- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[No Sara] Walikota Muslim memimpin negeri katolik[Arturo Cerulli]


TS
surfer.mates
[No Sara] Walikota Muslim memimpin negeri katolik[Arturo Cerulli]
![[No Sara] Walikota Muslim memimpin negeri katolik[Arturo Cerulli]](https://s.kaskus.id/images/2013/08/06/5548433_20130806051451.gif)
Spoiler for :
![[No Sara] Walikota Muslim memimpin negeri katolik[Arturo Cerulli]](https://s.kaskus.id/images/2013/08/06/5548433_20130806050346.jpg)
Quote:
Jakarta - Sementara Jakarta punya Jokowi, Italia punya Arturo Cerulli. Keduanya sama-sama pejabat yang besahaja dan dekat dengan rakyatnya. Saat menghadiri peluncuran buku Scappa per Amore karya Dini Fitria di pusat belanja Blok M, Jakarta Selatan, Kamis sore lalu, Wali Kota Monte Argentario ini cuma ditemani istri dan anak keduanya. Tak ada pengawal, ajudan, atau sekretaris pribadi.
Tapi paling menarik dari sosok Arturo adalah soal keislamannya. Sebagai muslim, dia baru dua bulan lalu terpilih kembali untuk lima tahun berikutnya sebagai wali kota di negeri mayoritas Katolik tersebut. Dia mengaku agama Islam yang dianutnya pernah menjadi bulan-bulanan lawan-lawan politiknya saat berkampanye. Tapi Arturo berhasil meyakinkan bahwa dia semata ingin mengabdi pada kota kelahiran dan warganya.
"Saat itu orang-orang menganggap saya ingin menghancurkan bangunan-bangunan gereja, juga ingin membangun masjid. Kini mereka tak mengatakan hal itu lagi. Sekarang (kampanye negatif) sudah selesai," ujarnya saat berbincang dengan Astrid Septriana dan Arif Arianto dari Detik. Berikut petikan selengkapnya.
Spoiler for :
![[No Sara] Walikota Muslim memimpin negeri katolik[Arturo Cerulli]](https://s.kaskus.id/images/2013/08/06/5548433_20130806050422.jpeg)
Quote:
Italia identik dengan Katolik, tapi Anda yang muslim bisa menjadi wali kota...
Saat saya mencalonkan diri pada 2008, orang-orang juga menganggap saya gila. Tapi saya pikir, sebagai wali kota yang baik, Anda tidak seharusnya membicarakan agamanya, tapi lihat bahwa ia benar-benar mencoba melakukan perubahan baik, seperti membersihkan jalanan dan mencoba membuat oran lebih bahagia. Lambat laut orang mulai menerima saya dan mereka paham bahwa tidak ada pertimbangan agama untuk menjadikan seseorang sebagai wali kota.
Saya hanya mencoba melakukan hal yang bisa membuat kota lebih baik. Jadi tidak akan membawa hal yang menyentuh wilayah keagamaan. Ternyata ini bisa berjalan bersama antara wali kota muslim dengan kota Katolik. Anak saya juga pergi ke sekolah Katolik. Dia tentunya harus memahami agama Katolik, tapi ia tidak harus mengikuti peraturannya. Saat itu juga sedang terjadi krisis di Italia, jadi wali kota sebelumnya tidak dipilih kembali oleh rakyat, hanya sedikit yang akhirnya terpilih kembali. Saat itu saya senang karena mendapatkan 58 persen suara.
Waktu itu keislaman Anda tidak menjadi bahan kampanye negatif, dikaitkan dengan isu terorisme, misalnya?
Ya, lima tahun lalu tentu saja demikian. Semua surat kabar Italias menuliskan bahwa ada seorang muslim yang ingin menjadi wali kota di sebuah kota. Kabar ini juga menjadi breaking news di televisi. Saat itu orang-orang menganggap keberadaan saya ingin menghancurkan bangunan gereja, juga ingin membangun masjid. Kini mereka tak mengatakan hal itu lagi. Sekarang sudah selesai.
Apa yang membuat Anda kembali terpilih?
Ya dua bulan lalu saya kembali terpilih menjadi wali kota. Saat yang pertama dulu, tentunya rakyat tidak mengenal saya. Jadi saya coba meyakinkan mereka dengan program yang saya rancang. Pada periode kedua, saya tidak menggambarkan kepada rakyat tentang program, tapi mengenai hal yang telah saya lakukan selama lima tahun terakhir. Jadi, jika mereka ingin mengikuti langkahku berikutnya, berikanlah kepercayaan kepadaku lagi. Saya juga sangat sangat menyukai pekerjaan ini. Bisa saya katakan, menjadi wali kota, gaji saya lebih rendah empat kali lipat dibanding sebagai insinyur. Tapi saya tidak peduli pada uang. Menjadi kaya bukanlah tujuan hidup saya. Tujuan hidup saya adalah menikmati hidup.
