Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

KhaYuAvatar border
TS
KhaYu
.: PONOROGO (PART I) - DUEL BATHARA KATONG DAN KI AGENG KUTU :.
.: PONOROGO (PART I) - DUEL BATHARA KATONG DAN KI AGENG KUTU :.

Jika mendengar kata "Ponorogo", apa yang langsung terpikir di benak mbak mas? Kalo Pakde, tentu saja kesenian Reog yang beberapa waktu lalu sempat jadi berita heboh karena hendak di klaim negara tetangga sebagai kebudayaannya. Padahal jelas Reog berasal dari Indonesia dan memiliki sejarah panjang sejak jaman majapahit.

Nah, sekarang Pakde mau mendongeng tentang berdirinya Ponorogo, tempat asal kesenian Reog dan juga tokoh Warok.

Lagi-lagi cerita ini berhubungan dengan kerajaan Majapahit (kapan-kapan Pakde cerita tentang Majapahit). Prabu Brawijaya V yang menjadi raja Majapahit saat itu, diajak masuk Islam oleh Wali Songo. Prabu Brawijaya dibujuk dengan cara menawarkan Putri Campa yang beragama Islam untuk menjadi istrinya.

Kerajaan Majapahit yang mulai meredup saat itu, menjadi semakin bergejolak akibat pernikahan ini. Meskipun pada akhirnya Prabu Brawijaya V tetap tidak masuk islam, tapi pernikahannya dengan putri Campa menimbulkan protes dari elit istana yang lain.

Seorang punggawa kerajaan yang bernama Pujangga Anom Ketut Suryongalam bereaksi dengan keluar dari Majapahit dan mendirikan peradaban baru di tenggara gunung Lawu sampai lereng barang gunung Wilis.

Ketut Suryongalam kemudian dikenal dengan nama Ki Ageng Kutu dan menciptakan seni barongan yang menampilkan sosok kepala harimau sebagai simbol raja Majapahit yang ditunggangi merak sebagai simbol putri Campa. Kesenian yang kemudian dinamakan Reog ini dimaksudkan sebagai kritik atas Prabu Brawijaya yang ditundukkan oleh rayuan wanita.

Kembali ke Majapahit. Dari perkimpoiannya dengan putri Campa, prabu Brawijaya mempunyai putra yang bernama Lembu Kanigoro. Lembu Kanigoro kemudian mengikuti kakak tertuanya yang mendirikan kesultanan Demak Bintoro, yaitu Lembu Kenongo yang berganti nama menjadi Raden Patah.

Lembu Kanigoro kemudian ikut berguru di bawah bimbingan Wali Songo di demak. Lembu Kanigoro ini pintar dan cepat sekali belajar. Setelah memeluk Islam, Lembu Kanigoro kemudian merubah nama menjadi Raden Katong.

Sementara itu, Ki Ageng Kutu kemudian membuka hutan di daerah Wengker. Ia mendirikan pemukiman sekaligus perguruan yang mengajarkan ilmu beladiri, ilmu kanuragan dan kebatinan. Murid-muridnya ini kemudian disebut sebagai Warok.

Wengker semakin maju dan berkembang di tangan Ki Ageng Kutu. Hal ini dianggap sebagai ancaman oleh Majapahit dan Demak. Untuk kepentingan ekspansi kekuasaan dan penyebaran Islam, penguasa Demak mengirimkan Raden Katong dengan seorang santrinya yang bernama Selo Aji untuk mendirikan kadipaten di Wengker dan diiringi oleh 40 prajurit Demak.

Sesampainya di Wengker, terjadi pertarungan antara Ki Ageng Kutu dan Raden Katong. Rupanya keduanya sama kuat dan tidak bisa saling mengalahkan. Raden Katong mundur dan mencari cara untuk mengalahkan Ki Ageng Kutu.

Akhirnya diketahui bahwa sumber kekuatan Ki Ageng Kutu adalah sebuah pusaka sakti yaitu Kyai Puspitorawe atau Koro Welang. Tak kurang akal, Raden Katong mendekati dan menikahi anak gadis Ki Ageng Kutu yaitu Niken Sulastri untuk bisa mengambil pusaka Ki Ageng Kutu.

Melalui Niken Sulastri, pusaka Ki Ageng Kutu bisa diambil. Pertarungan berlanjut setelah itu. Ki Ageng Kutu kalah dan menghilang pada Jumat Wage. Tempat menghilangnya Ki Ageng Kitu ini disebut Gunung Bacin yang terletak di daerah Bungkal.

Raden Katong kemudian mengumpulkan warga yang marah dan mengira Raden Katong telah membunuh Ki Ageng Kutu. Raden Katong kemudian mengumpulkan warga dan mengatakan bahwa Ki Ageng Kutu telak "moksa" (menghilang tanpa jenasah) dan akan terlahir kembali di kemudian hari.

Hal ini dilakukan untuk meredam kemarahan warga yang saat itu masih menganut Hindu, Budha dan animisme. Selain itu untuk menarik simpati rakyat, Raden Katong mengatakan bahwa dirinya adalah seorang Bathara, manusia setengah dewa. Sejak saat itu Raden Katong dikenal dengan nama Bathara Katong.

Bagaimanakah kisah Bathara Katong selanjutnya? Bagaimana proses pendirian Ponorogo kemudian? Nantikan dongeng Pakde selanjutnya di .: PONOROGO (PART II) - PRAMONO DAN ROGO :.

.: PONOROGO (PART I) - DUEL BATHARA KATONG DAN KI AGENG KUTU :.

- Asal Usul -

Pakde Blangkon,
Diolah dari berbagai sumber
--------------------------------
Photo Credit : http://cintareog.blogspot.com/
Diubah oleh KhaYu 24-07-2013 14:37
0
15.3K
3
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan