Inggris sebagai salah satu konsumen coklat terbesar di dunia dengan menduduki posisi tiga besar. Posisi pertama dan kedua diduduki oleh Swiss dan Jerman.

Namun hasil riset terbaru seperti dikutip situs BBC edisi 27 Juli 2013 menunjukkan kegemaran makan coklat bukanlah fenomena baru. Hal ini sudah dimulai sejak abad ke-18. Menurut makalah yang dipublikasikan di pada acara International Congress on the History of Science, Technology and Medicine di University of Manchester, akhir pekan lalu, kala itu kakao sangat populer karena bisa dikonsumsi dingin ataupun diminum panas sebagai obat maupun untuk dinikmati begitu saja.

Berikut adalah tiga mitos coklat yang paling populer selama ini :
1. Dark chocolate (coklat gelap) mengandung kalori lebih rendah dibandingkan milk chocolate.
Kenyataannya, baik dark chocolate maupun milk chocolate mengandung kalori yang sama per 100 gramnya, sekitar 550 kkal. Namun dark chocolate mengandung lebih banyak kakao yang bermanfaat untuk kesehatan.
2. Coklat menyebabkan jerawat
Sebagian orang merasa kulit sehat mereka sensitif terhadap coklat jadi mereka lebih suka menghindarinya. Tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa keduanya saling berhubungan.
3. Coklat menyebabkan migren
Coklat mengandung sejumlah kecil tyramine dan phenylthylamine asam amino yang terbuat dari protein dan coklat keduanya yang memicu migren. Namun tidak ada bukti untuk mengatakan bahwa coklat itu sendiri yang menyebabkan migren.


SUMBER