Bagaimana awal Anda menjadi seorang muslim?
Pada 1988, saya ke Indonesia untuk bekerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Serpong. Suatu hari saya bertemu dengan Nunuk dan jatuh hati padanya, lalu kami menjalin hubungan dan merencanakan pernikahan. Tapi orangtuanya menentang karena saya bukan dari Jawa dan bukan muslim. Tentunya saya tidak bisa berubah jadi Jawa, tapi saya putuskan menjadi muslim. Jadi saya masuk Islam karena dalam satu keluarga sebaiknya hanya punya satu keyakinan, dan saya lebih nyaman untuk memeluk Islam.
Kenapa merasa nyaman menjadi muslim?
Tidak terdapat banyak perbedaan dari peraturan Islam dan di Kristen. Di kedua agama itu, hanya terdapat satu tuhan. Ketika Anda mampu menjadi seorang penganut Kristen yang baik, Anda juga mampu menjadi seorang muslim yang baik. Kecuali pada cara beribadahnya dan beberapa peraturan lainnya ya.
Respons keluarga saat memilih Islam?
Ibuku mempersilakan saya memilih beralih agama dan memberi kebebasan memilik istri. Saya sempat bercerita kepada Ibu bahwa calon istri saya sangat hitam, tapi ibu justru menukas, "Ini kamu yang akan menikah, bukan saya. Jadi jika kamu menyukainya, silakan saja." Saat ibu bertemu dengan calon istri saya, ia bilang Nunuk tidak sehitam yang saya gambarkan.
Bagaimana multikulturalisme di Italia?
Mungkin saya belum menceritakan di sana ada kecenderungan, bila seorang pria muslim melecehkan perempuan, koran akan menuliskan pria muslim melakukan hal buruk. Tapi jika seorang pria kristen melakukan yang sama, mereka akan mengatakan, "pria dari Roma atau Milan melakukan hal buruk." Mereka tidak menyebutkan identitas Kristennya. Jurnalis memberikan kesan tertentu. Tapi, di samping hal ini, kami bisa merasa sangat terintegrasi dari hari ke hari nuansa multikulturalisme semakin menjadi baik.
Seperti apa sih komunitas muslim di Italia?
Tidak banyak orang muslim di Italia. Biasanya orang muslim itu bukan penduduk asli Italia, sebagian imigran dari Afrika Utara atau Eropa Timur. Tentunya mereka membawa kesan sebagai orang yang berkualitas rendah karena datang sebagai imigran gelap. Ini membuat banyak orang beranggapan salah dan buruk kepada muslim. Faktanya, 90 persen imigran gelap muslim tak punya paspor dan pekerjaan.
Anda membuat masjid atau fasilitas untuk muslim?
Tidak. Komunitas muslim di kotaku sangat kecil. Jadi tidak ada cara untuk bisa menambahkan sesuatu. Jika ingin beribadah dengan komunitas muslim, yang terdekat berada sekitar 40 Km dari tempat saya. Di sini komunitas muslimnya lebih besar, dan untuk jarak tempuh 40 Km bisa ditempuh dalam waktu sekitar 25 menit dengan mobil. Sedangkan di Indonesia bisa memakan waktu satu sampai dua jam ya, ha ha ha...
Seberapa sering Anda mengunjungi Indonesia?
Setelah kedatangan saya ke Jakarta pada 1988, saya kembali lagi ke sini pada 1990-an. Setelah itu, saya rutin ke sini setiap satu atau dua tahun karena istri saya memiliki keluarga di sini.
Selain karena istri, apa yang membuat Indonesia menarik untuk Anda?
Indonesia adalah negara yang benar-benar masih berkembang. Saya melihat seberapa mudahnya menjadi seorang politikus di Indonesia. Pertama karena Indonesia masih baru dalam urusan demokrasi. Sebagai wali kota, telepon saya aktif selama 24 jam. jadi warga bisa menelepon saya kapan pun untuk mengeluhkan apa saja. Saya tidak tahu apakah hal seperti ini mungkin dilakukan di Indonesia.
Jujur, saya datang ke Indonesia tidak dalam frame bekerja, tapi berlibur, dan saya lebih memilih Bali dan Lombok dibanding Jakarta. Jakarta is very good for shopping centre, and I don't really like shopping centre. Saya juga menyukai Yogyakarta. Di sana lebih tampak keindonesiaannya. Atau ke Bandung dan Bogor.
Quote:
Tulisan ini diambil dari Harian Detik edisi Minggu 21 Juli 2013
Quote:
Makasih buat agan sista yg udah komeng, ngerate, atau bagi cendol

Semoga bermanfaat

Diubah oleh surfer.mates 06-08-2013 10:14


tien212700 memberi reputasi
1
5.5K
Kutip
62
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan