Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Cetak Rupiah dari Bisnis Bordir Komputer


Ingin bordir keren berkualitas? Bisa mendesain bordir semau kita? Jangan khawatir. Bordir Computer Center (BCC) mampu melakukannya. Bahkan, meski hanya memesan satu desain, satu kaos dengan bordir asyik, BCC jawabannya.

Bisnis bordir bukan bisnis sederhana. Tidak cukup hanya bermodal mesin bordir. Namun banyak hal-hal kecil yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Hanya saja, bisnis bordir komputer tetap menjadi pertimbangan utama bagi para pebisnis konveksi. Bagaimana pun bisnis ini tetap dapat menghasilkan profit lumayan.

Menurut pemilik BCC, Firdaus, usaha bordiran akhir-akhir ini baik digeluti. Untuk mendapatkan bordiran yang benar-benar berkualitas, BCC dalam mengerjakan pesanan telah menggunakan komputerisasi dan ditangani oleh tenaga-tenaga yang ahli dan berpengalaman.

“Saat ini kami akui selalu kebanjiran order. Meski pun banyak, pesanan harus diselesaikan dengan waktu yang telah disepakati dan hasilnya harus memuaskan,” ujarnya seperti dikutip dari Padang Ekspres.

Berbagai pesanan yang dapat dikerjakan yang beralamat di Jalan Kampung Jawa Dalam IV No 17 depan Rocky Plasa ini, seperti pembuatan badge, logo, seragam kantor, topi dan jaket, kaos promosi, kaos partai, lambang, selempang dan lainnya.

”Bahan yang kami gunakan, bahan berkualitas, terutama untuk pembuatan kemeja atau seragam kantor,” tambahnya seraya mengatakan motif baju bisa dibuat sendiri dan sesuai dengan keinginan pemesan.

Harga yang diberikan pun, kata Firdaus, relatif terjangkau dan kompetitif setara dengan kualitas yang diberikan. “Untuk urusan lamanya pesanan, tergantung dari faktor kesulitan dan kuantitasnya,” kata Firdaus menyebutkan rata-rata pesanan dapat dikerjakan dalam waktu dua minggu.

Firdaus menceritakan usaha bordir ini sejak tahun 2000 lalu ia tekuni. Ketika itu, ia masih kelas III SMK. Awalnya, usaha bordir yang dijalaninya ini masih dilakukan secara manual dengan modal yang minim. “Dengan modal nekat itulah, awalnya saya memulai usaha bordir ini secara manual,” cerita Firdaus.

Lambat laun dan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, kata Firdaus, ia mulai membangun usaha bordir ini seusai tamat sekolah. Awalnya, ia melakukan kerja sama dengan Nusantara Diesel untuk ikut mempromosikan usahanya ini melalui iven Padang Fair.

“Ternyata, alhamdulillah mendapatkan keuntungan. Dan, keuntungan itu dijadikan disisihkannya untuk modal saya kuliah di salah satu universitas swasta terkemuka di Padang,” sebut Firdaus seraya menyebutkan usaha bordiran ini pun diberi nama Nusantara Bordir.

Sambil kuliah, kata Firdaus, ia masih tetap mengembangkan usaha bordir secara manual ini. Meski jatuh bangun dan di tengah adanya kompetitor. “Keinginan kuat saya pun terus menggebu untuk menggapai kesuksesan dalam usaha bordir ini. Hal inilah yang memotivasi saya untuk kerja sambil kuliah,” kenangnya.

Firdaus menceritakan suatu ketika, ia memperoleh uang Rp5 juta dari kegagalannya membuat pesanan bordiran pakaian yang tak sesuai dengan keinginan pemesan. “Uang itulah, kemudian saya jadikan modal membangkitkan usaha bordiran ini. Dan, digunakan untuk sewa stand Pedati. Alhamdulillah, usaha saya di pameran itu tak sia-sia dan menuai keuntungan,” katanya.

Dari keuntungan berbagai pameran yang diikutinya, tutur Firdaus, ia pun memantapkan usaha bordir secara manual ini dengan menyewa petak toko di Minang Plasa tahun 2001.

Kemudian, berkembang pada tahun 2005 dengan membuka toko di Plasa Andalas. “Itu, masih secara manual dikerjakan staf saya yang didatangkan dari Jawa,” aku Firdaus seraya mengatakan setelah kokoh usaha, ia pun berumah tangga dan fokus akan kuliah.

Meski sempat usahanya diguncang gempa di Plasa Andalas, kata Firdaus, membuatnya patah semangat. Namun, dengan motivasi sang istri, ia pun bangkit dan membuka usaha kembali di Pasar Raya. “Ternyata, potensi pasar usaha bordir ketika itu masih manual masih dilirik pasar,” ujarnya.

Kini, kata Firdaus, seiring adanya bantuan mitra binaan Semen Padang, Maret tahun 2011, ia pun memperoleh modal usaha. Modal usaha inilah, ia mengalihkan usaha bordir semula secara manual ke komputerisasi.

“Alhamdulillah, kami memiliki mesin bordir komputer buatan Jepang dengan tenaga yang profesional dan andal. Dan, juga menempati sebuah bangunan yang representatif,” sebutnya seraya mengatakan keberhasilannya ini berkat Allah SWT, kepercayaan konsumen dan pelayanan maksimal yang diberikannya. Dan kini menetapkan nama usahanya Bordir Computer Center dan menjadi terbesar di Kota Padang. (*/AS)
0
3.3K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan